Sampah di Kelurahan Sisir Kota Batu Bisa Capai 2 Ton per Hari

Di Kota Batu sendiri, dalam sehari jumlah sampah yang terkumpul bisa mencapai angka maksimal 80 ton per hari.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso saat meninjau kawasan terdampak banjir di Kelurahan Sisir, Kota Batu, Jumat (7/2/2020).   

SURYAMALANG.COM, BATU – Kawasan Kelurahan Sisir menurut Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menyumbang sampah hingga 2 ton per hari.

Kelurahan Sisir memang merupakan pusat kota sehingga total sampahnya dalam per hari pun tidak sedikit.

Sedangkan di Kota Batu sendiri, dalam sehari jumlah sampah yang terkumpul bisa mencapai angka maksimal 80 ton per hari.

Sampah-sampah tersebut menurut Punjul harus dikelola dengan baik.

Terutama pihak-pihak terkait diimbau agar tidak membuang sampah sembarangan. Sekecil apapun bentuk sampahnya.

Jalan Semeru yang selalu banjir saat penghujan salah satunya juga diakibatkan sampah yang menyumbat aliran air.

"Semoga setelah mendatangkan Tempat Pembuangan Sampah Tetap Reuse, Reduce, dan Recycle (TPST 3R) bisa membuat masyarakat tertib membuang sampah disana," kata Punjul saat meninjau kembali kawasan terdampak banjir di Kelurahan Sisir bersama Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Jumat (7/2/2020).

Dikatakan Punjul, TPST 3R ini bisa menampung 20 ton sampah perharinya.

Punjul menambahkan, Pemkot Batu berencana membentuk TPST 3R secara bertahap karena disesuaikan dengan anggaran yang ada.

Dewanti dan Punjul meninjau proses pembongkaran jembatan yang terdampak banjir di Kelurahan Sisir.

Jembatan tersebut tengah direnovasi setelah adanya kesepakatan beberapa waktu lalu antara Pemkot Batu dengan DPRD Batu.

Kesepakatan itu dibuat setelah kedua pihak meninjau lokasi terdampak banjir yang berada di depan Kantor Kelurahan Sisir.

Dewanti juga menyampaikan akan melakukan beberapa rekomendasi agar banijr tidak terjadi lagi.

"Hari ini juga saya sudah minta agar rekomendasi segera dilakukan. Mula dari normalisasi Sungai Sisir, perbaikan gorong-gorong atau drainase yang menuju Sungai Sisir, hingga pemasangan box culvert," ujar Dewanti.

Ia menegaskan, perbaikan infrastuktur tersebut tidak perlu menunggu waktu lebih lama dalam penganggarannya melalui perubahan anggaran keuangan (PAK).

Namun akan menggunakan anggaran tak terduga yang bisa digunakan ketika terjadi bencana seperti di banjir di Sungai Sisir. 


Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved