Penderitaan Lucinta Luna di Balik Kontroversi, Lompat dari Lantai 39 & Tusuk Perut, Depresi Dibully
Penderitaan Lucinta Luna di balik kontroversinya selama ini, lompat dari lantai 39 dan tusuk perut sendiri, depresi dibully.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Menurut Joana, penyebab utama Lucinta Luna merasa dibully oleh mantan teman-teman terdahulunya.
Yang mana hal tersebut membuat Lucinta mengalai depresi berat.
"Dia merasa dibully oleh bekas teman-temannya. Saya juga nggak paham ada apa dengan teman-temannya ini. Cuma saya nggak ngerti motifnya apa (bunuh diri). Dia depresi berat," sambung Joana.

Menurut penuturan Joana, percobaan bunuh diri Lucinta Luna bukan merupakan pengaruh dari obat-obatan yang dikonsumsinya.
"Nggak terpengaruh (obat penenang). Justru saat nggak meminum obat, dia semakin kacau."
Selanjutnya, Joana menceritakan Lucinta memang mendapat resep obat dalam dosis tinggi karena gangguan sulit tidurnya.
"Dia dapet obat, reseps ada sama aku. Itu dosisnya tinggi. Dia pernah tidur sampai dua hari malah nggak bisa kerja. (Lucinta) Insomnisa berat."
Salah satu obat-obatan jenis narkotika yang dikonsumsi Lucinta Luna diketahui adalah Tarmadol.
Tarmadol biasanya dikonsumsi oleh pasien yang baru saja menjalani operasi.
Joana mengungkap Lucinta Luna memang sempat menjalani operasi.
"Luna kan ada endorse kayak filler gitu. Dia bilang kadang ngerasa sakit.
Terus ada bekas implan rambut di kepala, terus kepanya di belakang juga dibelah untuk cangkok rambut. Dia ngonsumsi itu kalau ngerasa sakit," pungkasnya.

Seperti diketahui, artis Lucinta Luna ditangkap pihak berwajib terkait kasus penyalahgunaan narkoba.
Lucinta Luna ditangkap bersama ketiga temannya di apartemen di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020), yakni HD (35), DAA (35), dan NAHM (22).
Saat diamankan, polisi menemukan tiga butir narkoba jenis ekstasi di keranjang sampah.