Gagar-gara Rumput di Tulungagung, Pria 60 Tahun Ini Hajar Adik Kandung Sampai Kaki Kanannya Patah

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Yono (60) tega menganiaya adik kandungnya, Parlan (56) sampai kakinya patah dan tempurungnya terlepas.

Kini petani asal Desa Picisan, Kecamatan Sendang ini harus berurusan dengan anggota Polsek Sendang, Tulungagung.

Yono diduga menginjak lutut kaki kanan saudara mudanya itu.

Kapolsek Sendang, AKP Sugiharjo mengatakan penganiayaan ini bermula saat kakak dan adik ini terlibat perang mulut pada 30 Desemer 2019 silam.

Saat itu Parlan memuding kakaknya itu telah mengambil rumput gajah yang ditanamnya.

“Karena dituduh mengambil rumput gajah, tersangka marah dan mendorong korban sampai terjengkang,” terang Sugiharjo kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (28/1/2020).

Melihat adiknya terkapar di tanah, Yono kembali menyerang.

Dia menginjak lutut kaki kanan Parlan sampai patah dan temurung lututnya lepas.

Karena luka cukup serius, Parlan harus menjalani operasi di kaki kanannya.

“Kasus ini lama karena pihak keluarga tidak langsung melaporkan ke polisi,” sambung Sugiharjo kepada SURYAMALANG.COM.

Dalam perkembangannya, keluarga Parlan memilih membawa perkara ini ke ranah hukum.

Sebelumnya, Yono dan Parlan sudah dimediasi dengan disaksikan keluarga dan perangkat desa setempat.

Namun, mediasi ini tidak menghasilkan solusi.

Mendapat laporan dari korban, polisi pun melakukan penyelidikan.

“Setelah rangkaian penyelidikan dan penyidikan, akhirnya kami menetapkan tersangka yang diduga menganiaya korban,” tutur Sugiharjo.

Kepada penyidik, Yono mengaku emosi sesaat karena dituduh mencuri rumput gajah.

Selain mengaku khilaf, Yono juga menyesal telah membuat adik kandungnya terluka.

Namun polisi tetap melanjutkan kasus ini, dan akan menjerat Yono dengan pasal 351 KUH Pidana, tentang penganiayaan.

“Ancaman hukumannya maksinal lima tahun penjara,” terang Sugiharjo.