Pilwali Surabaya
Seusai Kongres, Rekomendasi PAN untuk Pilwali Surabaya 2020 Bisa Berubah
Rekomendasi Partai Amanat Nasional (PAN) untuk kandidat Pemilihan Wali Kota atau Pilwali Surabaya 2020 masih bisa berubah.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Rekomendasi Partai Amanat Nasional (PAN) untuk kandidat Pemilihan Wali Kota atau Pilwali Surabaya 2020 masih bisa berubah.
Bahkan rekomendasi PAN untuk sejumlah Pilkada lain juga bisa berubah.
Putusan hasil Kongres PAN yang menetapkan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN kembali memanaskan dinamika pilkada.
Tidak menutup kemungkinan, rekomendasi calon akan berganti dari yang telah direncanakan sebelumnya.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik dan Media DPW PAN Jatim, Dhimam Abror menjelaskan tebuka kemungkinan pengurus di Jatim akan berganti gerbong pada Musyawarah Wilayah pada pertengahan tahun ini.
Pergantian pengurus tersebut akan membuat rekomendasi di Pilkada kembali menjadi pembahasan.
“Rekomendasi bisa saja terpengaruh. Setelah Ketua (DPW Jatim) baru terpilih, apakah akan berubah direkomendasi? Minimal proses akan ada perubahan,” ungkap Abror kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (15/2/2020).
PAN memang telah memberi dukungan kepada calon untuk sejumlah daerah di Jatim.
Tapi, dukungan itu belum ditandatangani oleh ketua umum.
Misalnya untuk Pilwali Surabaya 2020, PAN telah memberikan rekomendasi surat tugas kepada Machfud Arifin.
Selain Machfud, PAN juga sempat memasukkan nama Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Surabaya, Hariyanto sebagai bakal calon wali kota Surabaya.
Abror menjelaskan bahwa efek domino dari terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum memang akan dirasakan pengurus Jatim.
Kemungkinan besar, pucuk pimpinan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim akan mengalami perombakan.
Sekeda diketahui, DPW PAN Jatim berada di barisan pendukung Mulfachri Harahap sebagai rival dari Zulkifli Hasan dalam Kongres PAN lalu.
Bahkan, PAN Jatim ikut menggalang dukungan bersama 38 DPD PAN se-Jatim.
Dua hari sebelum Kongres, PAN Jatim menjadi tuan rumah Konsolidasi DPW maupun DPD para pendukung Mulfachri-Hanafi se-Indonesia.
Sayangnya, dukungan tersebut ternyata gagal mengantarkan pasangan MH (Mulfachri-Hanafi) memimpin PAN.
“Jawa Timur mendeklarasikan Jatim solid, namun kenyataannya menjadi Jatim sulit,” kata Abror.
Dampaknya, para elit yang ‘tersingkir’ di kepengurusan Jatim sebelumnya mengambil momentum ini untuk kembali bangkit.
“Para loyalis Zulhas di Jatim akan mendapatkan reward (hadiah) berupa posisi tertentu.”
“Sebaliknya, pengurus Jawa Timur akan menghadapi pembersihan akibat mendukung Mulfachri,” terang mantan caleg DPR RI dari dapil Jatim 1 ini.
Apalagi, tak lama setelah pelaksanaan Kongres, PAN Jatim bersiap melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil) pertengahan tahun ini.
Satu di antara agendanya adalah memimpin Ketua DPW PAN Jatim.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Ketua DPW PAN Jatim saat ini, Masfuk disinyalir akan mempertahankan posisinya tersebut.
“Sesuai jadwal, Muswil akan dilaksanakan setelah Lebaran atau sekitar Mei 2020.”
“Namun, bisa saja dipercepat sebelum Lebaran,” terangnya.