Berita Arema Hari Ini
Sentil Fanatisme Suporter Arema FC & Persebaya, Persiraja Ungkap Perbedaan Dasar di Kearifan Lokal
Sentil fanatisme suporter Arema FC dan Persebaya, Persiraja ungkap perbedaan dasar di kearifan lokal.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Fanatisme suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya mengundang banyak perhatian termasuk pihak Persiraja Banda Aceh.
Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani mengungkap ada perbedaan mendasar antara fantatisme suporter Arema FC, Persebaya dan Persiraja.
Perbedaan mendasar itu disebutkan Rahmat Djailani ada pada kearifan lokal yang dimiliki setiap daerah.
Pernyataan ini diungkap Rahmat Djailani yang sudah tidak sabar menantikan Persiraja tampil di Liga 1 2020.
Rahmat Djailani pun menyandingkan antusias suporter Persiraja tak jauh berbeda dengan suporter Arema FC dan Persebaya.

Seakan menyentil kedua suporter tersebut yang kembali berbuat ulah, Rahmat mengatakan bedanya suporter Persiraja tidak rusuh.
“Kalau antusiasnya saya pikir mirip-mirip lah dengan Persebaya dan Arema bedanya cuma kami tidak rusuh,” kata Rahmat Djailani saat ditemui setelah acara managers meeting Liga 1 2020 di Hotel Century Atlet, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
“Karena anak-anak kami masih takut sama mama-mamanya, masih takut sama orangtua. Jadi ada kearifan lokal yang masih kami jaga bersama, dan itu sangat membantu kami (Persiraja),” sambungnya.

Untuk itu, Rahmat pun berani menargetkan timnya tidak terkena sanksi atas prilaku suporter pada Liga 1 2020.
Seperti diketahui, hukuman dari komisi disiplin PSSI soal dampak dari ulah suporter bisa larangan laga kandang tanpa penonton, partai usiran bahkan denda berupa materi.
“Kalau suporter kami agak latah sedikit soal pelemparan di stadion waktu pertandingan, tapi kalau rusuh lempar batu ke tim tamu itu, kami tidak,” kata Rahmat.
“Insya Allah tahun ini bersih. Target kita bersih denda tahun ini bersih sanksi,” pungkasnya.
Kekecewaan Menpora
Seperti diketahui, kerusuhan antarsuporter sepakbola Indonesia kembali terjadi pada laga Persebaya Surabaya vs Arema FC di babak semifinal Piala Gubernur Jawa Timur, Stadion Soeprijadi, Blitar, Selasa (18/2/2020) lalu.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali pun turut angkat bicara soal insiden tersebut.
Ia merasa sangat prihatin kerusuhan suporter kembali terjadi apalagi Indonesia bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun depan.
“Saya prihatin ya, kembali terjadi (kerusuhan-red) antara pendukung Arema dan Persebaya. Tentu kita berharap supaya ini segera ditangani,” kata Menpora saat dihubungi Tribunnews, Rabu (19/2/2020).

“Apalagi kita akan menggelar even besar, Piala Dunia U-20. Jawa Timur adalah salah satu tempat yang direncanakan venuenya sebagai tuan rumah, kalau seperti ini suasananya nanti orang tidak nyaman main di sana,” sambungnya.
Seperti diketahui, Stadion Gelora Bung Tomo markas Persebaya masuk dalam bidding PSSI ke FIFA bersama sembilan stadion lainnya untuk dijadikan sebagai venue tuan rumah Piala Dunia U-20.
Nantinya FIFA hanya akan memilih enam stadion yang dlihat dari aspek standarisasi fasilitas Stadion, keamanan, jarak dengan bandara dan lain-lain.
Untuk menghentikan kejadian serupa kembali berulang, apalagi nanti kedua tim bakal bertemu di Liga 1 2020, Menpora meminta perwakilan tim duduk bareng beserta pihak keamanan.
“Kami harus segera duduk bareng baik pihak keamanan dan klub untuk menghentikan permusuhan ini,”
“Saya juga mengimbau agar kegiatan-kegiatan persepakbolaan di mana pun, di seluruh tanah air ini harus mencari cara untuk menghentikan kericuhan antarsuporter,” katanya.
Pinjam Meminjam Pemain
Setelah laga Persebaya Surabaya Arema FC yang berakhir dengan kekalahan Singo Edan dengan skor 4 - 0 membuat tim asuhan Mario Gomez itu harus mengalami perubahan.
Sepekan menjelang kick off liga 1 2020, Arema Malang disebutkan ingin meminjamkan bek tengahnya, Ganjar Mukti Muhradiyana ke Persiraja Banda Aceh.
Padahal, Ganjar baru saja didatangkan oleh oleh Singo Edan dari PSIS Semarang bulan lalu.
Rencana itu diakui oleh Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto kepada SURYAMALANG.COM.
Sementara skuad tim berjuluk Lantak Laju ini memang masih membutuhkan pemain untuk posisi stoper.

Charis Yulianto mengatakan, kemungkinan manajemen akan meminjamkan sejumlah pemain Singo Edan ke klub lain di Liga 1.
Informasinya, selain meminjamkan Ganjar ke Persiraja. Klub yang identik dengan biru itu juga meminjamkan Pandi Lestaluhu, dan Alfin Tuasalamony ke klub lainnya.
Berdasarkan informasi, Ganjar Mukti baru saja didatangkan bulan lalu dari PSIS Semarang ke Arema. Namun setelah pemain itu dikontrak, klub meminjamkannya ke klub lain.
“Semua itu demi kebaikan pemain itu sendiri,” ujar Charis Yulianto.
Pemian kelahiran Tangerang, 25 tahun lalu ini memiliki postur badan 178 cm.
Sehingga cukup tangguh bila diplot sebagai benteng pertahanan Persiraja, melengkapi pemain yang sudah ada seperti Adam Mitter, Asep Budi, Luis Irsandi, dan Tri Rahmad Priadi.
Kedatangan ganjar memang sangat sesuai dengan kebutuhan tim asuhan Hendri Susilo, karena pemain ini berposisi sebagai bek.
Sebelumnya, Presiden Persiraja, Nazaruddin Dekgam kepada awak media sempat mengatakan, meskipun timnya sudah memiliki 28 pemain.
Namun tim pelatih masih membutuhkan dua pemain lagi, yaitu untuk posisi bek dan penyerang.
Jika memang Ganjar resmi didatangkan, tentu Dekgam hanya memiliki satu pekerjaan rumah lagi, yaitu berburu penyerang dengan kualitas mumpuni.
Tujuannya Supaya pemain baru nanti dapat mengimbangi Vanderley, Husnuzhon, dan Andre Abubakar.
Namun mengenai isu Persiraja mendapatkan pinjaman pemain pinjaman, manajemen Persiraja belum memberikan keterangan resmi.
Sementara, dua penyerang sayap Persija Jakarta, Feby Eka Putra dan Heri Susanto, dikabarkan akan segera merapat ke Arema FC untuk musim 2020.
Liga 1 2020 akan segera bergulir satu pekan lagi.

Sejumlah tim juga sudah menyelesaikan persoalan transfer pemain sebelum musim 2020 dimulai.
Kini, ada rumor anyar yang melibatkan nama Persija Jakarta dan Arema FC.
Dua pemain sayap Macan Kemayoran, Feby Eka Putra dan Heri Susanto, dikabarkan akan bergabung dengan Singo Edan untuk musim 2020.
Namun, bergabungnya dua pemain itu ke Arema FC bukan dengan status pembelian melainkan peminjaman.
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, menyampaikan pihaknya masih berkomunikasi dengan manajemen Persija terkait hal itu.
Ruddy menginginkan supaya proses peminjaman dua winger itu bisa berjalan dengan baik dan lancara.
"Target kami, minimal (mewujudkan transfer) Feby Eka Putra," tutur Ruddy.
"Sedangkan untuk Heri, masih melihat lagi bagaimana," kata Ruddy Widodo kepada awak media.
Ruddy optimistis Feby dan Heri akan bergabung dengan timnya dalam waktu dekat.
Sebab, menurut Ruddy, manajemen Arema FC dan Persija memiliki hubungan yang baik sehingga tak akan menimbulkan kendala apapun dalam proses transfer.
Terlebih, Bambang Pamungkas selaku manajer Macan Kemayoran dikabarkan sudah memberikan izin untuk meminjamkan pemainnya ke Arema FC.
"Tinggal sedikit lagi, mengingat hubungan kedua tim sangat baik," ujar Ruddy.
"Manajer tim Persija (Bambang Pamungkas) juga sudah memberikan lampu hijau," katanya menandaskan.
Di sisi lain, pihak Persija Jakarta masih belum mau buka suara terkait kabar tersebut.
Manajemen Persija memilih bungkam dan tidak menjawab pertanyaan awak media perihal peminjaman kedua pemainnya.
Feby dan Heri memang sering tampil sebagai pemain pelapis dalam gelaran Liga 1 2019.
Feby hanya diberikan kesempatan bermain sebanyak 9 kali dan tak pernah bermain penuh selama 90 menit.
Sedangkan Heri bernasib lebih baik dengan tampil sebanyak 25 kali.
Akan tetapi, dalam 10 laga diantaranya, Heri selalu masuk dari bangku cadangan.
Heri juga hanya mendapat kesempatan dua kali tampil penuh selama 90 menit.