Jendela Dunia

UPDATE Virus Corona : 638 Korban Meninggal Dunia, 26 Negara Terinfeksi, China Setuju Bantuan Amerika

UPDATE Virus Corona : 638 Korban Meninggal Dunia, 26 Negara Terinfeksi, China Setuju Bantuan Amerika

Editor: eko darmoko
Stocktrek Images/Getty Images via Kompas.com
Ilustrasi Virus Corona 

SURYAMALANG.COM - Update korban virus corona hingga Jumat (7/2/2020) terus meingkat. Kini dilaporkan ada 638 korban meninggal dunia.

Terkait makin banyaknya korban tumbang akibat keganasan virus corona, China akhirnya merestui Amerika Serikat (AS) masuk ke negeranya demi membantu penyelesaian masalah kesehatan ini.

Sementara itu, kasus terkonfirmasi terinfeksi virus corona sebanyak 31.480.

Hingga kini, tercatat 26 negara yang mengonfirmasi penyakit tersebut.

Selain di China, kasus kematian karena virus corona juga dilaporkan terjadi di Filipina.

Arsitek Rumah Sakit Khusus Virus Corona di Wuhan China Adalah Pria yang Lahir dan Sekolah di Jember

Maling Gagal Perkosa Gadis yang Sendirian di Rumah, Kabur Setelah Korban Mengaku Kena Virus Corona

Mengutip South China Morning Post, Jumat, Otoritas Kesehatan China menyebutkan, kematian akibat epidemi virus corona pada Kamis (6/2/2020), menyebabkan 73 orang meninggal.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 69 orang meninggal di Provinsi Hubei.

Dengan demikian, total korban tewas di Hubei naik menjadi 618.

Pembangunan rumah sakit khusus pasien virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Pembangunan rumah sakit khusus pasien virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China. (YouTube/CGTN)

China izinkan pakar kesehatan AS masuk

Melansir Straitstimes, China akhirnya mengizinkan pakar kesehatan Amerika Serikat masuk ke negara itu sebagai bagian dari upaya WHO membantu memerangi virus corona yang telah menyebar dengan cepat dan jumlah kasus terus meningkat.

Gedung Putih menyebutkan, China telah menerima tawaran pengerahan para ahli AS sebagai bagian dari misi WHO.

Para ahli ini akan datang untuk mempelajari dan membantu memerangi virus corona yang muncul di Ibu Kota Provinsi Hubei, Wuhan.

Sikap tersebut berkebalikan dengan sikap sebelumnya.

Pada Senin (3/2/2020), China sempat menuduh AS menyebarkan ketakutan dengan menarik warganya keluar dan membatasi perjalanan.

"Washington 'secara tak henti-hentinya memproduksi dan menyebarkan kepanikan'," demikian kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying kepada wartawan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved