Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Keluarga Irham Pasrah Jika Anaknya Meninggal Dunia, Masih Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Irham Ghifari, santri berusia 16 tahun itu namanya masuk dalam daftar korban yang belum ditemukan dari reruntuhan Ponpes Al Khoziny.  Keluarga pasrah.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Instagram @basarnas_yogyakarta dan SURYAMALANG.COM/M TAUFIK
EVAKUASI - Potret evakuasi korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo. Keluarga korban santri yang belum ditemukan pasrah jika anak mereka ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 

SURYAMALANG.COM - Duka masih menyelimuti keluarga santri yang korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny yang hingga kini masih belum ditemukan. 

Irham Ghifari, santri berusia 16 tahun itu namanya masuk dalam daftar korban yang belum ditemukan dari reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Sudah memasuki hari ke-5 pencarian, keluarga Irham pasrah jika anaknya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 

Harapan keluarga agar anaknya segera ditemukan dalam keadaan apapun. 

Faisal (35), paman Irham asal Krian Sidoarjo setia menemani orangtua Irham yang menunggu nasib anaknya selama empat hari di posko.

Keberadaan Irham tak diketahui sejak Senin (29/9/2025) pukul 15.00 WIB. Santri Ponpes Al Khoziny tersebut diduga menjadi korban dari runtuhnya bangunan mushala tiga lantai akibat kegagalan konstruksi.

Runtuhan itu menimbun sejumlah santri saat sedang melakukan shalat ashar berjemaah.

Hingga kini, ia belum juga ditemukan bersama puluhan santri lain. Namanya tertulis di papan posko sebagai daftar nama orang yang belum ditemukan.

Faisal tak henti-hentinya mondar-mandir dari posko yang berlokasi di kampus 2 Al Khoziny Sidoarjo menuju jalanan luar. Matanya juga tak benar-benar lepas dari papan nama itu.

“Sudah empat hari di sini, mulai hari pertama ambruk malam jam 8 saya di sini. Namanya orang nunggu anak enggak ada capeknya,” kata Faisal, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: Mimpi Minum Kaya Asli Rasanya Mukjizat Rosi dan Alfatih Bertahan Hidup 3 Hari di Bawah Reruntuhan

Ponakannya sudah menjadi santri di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo sejak empat tahun yang lalu.

Tidak jarang mereka saling memberi kabar melalui sambungan telepon atau berkirim uang untuk keperluan. “

Sebelum ambruk, Irham sempat menghubungi ayahnya lewat telepon itu sudah kirim uang,” kata Faisal.

Kini, keluarga hanya bisa pasrah menunggu apa pun kabar yang datang sekalipun kenyataan paling pahit bika Irham ditemukan tak bernyawa. 

“Ya itu sudah takdir. Memang sudah janjinya seperti itu, tidak apa-apa saya ikhlas saja. Kami pasrahkan ke Basarnas. Mudah-mudahan lancar saya penginnya ketemu,” katanya.

Suasana posko untuk keluarga korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Suasana posko untuk keluarga korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Kamis (2/10/2025((KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)
Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved