Ziarah Makam Tebuireng Jombang Ditutup Sementara, Antisipasi Penyebaran Virus Corona atau Covid-19

Keputusan penutupan komplek makam Tebuireng tertuang dalam Surat Edaran Pengasuh Pesantren Tebuireng yang bertanggal 14 Maret 2020.

SURYAMALANG.COM/Bobby Constantine Koloway
Surat Edaran Pengasuh Pesantren Tebuireng yang bertanggal 14 Maret 2020 yang berisi keputusan kebijakan menutup semua kunjungan ziarah kompleks makam pesantren Tebuireng, terhitung mulai tanggal 16 Maret pukul 2020 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, memutuskan menutup sementara kompleks makam Tebuireng.

Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Keputusan penutupan komplek makam Tebuireng tertuang dalam Surat Edaran Pengasuh Pesantren Tebuireng yang bertanggal 14 Maret 2020.

Antisipasi Virus Corona, Universitas Brawijaya (UB) Malang Berencana Kuliah Online dan Tunda Wisuda

ITS Tunda Wisuda Hari Kedua dan Liburkan Kampus Selama Seminggu, Semprot Disinfektan di Kampus

Aremania Ricuh di Markas PSIS, Beredar Rekaman Yuli Sumpil Pingsan dan Mesra Disuapi Nasi Oleh Cewek

"Pengasuh Pesantren mengambil kebijakan menutup semua kunjungan ziarah kompleks makam pesantren Tebuireng, terhitung mulai tanggal 16 Maret pukul 2020, pukul 00.00 WIB sampai batas waktu yang belum ditentukan," bunyi petikan SE tersebut.

Dalam SE ini, keluarga pesantren Tebuireng juga menghaturkan permohonan maaf sedalam-dalamnya.

Dikonfirmasi terkait kebenaran SE tersebut, Pengasuh Pesantren Tebuireng,KH Abdul Hakim Mahfudz menjelaskan bahwa keputusan ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan.

Di antaranya, hasil rapat pimpinan dan majelis keluarga pesantren Tebuireng, SE Gubernur Jatim terkait Peningkatan Kewaspadaan Covid-19, hingga surat edaran Bupati Jombang.

"Itu memang menyikapi situasi yang sekarang ini ada, terkait penyebaran virus itu. Sehingga, kami antisipasi melakukan langkah preventif dengan menutup sementara kompleks makam," kata Gus Kikin (sapaan KH Abdul Hakim Mahfudz) kepada SURYAMALANG.COM ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (15/3/2020).

"Kami khawatirkan kerumunan orang akan berdampak pada penyebaran virus itu," lanjut Gus Kikin.

Nantinya, apabila virus mereda, pihaknya akan berkoordinasi kembali untuk membuka Kompleks Makam.

"Masa waktunya masih belum ditentukan. Bergantung dari situasi dan kondisi penyebarannya. Kalau sudah memungkinkan untuk dibuka, kami buka. Kami himbau kepada para peziarah untuk jangan berziarah dulu," katanya.

Untuk diketahui, sejumlah tokoh yang dimakamkan di Makam Tebuireng. Di antaranya, hadratus syeikh K.H. M. Hasyim Asy’ari dan Ny. Hj.Nafiqoh (istri), KH.A. Wahid Hasyim dan Ny.Hj. Solechah (istri), KH. Abdul Kholik Hasyim, KH. Ma’shum Ali (pengarang kitab shorof Amtsilatus Tasbrifiyyab) dan Ny.Hj. Khoiriyah Hasyim (istri), dan KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur hingga KH Sholahuddin Wahid.

Saban hari, makam ini selalu ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai penjuru Nusantara.
Mereka berasal dari berbagai kalangan, termasuk para peneliti, akademisi, dan pemerhati pesantren baik dari dalam maupun dari luar negeri

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved