Penanganan Virus Corona di Malang
Kado Ulang Tahun Ke 39, Unisma Rilis Bilik Bevico 193
Universitas Islam Malang (Unisma) merilis bilik Bevico 193, Jumat (27/3/2020). Bevico singkatan dari Berantas Virus Corona.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Islam Malang (Unisma) merilis bilik Bevico 193, Jumat (27/3/2020). Bevico singkatan dari Berantas Virus Corona.
Ini sebagai hadiah untuk dies natalis kampus ini ke 39. Adapun 193 adalah nomer jalan kampus.
"Dalam ujian ini, muncul kreatifitas yang baru," ungkap Noor Askandar SE MM, Ketua Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 saat kegiatan rilis di halaman rektorat.
Bevico 193 dikerjakan oleh tim mahasiswa Fakultas Teknik dan didampingi dosen-dosen. Bentuk biliknya warna putih dari bahan besi dan plastik mika.
"Kami terinspirasi dengan kampus-kampus lain juga. Namun kami ada keunggulan di inovasi sensornya yaitu ultrasonik dan gerak," jelas Febri Hariadi, mahasiswa Teknik Mesin, jubir tim mahasiswa pembuat pada SURYAMALANG.COM terpisah.
Tim Pembuatan Bevico 193 yaitu Dr Ena Marlina ST MT, Ismi Choirotin ST MT MSc, Moh Jasa Afroni ST MT PhD, Johansyah Raviko (laboran) dan Puguhsuko D.
Sedang tim mahasiswa yaitu Febri Hariadi, Firdaus F, Chasan Y, Mashudi dan Saidi. Dari pantauan, mereka yang masuk dibilik langsung ditangkap sensor dan disemprot antiseptik.
"Cukup memutar sekali saja setelah itu keluar. Jika tetap memutar, maka akan disemprot lagi karena dibaca sensornya," kata Febri.
Namun sebagai cadangan jika sensor mengalami kerusakan juga bisa dijalankan secara manual. Dikatakan, saat ini sudah ada pemesanan lima bilik. Sedang biaya produksinya sekitar Rp 2,5 juta per bilik.
Untuk bilik yang sudah jadi ini disiapkan antiseptik sebanyak 25 liter. Sebelumnya, bilik ini sudah diujicoba beberapa kali.
Sementara saat dirilis, rektor dan para pejabat lainnya juga mencoba satu persatu dalam satu kali putar. Sehingga bisa merasakan bajunya agak basah. Rektor malah spontan minta divideo untuk tutorial pemakaian Bevico 193 ini.
Noor Shodiq memuji tim mahasiswa yang menyelesaikan bilik ini. Sebab sampai Jumat dini hari masih dikebut penyelesaiannya sejak dikerjakan lima hari lalu.
Selain itu, di kegiatan itu juga tim dari Farmasi Fakultas Kedokteran membuat hand sanitizer dan antiseptik.
Rencana hand sanitizer akan dibagikan ke pemkab dan pemkot tapi masih kesulitan mencari botol sprai. Selain itu juga ada rencana membantu masyarakat pemberian sembako.
Sebab dalam kondisi saat ini, perekonomian juga ikut terdampak. Hasil kerja hari ini hanya bisa untuk makan besok dan tidak bisa untuk lainnya.
Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi menambahkan, rencana kegiatan Unisma Peduli agar dikoordinasikan dengan Pemkot Malang. Tujuannya agar tidak terjadi penggelembungan.
"Maka harus diidentifikasi yang betul agar tepat sasaran," papar Maskuri.
Dikatakan, kampus Unisma telah dilakukan penyemprotan antisipasi Covid-19. Yang masih kurang adalah asrama mahasiswa.