Update Corona 30 Maret 2020: Hasil Penelitian Covid-19 Pada Tahap Uji Coba Vaksin Beri Harapan Baru

Update Corona 30 Maret 2020: Hasil Penelitian Covid-19 Pada Tahap Uji Coba Vaksin Beri Harapan Baru

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
Update Corona 30 Maret 2020: Hasil Penelitian Covid-19 Pada Tahap Uji Coba Vaksin Beri Harapan Baru 

SURYAMALANG.COM -  Jumlah pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Indonesia setiap harinya terus bertambah. 

Tak hanya itu, jumlah korban meninggal dunia akibat keganasan virus corona atau Covid-19 di Indonesia juga  kian bertambah. 

Ada kabar bahagia tentang penelitian terbaru virus corona ypada tahap uji coba vaksin Covid-19 yang memberikan harapan baru.

Setidaknya ada 5 kabar bahagia dari para ahli terkait penelitian soal virus corona atau Covid-19. 

Update Corona 30 Maret 2020: Hasil Penelitian Covid-19 Pada Tahap Uji Coba Vaksin Beri Harapan Baru
Update Corona 30 Maret 2020: Hasil Penelitian Covid-19 Pada Tahap Uji Coba Vaksin Beri Harapan Baru (Kompas.com)

Penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia saat ini semakin meluas. 

Melansir dari website covid19.go.id, data per Minggu 29 Maret 2020 menyebutkan jika ada 1.1285 kasus pasien yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Angka ini bertambah 130 kasus sejak pemerintah melaporkan data sebelumnya, Sabtu (28/3/2020).

Dari seluruh kasus, 114 orang meninggal dunia dan 64 lainnya dinyatakan sembuh. 

Di Jawa Timur sendiri sudah tercatat ada 90 kasus pasien yang positif terinfeksi virus corona

Melihat keadaan ini, Pemerintah Indonesia mulai memberikan kebijakan-kebijakan untuk mencegah penyebaran virus corona lebih luas. 

Kebijakan yang telah dikeluarkan diantaranya pembatasan kegiatan yang mengundang banyak orang hingga aksi bekerja dari rumah atau work from home. 

Meskipun angka kematian akibat virus corona terus bertambah, masyarakat disarankan untuk tidak panik.

Masyarakat diharapkan tetap waspada dan menjaga kebersihan agar terhindar dari virus corona.

Di tengah kecemasan banyak warga saat wabah virus corona, para ahli yang melakukan penelitian akan Covid-19 akhirnya memberikan kabar baik. 

Berikut hasil dari 5 penelitian yang membawa angin segar serta harapan di tengah wabah virus corona dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com dalam berita berjudul "Ini 5 Penelitian yang Memberikan Harapan dalam Melawan Corona":

1. Langkah Pengendalian Infeksi

Para peneliti di Hong Kong mengevaluasi pengaruh wabah pada 43 rumah sakit umum di negara tersebut.

Langkah-langkah pengendalian infeksi yang diterapkan para tenaga medis berhasil melindungi mereka dari tertular virus selama masa studi.

Selain itu, tidak ada infeksi yang didapatkan di rumah sakit.

Dr. Vincent C.C. Cheng dan koleganya, dari Departemen Mikrobiologi Queen Mary Hospital di Hong Kong, menyimpulkan langkah-langkah pengendalian infeksi yang tepat dapat mencegah penularan virus pada tenaga kesehatan.

Memerhatikan kebersihan tangan, pemakaian masker bedah di rumah sakit, dan penggunaan peralatan pelindung pribadi yang tepat dalam merawat pasien merupakan kunci langkah-langkah pengendalian infeksi untuk mencegah penularan virus di rumah sakit.

2. Lindungi Diri dari Infeksi di Masa Depan

Sebuah studi menguji paparan SARS-CoV-2 terhadap empat kera rhesus.

Para peneliti menginfeksi kembali dua dari empat kera setelah 28 hari dari infeksi yang pertama.

Sebanyak 96 uji nasofaring dan dubur terbukti negatif pada paparan kedua infeksi yang dikonfirmasi melalui euthasiana dan nekropsi salah satu dari kedua kera tersebut.

Hasil ini menunjukkan terinfeksi SARS-CoV-2 dapat melindungi dari paparan berikutnya dan ini akan berguna untuk merencanakan vaksin virus ini.

Prof. Martin Bachmann, seorang profesor vaksinologi di Oxford University mengatakan, "Bisa saya katakan, jika Anda terkena Covid-19 dan menjadi sangat sakit, saya yakin tubuh Anda akan membuat respons antibodi yang akan bertahan lama."

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona
Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona (Shutterstock via Kompas.com)

Akan tetapi, jika virus dalam tubuh Anda hanya mereplikasi dalam jumlah sedikit dan tidak benar-benar mencapai kelenjar getah bening, bisa jadi tubuh Anda tidak langsung membuat antibodi. 

"Bagusnya adalah berarti Anda tidak terlalu sakit.

Dan jika ada orang yang benar-benar sakit karena virus ini, saya akan terkejut jika mereka tidak membangun respons antibodi," jelas Bachmann.

3. Uji Coba Vaksin

Sebuah uji coba vaksin tengah dilakukan oleh Institut Kesehatan Nasional (NIH) di Institut Penelitian Kesehatan Kaiser Permanente Washington di Seattle.

Vaksin ini merupakan yang pertama kalinya diuji coba langsung pada manusia.

Dalam uji coba, 45 relawan yang sehat akan diberikan vaksin yang mengandung segmen kode genetik yang meniru SARS-CoV-2.

Namun, vaksin ini tidak mengandung SARS-CoV-2 yang sebenarnya, sehingga para relawan tidak akan terinfeksi Covid-19.

Tim ofisial pemerintah mengatakan mungkin akan membutuhkan waktu 12-18 bulan sebelum vaksin mencapai pasar.

Karena tujuan utama dari uji coba ini adalah untuk memastikan tidak ada efek samping dari vaksin tersebut.

Namun, masih ada banyak penelitian lain yang sedang berjalan untuk menemukan vaksin baru.

4. Metode Lama Lawan Covid-19

Menurut salah satu penelitian dalam jurnal The Journal of Clinical Investigation, para dokter mungkin dapat menggunakan metode lama yang disebut "terapi antibodi pasif" untuk menangani pasien Covid-19.

Ilmuwan dalam penelitian tersebut mengatakan metode ini tidak perlu dikaji ulang atau dikembangkan karena metode ini telah ada sejak 1930.

Metode ini melibatkan pengumpulan darah dari seseorang yang telah sembuh dari virus tersebut.

Dengan menggunakan serum, bagian yang mengandung antibodi penangkal infeksi, para peneliti berharap dapat menyuntikkannya ke orang lain sehingga dapat mencegah infeksi atau membantu melawannya.

Ilustrasi virus corona, SARS-CoV-2, Covid-19
Ilustrasi virus corona, SARS-CoV-2, Covid-19 (Shutterstock via Kompas.com)

"Itu semua bisa dilakukan. Namun, akan sangat membutuhkan usaha, organisasi, sumber daya, serta orang-orang yang berhasil sembuh dan mau menyumbangkan darahnya," ucap Dr. Arturo Casadevall, seorang profesor di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore.

5. Imun Bisa Kalahkan Virus

Sebuah penelitian dalam jurnal Nature Medicine mengamati pasien Covid-19 yang berhasil sembuh dalam beberapa hari.

Dia adalah seorang perempuan berusia 47 tahun yang terinfeksi virus di Wuhan, China.

Para peneliti mengamati bagaimana respons antibodi dalam tubuh wanita ini untuk memahami proses penyembuhannya.

Prof. Katherine Kedzierska dan timnya dari Departemen Mikrobiologi dan Imunologi di Doherty Institute di Melbourne, Australia, menemukan peningkatan imunoglobulin G, tipe antibodi yang paling umum, dalam sampel darah wanita tersebut.

Mereka juga mendeteksi sel imun kunci dalam jumlah besar, seperti sel T pembantu khusus, sel T pembunuh, dan sel B pada hari ketujuh dan sembilan setelah timbulnya gejala.

"Ini merupakan langkah yang menakjubkan untuk memahami proses penyembuhan dari Covid-19.

Peneliti lain dapat menggunakan metode kami untuk memahami respons imun dalam Covid-19 yang lebih besar dan apa kekurangan dari hasil yang fatal," jelas Kedzierska. 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved