Berita Arema Hari ini Populer, Jatah Libur Pemain Singo Edan Diperpanjang & Gaji Dipotong 75 Persen
Berita Arema Hari ini Populer, Jatah Libur Pemain Singo Edan Diperpanjang & Gaji Dipotong 75 Persen
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Arema hari ini, Minggu 29 Maret 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG
Berita Arema hari ini membahas perpanjangan jatah libur para pemain Singo Edan akibat virus corona atau Covid-19.
Selain itu ada pula tentang keputusan manajemen untuk memotong gaji para pemain sebesar 75 persen mengikuti keputusan PSSI.
Selengkapnya, langsung saja simak berita Arema hari ini populer yang telah terangkum.
1. Jatah Libur Pemain Arema FC Terancam Diperpanjang Karena Virus Corona

Masa libur panjang bagi tim Arema FC berpeluang akan menjadi lebih panjang lagi seiring kondisi kompetisi yang tidak menentu dan penyebaran virus corona di Indonesia yang masih berlangsung.
Meski belum ada keputusan, tim pelatih Arema FC tidak memungkiri ada kemungkinan para pemain akan menjalani latihan mandiri di rumah lebih lama lagi.
Virus corona hingga kini masih menjadi ancaman bagi semua manusia, khususnya di Indonesia.
Banyak dampak yang terjadi akibat penyebaran virus ini.
Di antaranya kompetisi sepak bola yang dihentikan sampai waktu yang tidak ditentukan, klub-klub Liga 1 dan 2 yang diliburkan dan juga beberapa usaha klub yang dipastikan merugi.
Khusus untuk Arema FC, tim ini sebenarnya sudah dijadwalkan akan kembali berlatih pada Jumat (20/3/2020) lalu, namun karena kesulitan mencari lapangan, lantaran penyebaran virus corona, dan ditambah Malang masuk zona merah, akhirnya libur pemain ditambah hingga Selasa (31/3/2020) mendatang.
Namun karena melihat penyebaran corona, yang tiap hari makin bertambah di Indonesia, ada kemungkinan untuk memperpanjang libur.
Terkait kemungkinan akan ada tambahan waktu libur atau latihan secara individu di rumah untuk para pemain, tim pelatih Arema FC mengaku masih belum membahas hal ini.
Namun Charis Yulianto Asisten Pelatih Arema FC tak menampik jika apabila kondisi masih dirasa membahayakan, maka akan ada opsi perpanjang libur.
"Sementara libur sampai tanggal 31 Maret sesuai keputusan awal kemarin. Kami sambil melihat perkembangan dan situasi corona di Malang. Kemungkinan libur diperpanjang ada," kata Charis Yulianto pada SURYAMALANG.COM, Jumat (27/3/2020).
Lebih lanjut pelatih asal Blitar itu mengatakan, tim pelatih dan manajemen masih akan berkoordinasi, sekaligus menunggu keputusan PSSI soal kelanjutan kompetisi Liga 1.
"Kami masih melakukan koordinasi dengan manajemen, head coach dan staff pelatih yang lain. Intinya kami sampai saat ini masih menunggu info dari federasi tentang kelanjutan Liga dan tetap melakukan aktivitas latihan melalui online seandainya kami perpanjang," jelasnya. (Dya Ayu)
2. Gaji Pemain Arema FC Akan Dipotong 75 Persen, Manajemen Patuhi Keputusan PSSI

Manajemen Arema FC akan memotong gaji pemainnya sampai 75 persen pada bulan Maret hingga Juni 2020.
Keputusan ini diambil setelah PSSI resmi menghentikan sementara kompetisi Liga 1 karena pandemi Covid-19 atau virus corona.
Dalam Surat Keputusan bernomor SKEP/48/III/2020 tertanggal 27 Maret 2020, PSSI mengizinkan klub membayarkan gaji pemain dan stafnya hanya 25 persen.
Langkah ini diambil karena Indonesia sedang dalam keadaan kahar atau force majeure.
“Kami patuh kepada kepada keputusan federasi. Manajemen tidak akan membayar gaji pemain di bawah keputusan federasi,” ucap General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, saat dikonfirmasi, Sabtu (28/3/2020).
Dia mengatakan belum membuka negoisasi terkait pemotongan itu. Sebab, katanya, keputusan tersebut telah diamanatkan oleh PSSI.
“Ini problem semua klub bahkan di Eropa. Tapi kami optimistis pandemi ini akan segera selesai dan semua kembali normal,” ucapnya.
Sebelumnya, PSSI dalam suratnya memperbolehkan klub mengubah kontrak kerja dan membayar gaji pemain serta ofisial pada bulan Maret sampai Juni sebesar 25 persen.
Karena suasana saat ini dianggap kahar atau force majeure akibat pandemi virus corona.
Di dalam surat itu, Liga 1 dan Liga 2 dihentikan sementara.
Apabila pemerintah tidak memperpanjang masa tanggap bencana virus corona, PSSI memerintahkan LIB untuk menggelar kembali Liga 1 dan Liga 2 pada Juli 2020.
Namun jika diperpanjang, maka dua kompetisi sepak bola di Indonesia itu akan dihentikan. (Aminatus SOfya)
3. Respon Arema FC Terkait Surat PSSI Soal Kelanjutan Liga 1 2020 dan Liga 2 2020

Manajemen Arema FC tidak memberi banyak respon menyikapi surat PSSI terkait kelanjutan Liga 1 2020 dan Liga 2 2020.
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo mengatakan manajemen bakal mengikuti dan menghargai segala keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia (PT LIB) selaku operator kompetisi.
"Arema loyal dengan apapun yang diputuskan PSSI dan PT LIB. Ini problem seluruh dunia, tidak hanya Indonesia. Tapi kami optomis, badai pasti berlalu," ujar Ruddy Widodo kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (27/3/2020).
Dalam surat nomor 48/skep//III/2020 tentang Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 Dalam Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Virus Corona, PSSI memutuskan menunda kompetisi sampai 29 Mei 2020.
Keputusan tersebut teruang dalam surat yang beredar di Instagram, Jumat (27/3/2020) petang.
Surat itu ditujukan kepada PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Exco PSSI, dan peserta Liga 1 2020 dan Liga 2 2020.
Dalam surat itu disebutkan bahwa Maret sampai Juni 2020 ditetapkan sebagai Force Majeure sehingga kompetisi suatu tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
"PSSI menetapkan bahwa Bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020 adalah Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana terkait penyebaran Covid-19 di Indonesia."
"Maka status ini disebut keadaan Kahar (Force Majeure)," tulis dalam surat tersebut.
"Apabila status keadaan tertentu darurat bencana tidak diperpanjang oleh pemerintah RI, maka PSSI mengintruksikan PT LIB untuk dapat melanjutkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2, terhitung setelah tanggal 1 Juli 2020."
"Apabila pemerintah memperpanjang status setelah tanggal 29 Mei 2020 dan atau PSSI memandang situasi belum ideal untuk melanjutkan kompetisi, maka kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim ini akan dihentikan," tulis dalam surat PSSI itu.
Dalam surat itu juga disebutkan bahwa klub boleh melakukan perubahan kontrak kerja yang telah disepakati dengan pemain atau ofisial terkait gaji 25 persen dari nilai kontrak yang sudah disepakati.
"Hal-hal terkait teknis termasuk namun tidak terbatas pada penjadwalan, sistem dan format kompetisi, kewajiban klub terhadap pihak ketiga, sistem promosi dan degradasi, akan diatur kemudian dalam Surat Keputusan yang terpisah."
"Surat Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya," seperti tertulis di dalam surat. (Dya Ayu)