Universitas Brawijaya Buka Prodi Aktuaria dan Kehutanan, Sudah Bisa Jadi Pilihan SNMPTN Tahun 2020

Dengan adanya tambahan prodi ini, maka Fakultas Pertanian akan menerima jumlah Maba 2020 menjadi 1.100 orang & FMIPA akan menerima 1.000 orang

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Dekan Fakultas Pertanian UB, Dr Ir Damanhuri MS 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Dua prodi baru dibuka Universitas Brawijaya (UB) yaitu Prodi Aktuaria di FMIPA dan Prodi Kehutanan di Fakultas Pertanian.

Dua prodi ini bisa jadi pilihan baru di SNMPTN bagi calon mahasiswa baru (Maba).

Prodi baru kehutanan akan menerima 90 mahasiswa dari tiga jalur penerimaan Maba (SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri) .

Dengan adanya tambahan prodi ini, maka Fakultas Pertanian akan menerima kenaikkan jumlah maba 2020 menjadi 1.100 orang.

Sedang Prodi Akturia di FMIPA menurut dekannya Prof Dr Adi Susilo PhD akan menerima Maba dari tiga jalur penerimaan sebanyak 80 orang.

"Dua kelas saja karena masih baru," jelas Adi.

Dengan tambahan ini, maka pada 2020, FMIPA akan menerima 1.000 Maba.

"Izinnya baru turun Januari 2020 lalu dari Mendikbud. Karena itu sudah bisa menerima mahasiswa baru," jelas Dekan Pertanian UB Dr Ir Damanhuri MS pada SURYAMALANG.COM, Minggu (16/2/2020).

Prodi baru kehutanan akan menerima 90 mahasiswa dari tiga jalur penerimaan Maba (SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri) .

"90 orang itu untuk dua kelas Prodi S1 Kehutanan," kata Damanhuri

Dibukanya prodi ini sebagai amanah UB setelah menerima hibah hutan seluas 540 hektare di kawasan Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.

Hibah itu dari Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup lalu dan kemudian dikenal sebagai UB Forest.

Menurutnya, untuk kesiapan prodi ini, pihaknya sudah merekrut dosen alumni Belgia dan beberapa dosen yang memiliki latar belakang kehutanan.

Selain itu akan mengangkat dosen-dosen baru lulusan S2 Kehutanan. "Sedang disiapkan," jawab Damanhuri.

Rektor UB telah memberi amanah mengelola lahan seluas 50 hektare untuk Prodi S1 Kehutanan.

"Dari 540 hektare, sebanyak 50 hektare untuk lab lapang prodi baru ini. Dan sebanyak lima hektare lainnya khusus untuk Fakultas Pertanian.

"Untuk Kehutanan, fokusnya pada agroforestry yaitu pengembangan budidaya di wilayah kawasan hutan," jelas dia.

Ia mencontohkan untuk tanaman pinus baru bisa dinikmati 30-40 tahun nanti. Kalau dengan adanya agroforestry, maka ada pengembangan tanaman hutan di sela-selanya.

Entah itu empon-empon, pirang, umbi-umbian dll. Jika masih bisa dimaksimalkan, maka bisa ditanami buah-buahan. Sehingga hasilnya bisa maksimal.

"Akturia itu gabungan dari berbagai ilmu," jawab Adi.

Aktuaria adalah ilmu tentang pengelolaan risiko keuangan di masa yang akan datang. Ilmu aktuaria merupakan kombinasi antara ilmu tentang peluang, matematika, statistika, keuangan, dan pemrograman komputer.

Alasan membuka prodi ini karena di Indonesia kekurangan aktuaris.

Di mana bisa meminimalisir resiko dari sebuah usaha. Ia mengibaratkan seperti daun di pohon akan jatuh saat berwarna kuning. Tapi jika di akturia, maka bisa diminalisir sebuah risiko dari banyak sisi, termasuk ekonomi.

"Karena gabungan dari banyak ilmu, maka bisa memprediksi, estimasi apa yang kemungkinan terjadi di masa depan," paparnya.

Baru beberapa PTN sudah memiliki prodi ini seperti di ITS, UGM dan UI.

Untuk prodi ini, dosen-dosen sudah disiapkan. Jenis pekerjaan yang bisa dimasuki aktuaris seperti di perusahaan-perusahaan finansial, asuransi dll.

Sementara itu M Nasih, Ketua LTMPT menyatakan masa pendaftaran SNMPTN pada 14-23 Februari 2020.

Pendaftaran ini eligible bagi siswa SMA/SMK/MA yang masuk pemeringkatan di sekolahnya.

Setelah itu, 28 Februari-3 April 2020 dilakukan masa seleksi dan diumumkan pada 4 April 2020.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved