Pilwali Surabaya
Partai Golkar Gelar Pertemuan Tertutup dengan Machfud Arifin, Singgung Nama Wali Kota Risma
Pengurus DPD Golkar Jatim menggelar pertemuan tertutup dengan Irjen Pol (Pur) Machfud Arifin beberapa waktu lalu.
Penulis: faiq nuraini | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pengurus DPD Golkar Jatim menggelar pertemuan tertutup dengan Irjen Pol (Pur) Machfud Arifin beberapa waktu lalu.
Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan yang digelar sejak Selasa (28/1/2020).
“Kami baru mau terbuka sekarang,” kata Sahat Tua P Simanjuntak, Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (30/1/2020).
Sahat menyebut Machfud Arifin dan DPD Golkar Jatim sudah dalam satu frame untuk mewujudkan Surabaya lebih baik.
Menurutnya, kepemimpinan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini selama 10 tahun Surabaya sudah baik.
“Surabaya lebih maju, maka penerusnya butuh sosok minimal sama seperti ibu Risma untuk lebih memajukan kota.”
“Kami termasuk yang mengharapkan sosok seperti Bu Risma,” kata Sahat.
Sahat menuturkan Machfud Arifin bertekad maju dalam Pilwali Surabaya 2020 harus bisa membuat perubahan dan kemajuan yang lebih baik.
Machfud pun Harus lebih membawa Surabaya yag lebih maju dan terus mendunia.
Machfud sudah mendapat dukungan dari PAN, PKB, Demokrat, Gerindra, dan PPP untuk Pilwali Surabaya 2020.
Sahat menolak jika Partai Golkar dianggap terlambat mendukung Machfud.
Menurutnya komunikasi politik itu selalu dinamis.
“Politik itu selalu cair sehingga tidak ada kata terlambat untuk Golkar,” kata Sahat.
Sahat menjelaskan ada mekanisme partai yang harus dijalankan.
Sesuai Juklak Pilkada nomor 06/SE 28 dari DPP Partai Golkar, keputusan untuk dukungan Pilkada 2020 ada di DPP Partai Golkar.
Dalam juklak itu disebutkan bahwa bakal calon kepala daerah itu diterima oleh tim penjaringan bakal calon kabupaten/kota.
Kemudian nama itu diserahkan ke provinsi dan dibawa ke DPP sebagai putusan akhir pemberi rekomendasi.
Selanjutnya bakal calon harus melakukan survei terkait popularitas, elektabilitas dan kapabilitasnya.
DPP sudah menyiapkan10 lembaga survei yang bisa dipilih dan digunakan kandidat sebagai alat untuk mengukur popularitas dan elektabilitasnya.
Nantinya hasil survei dikirim ke DPD Partai Golkar Jatim untuk selanjutnya diserahkan kepada DPP Partai Golkar.
Sahat menegaskan keputusan akhir mengusung atau mendukung atau koalisi ada di tangan DPP Partai Golkar.
“DPD Golkar hanya melakukan komunikasi politik dengan bakal calon atau parpol lain,” kata Sahat.
Sahat menuturkan secara moril Golkar mendukung tujuan baik Zahrul Azhar Asad alias Gus Han maju dalam Pilwali Surabaya 2020.
“Kami mendukung Gus Han menjadi bakal calon wali kota atau wakil wali kota.”
“Gus Han itu kader Golkar sebagai Wakil Ketua Golkar Jatim,” kata Sahat.