Penanganan Virus Corona di Malang

Ini Upaya Yang Dilakukan Pengelola Kampung Tematik Di Malang Untuk Cegah Covid-19

Sejumlah kampung tematik di Kota Malang sudah melakukan penutupan sebagai lokasi destinasi wisata dan melakukan penyemprotan mandiri.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
Penyemprotan disinfektan di kampung tematik Kota Malang yang dilakukan mandiri sebagai antisipasi Covid-19. 

SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Sejumlah kampung tematik di Kota Malang sudah melakukan penutupan sebagai lokasi destinasi wisata dan melakukan penyemprotan mandiri.

Terkait penutupan sudah dilakujan sebagai langkah preventif. Ini merujuk pada perubahan Surat Edaran (SE) Walikota Malang No 7 Tahun 2020 tentang kesiapsiagaan Dunia Usaha dalam Menghadapi Covid-19 tanggal 24 Maret 2020.

Disebutkan di SE itu bahwa tempat rekreasi dan jenis usaha di dalamnya dilakukan penutupan sementara sampai 7 April 2020.

Ketua Forum Komunikasi Pokdarwis kota Malang, Isa Wahyudi mengatakan, pihaknya mematuhi protokol pemerintah agar melakukan penutupan belasan kampung tematik dari kunjungan wisatawan.

"Secara resmi kami sudah menutup sementara per hari Senin, 16 Maret 2020 agar steril kunjungan," kata Isa Wahyudi atau akrab dipanggil dengan Ki Demang, penggagas Kampung Budaya Polowijen di Malang, Rabu (25/3/2020) dalam rilis yang dikirimkan ke suryamalang.com.

Selain itu secara gotong royong, warga kampung melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri.

Bahkan, di beberapa kampung menjadi Posko Relawan Siaga Pencegahan Covid 19. Seperti terlihat di Rumah Prestasi di kompleks Kampung Glintung Go Green.

Inisiator Posko Relawan Corona, Bambang Irianto mengatakan, posko yang dibentuk sebagai wujud kepedulian bersama mencegah merebaknya wabah Corona di tengah masyarakat.

"Apalagi di Malang Raya ditetapkan sebagai zona merah oleh Pemprov Jatim," kata Bambang yang merupakan perintis Glintung Go Green.

Dikatakan, posko yang dibentuk dengan melibatkan beberapa unsur, yakni TNI-Polri di wilayah Blimbing, Camat Blimbing, Lurah, dan masyarakat Purwantoro.

Sejumlah kampung tematik lain juga melakukan hal sama. Antara lain Kampung Budaya Polowijen, Kampung Glintung Water Street, Kampung Tridi, Kampung Kajoetangan Heritage, Kampung Budaya Satrio Turonggo Jati Claket, Kampung Terapi Hijau, serta Kampung Kripik Sanan.

"Mereka melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri serta menyediakan tempat cuci tangan," tambah Ki Demang.

Ketua Kampung Budaya Satrio Turonggo Jati, Nanang Gustanto mengatakan, pihaknya melakukan penyemprotan di lingkungan warga termasuk di tiap gang, dan jalan.

Demikian pula penuturan penggagas Kampung Terapi Hijau, Dimas Yuono.

"Kami melakukan penyemprotan di kampung Terapi Hijau. Apalagi kampung kami rutin untuk studi banding tentang urban farming," papar Dimas.

Sedang pengelola Kampung Kripik Sanan, Lilik Rohani mengatakan, pihaknya menyediakan hand sanitizer/sabun cuci tangan bagi karyawan dan konsumen yang akan berbelanja. Selain itu juga mengatur jarak antar pengunjung.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved