Berita Malang
Berita Malang Hari Ini Populer, Sanksi Diterima Kepala Sekolah MS & Pria Tewas Setelah Mendengkur
Berita Malang hari ini populer, sanksi diterima Kepala Sekolah MS dan pria tewas setelah mendengkur.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM – Berita Malang hari ini populer salah satunya sanksi yang diterima Kepala Sekolah MS, korban bully di SMPN Malang.
Selain itu, berita Malang hari ini lainnya juga menyangkut kasus kematian pria di Jalan Jaksa Agung Suprapto yang tewas setelah mendengkur keras.
Selengkapnya, langsung saja simak berita Malang hari ini populer, Jumat 7 Februari 2020 yang telah terangkum.
1. Sanksi Diterima Kepala Sekolah MS
Pemkot Malang memberi sanksi tegas kepada kepala sekolah, staf pengajar, dan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Malang terkait kasus perundungan di SMPN.
Wali Kota Malang, Sutiaji telah membuat berita acara terkait permasalahan tersebut pada hari ini, termasuk memanggil kepala sekolah, dan staf pengajar.
“Ini yang memproses dari Inspektorat dan Dindikbud Kota Malang yang sanksinya nanti sesuai dengan Permendikbud 85/2015 tentang Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan,” ucap Sutiaji kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (6/2/2020).

Sanksi tersebut diberikan lantaran pihak sekolah lalai dalam memberikan pengawasan kepada para siswa sehingga berakibat MS (13) mengalami cacat pada jari tangan kanannya.
Sutiaji menyampaikan sanksi tersebut lebih kepada membebastugaskan kepala sekolah maupun staf pengajar.
Sedangkan Kepala Dindikbud akan diminta untuk memperbaiki kinerjanya selama enam bulan ke depan.
“Mekanisme terkait sanksi ini sudah diatur semuanya. Kalau untuk ASN di UU 5/2014. Kalau kekerasan di lingkungan sekolah di Permendikbud 85 Tahun 2015, kalau disiplin di PP 53 Tahun 2010,” ujarnya.

Sutiaji minta pihak sekolah agar lebih tanggap lagi dalam memberikan pengawasan kepada para peserta didiknya, termasuk dalam menjalin komunikasi agar lebih intens baik dengan tenaga pendidik maupun dengan pihak orangtua siswa.
“Kalau ada komunikasi, pasti segala apapun permasalahan bisa terdeteksi sejak dini. Itu yang akan kami tekankan,” tandasnya.
2. Pria Tewas Setelah Mendengkur
Hari Sulaiman (52) tewas di kamar rumahnya di Jalan Jaksa Agung Suprapto 2B, Kota Malang, Kamis (6/2/2020).
Sebelum tewas, Hari sempat mendengkur keras.
Selama ini korban tinggal sendirian di rumah tersebut.
Ketua RT setempat, Nugroho Agus Wijanarko (52) mengatakan penemuan mayat korban bermula dari kecurigaan penghuni kos di belakang rumah korban.
“Awalnya ada penghuni kos yang hendak keluar sekitar pukul 08.30 WIB. Dia mendengar suara ngorok cukup keras dari kamar korban.”
“Penghuni kos itu curiga karena biasanya korban sudah berada di teras rumah sekitar jam tersebut.”
“Tapi saat itu keadaanya semua tertutup,” ujar Nugroho kepada SURYAMALANG.COM.

Akhirnya penghuni kos itu melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT , ketua RW, dan ke warga sekitar.
“Saat kami datang sekitar pukul 09.00 WIB, korban sudah tidak mengeluarkan suara mendengkur.”
“Karena curiga, kami berusaha masuk melalui pintu depan rumah korban, tapi terkunci.”
“Akhirnya kami mengintip dengan membuka pintu jendela. Ternyata korban sudah meninggal dunia di lantai dekat tempat tidurnya,” jelasnya.
Setelah itu warga melaporkan hal itu kepada kepolisian.
“Kami mendapat laporan dari warga sekitar pukul 09.00 WIB,” kata Kompol Budi Harianto, Kapolsek Klojen.
Lalu petugas mengevakuasi jenazah korban ke RS Saiful Anwar (RSSA).
Dari hasil pemeriksaan, diduga korban meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya.
“Kami tidak menemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia karena serangan jantung,” terangnya.
3. Cara Dinsos Hilangkan Trauma MS
Pemkot Malang sudah menyiapkan cara untuk menghilangkan trauma pada korban maupun terduga pelaku perundungan di SMPN Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji memerintahkan Dinas Sosial (Dinsos) untuk mendampingi korban dan terduga pelaku.
Dinsos Kota Malang dibantu psikolog dari P2TP2A yang bekerja sama dengan HIMPSI Kota Malang.
“Kami dibantu psikolog sudah melakukan pendampingan, baik kepada korban yang dirawat di RS, maupun kepada terduga pelaku,” ucap Penny Indriani, Kepala Dinsos Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (6/2/2020).

Penny menyampaikan fokus pendampingan akan dilakukan kepada korban dan terduga pelaku sampai tidak trauma.
Prosesnya dimulai dari mengajak cerita korban dari awal hingga korban merasa agak baikkan.
Cara tersebut juga akan dilakukan kepada terduga pelaku kasus perundungan di Kota Malang.
Tetapi, untuk terduga pelaku kasus perundungan akan difokuskan pada cara mengubah mindset mereka.
Agar nantinya, perundungan yang telah terjadi ini tidak mereka lakukan di kemudian hari.
“Jadi nanti digiring terus sampai mereka benar-benar tidak trauma.”
“Usia mereka juga mau menginjak remaja. Jadi pendampingan memang perlu untuk dilakukan,” ujarnya.
Dia menambahkan sebenarnya perlu ada pengawasan lebih dari pihak sekolah agar tidak terjadi kasus perundungan.
“Anak ini sudah sering dibully, dan sebenarnya harus lapor ke guru BK.”
“Tapi sepertinya anak ini pendiam. Jadi harus ada pengawasan lebih dari sekolah,” terangnya.
Dinsos Kota Malang juga sering sosialisasi ke sekolah, baik itu yang bekerjasama dengan BNN Kota Malang maupun sosialisasi sendiri.
“Intinya, sosialisasi itu adalah membentuk anak agar berperilaku baik,” tandasnya.