Berita Surabaya Hari Ini
Obat Avigan dan Chloroquine Jadi Obat Virus Corona atau Covid-19, Begini Penjelasan IAI Jatim
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Timur memberikan respon tentang obat Avigan (Favipiravir) dan Chloroquine untuk menyembuhkan pasien virus corona
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Obat Avigan (Favipiravir) dan Chloroquine ( obat anti Malaria) disebut -sebut sebagai obat untuk pasien yang terinfeksi virus corona.
Seperti apakah gambaran dua obat ini ?
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Timur memberikan respon tentang obat Avigan (Favipiravir) dan Chloroquine yang digunakan untuk menyembuhkan pasien virus Corona kepada SURYAMALANG.COM hari Sabtu (21/3/2020).
• Transformasi Wajah Via Vallen dari Penyanyi Orkes Hingga Terkenal, Bulat Sampai Tirus Tak Dikenali
• Dampak Virus Corona Sejumlah Artis Pilih Tunda Pernikahan, Dari Jessica Iskandar hingga Katy Perry
• Kabar Terbaru Dokter Handoko yang Viral di Medsos Karena Tangani Corona, Ditelepon Ganjar Pranowo
Mahardian Rahmadi, S.Si.,M.Sc.,PhD.,Apt Sekertaris Dewan Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Jawa Timur mengatakan untuk obat Avigan (Favipiravir) dan Chloroquine ( obat anti Malaria) merupakan obat yang aman untuk digunakan.
" Obat ini sudah melalui uji klinis, dan sudah lama digunakan untuk mengobati penyakit yang lain, "ujarnya.
Menurut Mahardian Rahmadi obat Chloroquine (obat anti malaria) sudah dilakukan uji kepada pasien virus Corona yang ada di Wuhan.
" Hasilnya menunjukan efektivitas yang cukup baik, sehingga harapan kita obat ini bisa cepat untuk digunakan kepada pasien virus Corona, " ujarnya.
Manambahkan Mahardian Rahmadi untuk obat jenis Avigan (Favipiravir) merupakan obat yang biasa digunakan untuk virus flu burung.
" Karena jenis virus Corona ini mirip dengan virus flu burung maka diharapkan dengan obat itu bisa menyembuhkan pasien virus Corona, " ujarnya.
Sekertaris Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Jawa Timur itu juga mengatakan untuk penggunaan kedua obat Avigan (Favipiravir) dan Chloroquine ( obat anti Malaria) itu harus melalui Resep dokter.
" Tidak dijual bebas, obat tersebut harus dalam pengawasan dari dokter, " pungkasnya
(Farid Mukarrom)