5 Poin Bentrok Libatkan Suporter Bonek & Aremania di Blitar, 7 Motor Terbakar, Khofifah Minta Maaf
5 Poin Bentrok yang Libatkan Suporter Bonek & Aremania di Blitar, 7 Motor Terbakar, Khofifah Minta Maaf
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Inilah 5 poin terkait insiden bentrokan antar suporter Bonek dan Aremania yang terjadi di Blitar pada, Selasa (18/2/2020) kemarin.
Aksi bentrokan antar suporter ini terjadi saat laga semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 yang mempertemukan tim Arema FC dan Persebaya Surabaya.
Akibat dari insiden bentrokan antar suporter di Blitar ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengucapkan permintaan maaf.
1. Bentrok Saat Laga Semifinal Piala Gubernur Jatim 2020

Kerusuhan antar massa suporter pecah menjelang laga semi final Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Supriyadi, Kota Blitar, Selasa (18/2/2020).
Kedua kelompok suporter bertemu di wilayah Pasar Hewan Dimoro, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.
Informasinya, terjadi kericuhan antar suporter di sekitar Pasar Hewan Dimoro.
Dikatakan Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M Sinambela., saat ini, untuk massa suporter pendukung Arema FC berkumpul di kawasan PIPP.
Polisi juga akan menghalau suporter Arema yang hendak masuk ke wilayah Kota Blitar.
"Sebagian suporter Arema berkumpul di PIPP. Kalau ada suporter lagi yang hendak masuk ke Kota Blitar akan kami halau. Mereka kami suruh kembali ke Malang dengan pengawalan. Kalau tetap ingin menonton akan kami bawa ke Batalyon 511 untuk nonton bareng di sana," ujarnya.
Sedang massa suporter Persebaya saat ini berkumpul di Jl Kali Brantas atau di barat Stadion Supriyadi.
Polisi masih menghalau suporter Persebaya agar tidak mendekat ke kawasan Stadion Supriyadi.
"Kami juga terus mendorong suporter Persebaya agar tidak mendekat ke stadion. Intinya, saat ini, kami berkonsentrasi memisahkan kelompok suporter agar tidak bertemu," kata Leonard.
Seperti diketahui, laga semi final Piala Gubernur Jatim 2020 antara Persebaya Surabaya dan Arema FC digelar di Stadion Supriyadi, Kota Blitar, Selasa (18/2/2020) pukul 15.30 WIB.
Pertandingan Persebaya melawan Arema digelar tanpa penonton.
Hasil pertandingan, Persebaya unggul 4-2 atas Arema FC dan berhak melaju ke partai final PIala Gubernur Jatim
2. 1 Orang Mengalami Luka
Info lebih lanjut menyebut ada satu orang terluka dalam kericuhan itu.
"Masih ditangani petugas, kami belum tahu detailnya. Kejadian seperti ini sebenarnya tidak perlu," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M Sinambela.
Leonard mengatakan kerawanan bisa muncul saat kedua suporter bertemu.
Maka itu, saat ini, polisi berkonsentrasi untuk memisahkan kedua kelompok suporter agar tidak bertemu.
3. 7 Motor Hangus Dibakar

Tujuh kendaraan roda dua dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal.
Insiden itu terjadi pukul 14.50 WIB di sebuah persimpangan jalan di kawasan Dawuhan, Kepanjen Kidul, Kota Blitar.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan adanya insiden tersebut.
Namun insiden tersebut tidak berdampak secara langsung pada jalannya pertandingan kedua kesebelasan yang berlaga di Stadion Supriyadi Kota Blitar.
"Kami dari Polres Blitar dapat mengkondusifkan atau mengamankan situasi sehingga pertandingan pun masih tergelar dengan baik dan aman sampai saat ini," katanya di Mapolda Jatim, Selasa (18/2/2020).
Trunoyudomenyebut pihaknya masih terus melakukan pendataan sekaligus mengamankan lokasi terjadinya insiden tersebut.
"Sejauh ini belum ada laporan inventarisir dari Polres Blitar Kota tentunya kami masih menunggu laporannya," tuturnya.
Ia memastikan, pihak Polres Blitar Kota belum mengamankan satu orang pun yang bertanggungjawab atas insiden tersebut.
Kendati begitu pihaknya akan tetap berkomitmen pada penegakan hukum, apalagi insiden tersebut mengakibatkan kerugian material.
"Pelaku siapapun yang mengganggu ketertiban apalagi sudah ada kerugian materil dari masyarakat dan ini masuk dalam pidana," ujarnya.
Disinggung mengenai penyebab bentrokan tersebut, Trunoyudo mengaku masih mendalami.
"Nanti kita dalami, apakah ini bentuk kekecewaan suporter atau kedua belah suporter ini masih pendalaman. Tapi sejauh ini tak ada bentrok yang ada memang adanya kekecewaan ingin masuk ke stadion," katanya.
4. Bentrokan Terjadi 2 Kali
Bentrokan antara Bonek, suporter pendukung Persebaya Surabaya dan Aremania, suporter pendukung Arema FC terjadi di luar Stadion Supriyadi.
Ada dua lokasi bentrokan antara Bonek dan Aremania, yaitu, di Jl Kapuas dan di areal persawahan Kelurahan Bendo atau di Jl Ciliwung.
Dua lokasi itu berdekatan dengan kawasan Stadion Supriyadi.
"Ada insiden kecil. Pertama terjadi sebelum pertandingan dimulai di Jl Kapuas, kedua di areal persawahan Kelurahan Bendo. Kedua suporter sempat bertemu dan terjadi insiden," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M Sinambela usai pertandingan.
Leonard mengatakan potensi kerawanan saat pertandingan Persebaya dan Arema FC berlangsung memang sudah ada.
Menurutnya, kedua suporter memang memiliki historis kurang baik sampai sekarang.
"Pertandingan ini digelar tanpa penonton. Tapi, suporter dua tim yang dari luar kota tetap datang ke Kota Blitar. Kami dari Polri dan TNI sudah melakukan pengamanan," ujarnya.
Menurutnya, bentrokan antara suporter di dua lokasi itu secara cepat bisa dicegah oleh petugas gabungan.
Pasukan gabungan segera mendatangi lokasi untuk memisah dua kelompok suporter yang terlibat bentrokan.
"Begitu ada informasi terjadi insiden, kami langsung menggeser pasukan di stadion menuju lokasi. Kami secara cepat memisah dua kelompok suporter. Mereka tidak boleh satu, kalau satu timbul bentrokan lagi," ujarnya.
5. Gubernur Khofifah Minta Maaf Terkait Insiden Bentrokan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta maaf atas kejadian bentrokan antar suporter di saat laga semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 anatara Persebaya Vs Arema FC di Blitar, Selasa (18/2/2020).
Insiden yang melibatkan supporter antar klub bola di Blitar itu menjadi keprihatinan Gubernur, apalagi yang terlibat bentrokan sama-sama kelompok suporter dari Jawa Timur.
Secara resmi gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu bahkan menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Jawa Timur khususnya warga Blitar.
Terutama karena dalam insiden ini juga mengakibatkan adanya kerusakan mobil dan motor serta adanya aparat kepolisian dan supporter yang terluka.
“Kami mewakili Pemprov Jatim dan pribadi ikut merasa prihatin dan menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas adanya insiden antara supporter Persebaya dan Arema yang terjadi sore kemarin di Blitar. Karena, selain menimbulkan kerusakan tentunya juga menimbulkan kerugian bagi warga sekitar," tutur Khofifah, Rabu (19/2/2020).
Dikatakan Khofifah, pihaknya telah meminta Bakesbangpol Provinsi untuk berkoordinasi Bakesbangpol Kab/Kota untuk mendata dampak yang terjadi di masyarakat.
Utamanya, jika terdapat kerusakan tanaman, sawah, rumah, kebun serta warung.
Disamping itu, jika ada yang terluka dan memerlukan perawatan maka pembiayaan sepenuhnya akan ditanggung oleh Pemprov Jawa Timur.
"Saya sudah meminta kepada Kepala Bakesbangpol Provinsi untuk segera mendata dampak kerugian yang ditimbulkan. Dan kami juga akan segera melakukan evaluasi untuk masa-masa yang akan datang," urai gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Selain itu, Khofifah juga menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada para aparat keamanan yang cepat dan sigap bertindak sehingga kerusuhan bisa segera teratasi.
"Terhadap pelaku insiden sepenuhnya diserahkan kepada aparat penegak hukum," tegas Khofifah.
Khofifah berharap, semua pihak khususnya para supporter bisa saling menahan diri agar tidak merugikan diri sendiri dan masyarakat umum.
Selain itu, Pemprov Jawa Timur bersama aparatur kepolisian dan TNI akan melakukan langkah-langkah strategis dan sinergis jelang pelaksanaan final Piala Gubernur Jatim 2020.
Semoga semua pihak dapat membangun suasana persatuan penuh kerukunan di bumi Mojopahit Jawa Timur.