Anak Kecanduan Game Online Tusuk Leher, Tangan & Perut Ibunya, Tetangga Ungkap Kebiasaan Sehari-hari
Anak kecanduan game online tusuk leher, tangan dan perut ibunya, tetangga ungkap kebiasaan sehari-hari.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Seorang anak yang diduga kecanduan game online tega menusuk leher, tangan dan perut ibunya di Grogol, Jakarta Barat.
Akibatnya, sang ibu mengalami luka berat hingga harus dibawa ke Rumah Sakit (RS) Tarakan Jakarta Pusat.
Setelah insiden tersebut, polisi pun melakukan penyelidikan, termasuk meminta keterangan tetangga atas kebiasaan sehari-hari ibu dan anak yang hanya tinggal berdua itu.
Pelaku yang diketahui berinisial CCS berusia 18 tahun itu kini telah diamankan polisi.

Menurut keterangan keluarga dan tetangga korban, CCS seperti mengalami kelainan sejak kecanduan game online.
"Keterangan awal dari keluarga korban maupun tetangga anak itu memang sejak beberapa bulan ini punya kelainan sejak mulai bermain game online. Ini coba kita dalami semuanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
Dalam kejadian ini, Yusri mengungkapkan, kondisi korban mengalami luka berat usai ditusuk berkali-kali oleh sang anak.
"Sekarang ibunya masih di RS. Ada 3 tusukan, pertama di leher, tangan dan perut. Kondisi sekarang korban dalam luka berat," ungkap dia.
Yusri menuturkan, pada Sabtu (8/2/2020) pagi tersangka dibawa ke rumah sakit jiwa oleh jajaran polisi.
Sebab sejak ditangkap hingga saat ini, anaknya masih terus berteriak layaknya orang terkena gangguan jiwa.
"Tersangka kita bawa ke RS Jiwa karena sejak pertama penangkapan sampai saat ini masih berteriak terus sehingga perlu dikasih obat penenang. Ini masih kita dalami apa motif dari pelaku," tuturnya.

"Juga sama ibunya juga dalam keadaan stress, sejak beberapa bulan ini. Memang mereka tinggal berdua dalam satu rumah," lanjutnya.
Namun demikian, Yusri mengungkapkan, polisi masih melakukan tahapan tes psikologi untuk memastikan kelainan jiwa tersangka.
"Jadi nanti merujuk ke tes psikologi buat yang bersangkutan. Tapi sekarang ini memang kita kirim ke RS jiwa di Jakarta Barat untuk membuat yang bersangkutan tenang dulu. Kami cek ke sana sudah dikasih obat penenang. Mudah-mudahan setelah itu bisa dicek kejiwaan yang bersangkutan," tukas dia.
Kasus yang Sama di Siantar