Penanganan Virus Corona di Malang

Kisah Mendampingi Siswa Belajar di Rumah Karena Covid-19,Kurang Disiplin dan Biaya Paket Data Naik

Karena antisipasi Covid-19, maka pembelajaran pun lewat daring/online. Sebagai konsekuensinya adalah biaya paket data melonjak.

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Ilustrasi foto kegiatan mandiri siswa lewat pembelajaran di rumah untuk antisipasi Covid-19, Rabu (25/3/2020). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Banyak kisah muncul ketika pelajar dan mahasiswa belajar di rumah karena antisipasi Covid-19.

Bagi pelajar di Jatim rata-rata sampai 5 April 2020 sejak dimulai pada 16 Maret 2020. Maka sekolah harus memberikan pembelajaran lewat daring.

Sekolah memberikan tugas dan latihan-latihan soal untuk semua Mapel dari guru. Dan tugas orangtua paling sulit adalah mengontrol kesiplinan anak agar konsisten mengerjakan tugas dengan sesuai jadwal.

Dinas Pendidikan Kota Batu Akan Edarkan SE Pembatalan Ujian Nasional & Perpanjangan Belajar di Rumah

Pangeran Charles Positif Virus Corona, Kini Sedang Menjalani Karantina di Skotlandia

Apresiasi Khusus Gubernur Jatim Bagi Pasangan Pengantin yang Rela Tunda Resepsi, Lawan Virus Corona

Seperti dialami Ny Anita yang dua anaknya masih duduk di kelas 9 SMP dan 6 SD.

Diamati, ada kecenderungan menunda-nunda menyelesaikan tugas karena waktu panjang pengerjaan. Untuk yang SMP, selama seminggu ada tugas dari tiap guru mapel dan harus dikerjakan di minggu itu. Sebab materi minggu kedua beda lagi.

"Karena ada grup WA wali murid dengan wali kelas, maka saya jadi tahu tugas-tugas untuk siswa," kata pekerja swasta ini pada suryamalang.com, Rabu (25/3/2020).

Anak keduanya yang masih di SMP kadang moody. Biasanya ia mengingatkan agar mengerjakan tugas.

"Kalau rajin, ada empat Mapel dikerjakan dan langsung dikirimkan ke gurunya," jelasnya.

Wali kelas anaknya juga komunikatif di WAG wali murid. Siswa-siswa yang mengerjakan dan belum diinformasikan berikut tanggal pengiriman.

Yang belum kelar, biasanya diingatkan perlu kerjasama orangtua agar mengontrol tugas anaknya.

Sedang anaknya yang SD mendapat tugas mengisi jawaban di buku soal USBN untuk Mapel Bahasa Indonesia dan IPA.

"Kadang baru dikerjakan malam saat saya sudah lelah. Kalau diminta dikerjakan bertahap misalkan siang atau sore, jawabnya iya. Nanti..nanti," katanya. Untuk tugas ini, waktunya lebih panjang karena akan dikumpulkan saat masuk sekolah.

Sedang musisi Malang, Ugik Arbanat menyatakan tugas-tugas guru ke siswa diberikan lewat WA dan kemudian dikumpulkan lewat WA setelah difoto.

"Awalnya agak aneh buat kami. Tapi ini demi kelangsungan proses belajarnya anak-anak," jelasnya.

Ia memiliki tiga anak yang duduk di bangku SMA, SMP dan SD. Jika sudah mengerjakan tugas sekolah, maka bersama-sama membersihkan rumah, halaman dan taman.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved