Kota Batu
BPS Batu Berharap Partisipasi Warga Sensus Online di Atas 50 Persen
Sensus penduduk secara online akan dilaksanakan serenta mulai 15 Februari 2020.
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KOTA BATU – Sensus penduduk 2020 secara online akan dilaksanakan serenta mulai 15 Februari 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batu, Parjan berharap, keikutsertaan masyarakat Batu mengikuti sensus online di atas 50 persen.
Diterangkan Parjan, BPS Batu sudah sosialsasi tentang sensus online sejak Desember 2019.
Sosialisasi dilakukan di lembaga pendidikan, perusahaan hingga ke Pemkot Batu.
“Dari jumlah penduduk yang sekitar 207 ribu ini, kami berharap di atas 50 persen sudah bisa sensus penduduk online.”
“Kalau dengan sistem IT yang sekarang ini, kalau semakin banyak, menunjukkan intelijensi IT nya cukup tinggi,” kata Parjan kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (13/2/2020).
Untuk melakukan sensus penduduk online, bisa diakses melalui internet ke situs https://sensus.bps.go.id/.
Dalam tampilannya nanti, akan ada kolom mengisi nomor KK dan NIK. Kemudian akan ada instruksi lainnya di dalam situs.
Sensus online akan dimulai 15 Februari 2020 hingga 31 Maret 2020.
“Bagi penduduk yang belum ikut sensus online akan didatangai petugas kami pada 1 Juli hingga 31 Juli 2020,” imbuh Parjan.
Parjan menjelaskan, sejauh ini tidak ada kendala karena belum tahap pelaksanaan.
BPS Batu terus melakukan sosialisasi agar masyarakat mengerti tata cara mengikuti sensus online.
BPS Batu menggunakan data dari Dirjen Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia untuk mengetahui data kependudukan di Kota Batu.
Setelah dilakukan sensus nanti, BPS akan memperbaharui data sesuai temuan di lapangan.
“Misal satu RT ada 50 KK. Kalau nanti di lapangan bertambah ya kami catat.”
“Kalau pun turun kami catat. Kami juga mencatat perginya ke mana,” papar lelaki yang sudah 26 tahun bertugas di Papua tersebut.
Ditegaskan Parjan, sensus penduduk sangat penting karena data yagn terkumpul akan dijadikan acuan arah pembangunan.
Dalam sensus nanti, tidak sekadar menghitung jumlah penduduk, namun juga menghitung kondisi perumahan warga.
“Di situ nanti data yang dikumpulkan data perumahan misal jenis lantainya apa, jenis dinding terbuat dari apa, jenis jambannya dari apa?”
“Berikutnya adalah data pribadi seperti usia, pendidikan, dan pekerjaannya.”
“Pemerintah sangat berkepentingan dengan data itu. Misal ingin membangun sekolah, dari data ini bisa dilihat,” terangnya.
Parjan mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan uji coba untuk melihat seberapa kemampuan server yang ada.
Dia berharap server tidak terkendala. Warga yang misal mengalami kendala pemuatan halaman di web, bisa memanfaatkan waktu longgar untuk mengakses kembali.
“Misal hari ini tidak bisa mengkases karena terlalu banyak, bisa mengakses di waktu longgar.”
“Kami inginkan adalah partisipasi aktif untuk mengisi sendiri. Apabila tidak bisa, silakan menghubungi kami,” ungkap lelaki asli Malang ini.