Kuli Bangunan Mendadak Muncul di Depan Perawat Cantik, Buka Celana & Pamer Alat Vital, Nasibnya Apes
Kuli bangunan mendadak muncul di depan perawat cantik, buka celana dan pamer alat vital, nasibnya apes.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Perawat cantik jadi korban pelecehan kuli bangunan setelah pelaku mendadak muncul dan pamer alat vital.
Akibatnya, perawat wanita 27 tahun berinisial H asal Kecamatan Manggarabombang, Kabupaten Takar, Sulawesi Selatan itu melapor ke polisi.
Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Takalar pun kemudian menindak lanjuti laporan perawat yang mengaku jadi korban pelecehan tersebut.
Melansir TribunTalakar.com artikel 'BREAKING NEWS: Perawat Takalar Jadi Korban Dugaan Pelecehan Seksual' tayang (3/2/2020), terduga pelaku merupakan pria berinisial HD 23 tahun, seorang buruh bangunan.
HD disebutkan memperlihatkan alat vitalnya di hadapan wanita yang sehari-hari dinas di sebuah puskesmas itu pada Jumat (31/1/2020) lalu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Takalar Iptu Arham Gusdiar yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Arham menyampaikan pihaknya telah menerima laporan kasus pelecehan seksual terhadap perawat cantik tersebut.
Satreskrim Polres Takalar, katanya, sementara melakukan penyelidikan terhadap laporan H.
"Laporannya sudah masuk. Masih lidik," kata Iptu Arham saat dihubungi Tribun, Senin (3/2/2020).

Tidak lama berselang, Iptu Arham Gusdiar mengatakan HD sudah diamankan sementara demi memastikan keselamatannya.
Kata Arham, melindungi HD agar terhindar dari aksi main hakim sendiri warga setempat.
Hingga saat ini HD masih berstatus terlapor.
"Terlapor kita amankan dulu di sini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata Arham saat dihubungi Tribun, Senin (3/2/2020).
Laporan kasus pamer alat vital itu diterima Polres Gowa pada Sabtu (1/2/2020) kemarin.
Pelapor berinisial H (27), seorang perawat puskesmas di Kecamatan Manggarabombang, Kabupaten Takalar.
H, si perawat cantik, melaporkan kasus yang ia alami tentang dugaan penghinaan.
Iptu Arham Gusdiar melanjutkan, pelapor telah dimintai keterangan.
Mantan Kasat Reskrim Polres Selayar itu masih sementara melakukan penyelidikan hingga saat ini.
Arham belum bisa memastikan apakah laporan tersebut masuk ranah Pelecehan Seksual ataukah penghinaan.
"Kita dalami dulu, unsur pasal apa yang terpenuhi," terangnya.
Kasus Lainnya di Bolivia
Kasus lain melibatkan perawat juga pernah terjadi di Bolivia, Amerika Selatan.
Seorang perawat pria kepergok memperkosa jenazah seorang wanita.
Aksi itu diketahui sendiri oleh suami dari jenazah korban perkosaan.
Alhasil, kemarahan suami itu tidak terelakkan pada perawat pria itu.
Kepala kepolisian La Paz Douglas Uzquinano mengatakan, insiden itu terjadi sekitar satu jam setelah perempuan itu meninggal dunia di Hospital de Clinicas di La Paz pada Senin lalu.

Setelah dinyatakan meninggal, jenazah perempuan itu kemudian dipindahkan ke kamar mayat rumah sakit tersebut.
"Kerabat perempuan yang meninggal dunia itu pergi ke rumah sakit untuk mengurus utang piutang perempuan itu agar uangnya bisa digunakan untuk membayar biaya rumah sakit," kata Douglas.
Douglas mengatakan, suami perempuan itu juga datang kembali ke rumah sakit demi melihat istrinya untuk kali yang terakhir.
Namun, ia justru mendapati sang perawat yang disebut bernama Grover Macuchapi (27), tengah berbuat tak senonoh dengan jenazah istrinya.
"Saya melihat apa yang dilakukanya dan langsung memukul dia.
Dia mencoba kabur tetapi sulit karena celananya melorot," ujar pria yang tak disebutkan namanya itu.
Setelah puas memukuli perawat itu barulah pria yang sedang berduka tersebut melapor ke polisi yang langsung menangkap si perawat.
Di hadapan polisi, perawat pria tersebut mengatakan ia merasakan seolah-olah ada yang menuntunnya ke kamar mayat untuk melakukan perbuatan tercela itu.
"Ada sesuatu terjadi. Semua seperti mimpi. Hal berikutnya yang saya tahu adalah merasakan hantaman di bagian belakang kepala akibat pukulan suami perempuan itu," kata Machucapi.
Perempuan yang tak disebutkan namanya itu meninggal dunia dalam usia 28 tahun, hanya satu jam sebelum sang perawat memperkosanya.
Sementara itu, jaksa penuntut mengatakan Machucapi tak bisa dijerat dengan tuduhan melakukan necrofilia atau berhubungan seks dengan jenazah.
Hal itu tak bisa dilakukan karena undang-undang yang mengatur masalah necrofilia ini tak ada di Bolivia.