Kabar Baik! Lockdown Wuhan Akan Dibuka 8 April 2020, Denyut Nadi Kota Mulai Bergerak Lagi
Kota Wuhan yang berada di Provinsi Hubei China telah menunjukan tren positif dengan adanya penurunan angka yang tertular virus corona
Penulis: Farid Farid | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.com - Kota Wuhan yang berada di Provinsi Hubei Tiongkok berhasil melewati masa sulit virus corona. Warga Wuhan pun bersiap memulai kembali aktivitasnya termasuk membuka tempat usahanya lagi, setelah 2 bulan menjalani kehidupan di masa lockdown.
Artikel Kompas.com dengan judul "Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: Nol Kasus Baru di Wuhan dalam 6 Hari Beruntun" menuliskan kompleks ritel dan jalan-jalan pertokoan sudah mulai dibuka lagi. Produsen mobil listrik Tesla Inc juga sudah membuka kembali showroom di Wuhan,
Kemudian di provinsi Hubei, pihak berwenang mengatakan 4,6 juta orang kembali bekerja pada Sabtu. Sebanyak 2,8 juta di antaranya menuju bagian lain dari China.
Sebagian pekerja migran berangkat ke selatan provinsi Guangdong dan Fujian, timur provinsi Zhejiang dan Jiangsu, serta China timur laut.
Ketika jumlah kasus turun para pembuat kebijakan berjuang merevitalisasi ekonomi yang hampir lumpuh akibat lockdown 2 bulan.
Pemerintah China mendorong bisnis dan pabrik buka lagi, demi memacu kebangkitan ekonomi yang telah mati suri selama 2 bulan terakhir.
Pemerintah di Wuhan Bersiap Operasikan Kembali Kereta Bawah Tanah
Pemerintah wuhan berencana akan segera mengoperasikan kembali kereta bawah tanah pasca lockdown selama 2 bulan.
Dibukanya lockdown di Wuhan pada 8 April mendatang, menandai titik balik perlawanan China dalam menangani wabah virus corona.
Salah satu pemakai jasa transportasi umum di Wuhan adalah Guo Liangkai, pelajar berusia 19 tahun, menuturkan pekerjaannya selama satu bulan di Shanghai harus diperpanjang sampai tiga bulan, karena ada pembatasan perjalanan.
"Ini membuatku sangat bahagia, karena aku bisa bertemu keluargaku lagi," kata Guo setelah disambut ibunya di stasiun utama.
"Kami ingin berpelukan, tetapi sekarang adalah periode khusus, sehingga kami tidak bisa memeluk atau melakukan yang serupa," lanjutnya
China kini mengalihkan perhatian utamanya ke antisipasi kasus impor. Kebanyakan kasus impor yang terjadi di China adalah dari warganya yang kembali ke rumah.
Warga diminta tetap waspada Walau jumlah kasus menurun dan lockdown dicabut total mulai 8 April mendatang, tapi pemerintah warga Wuhan meminta warganya tetap waspada.
Para petugas dan sukarelawan dengan peralatan pelindung lengkap berjaga di stasiun kereta api, dengan mengeluarkan disinfektan tangan.
Mereka juga memasang tanda-tanda yang mengingatkan para penumpang, bahwa diperlukan kode kesehatan berbasis ponsel untuk menggunakan transportasi umum.
"Semua orang mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Jadi, seharusnya tidak ada masalah," kata Yuan Hai (30) seorang penumpang kereta.
Sebagian besar toko masih tutup, sedangkan penghalang jalan berwarna kuning cerah tetap dipasang. Wuhan tidak akan membiarkan orang meninggalkan kota sampai dibuka sepenuhnya pada 8 April 2020
Dokter di Wuhan: Belum Ada Bukti Pasien Sembuh Bisa Tularkan Virus Corona Lagi
Para peneliti di seluruh dunia berusaha mengungkap apakah pasien yang pulih masih dapat menginfeksi orang lain.
Peneliti juga masih meneliti apakah para pasien tersebut telah mengembangkan antibodi di tubuhnya sehingga dapat kebal terhadap penyakit tersebut.
Tim dokter dari rumah sakit Tongji di Wuhan mengatakan bahwa mereka tidak menemukan bukti bahwa pasien yang pulih menjadi infeksius (dapat menularkan infeksi lagi) setelah pemulihan.
Hal itu berdasarkan pengamatan anggota keluarga dan tes laboratorium. Walaupun sampel penelitian yang digunakan kecil, tapi penelitian rumah sakit Tongji sangat relevan karena China sekarang memiliki pasien sembuh yang jauh lebih banyak daripada pasien baru atau kasus baru.
Dilansir dari Artikel Kompas.com: "Dokter di Wuhan: Belum Ada Bukti Pasien Sembuh Bisa Tularkan Virus Corona Lagi", Wang Dokter Rumah Sakit Tongji mengatakan dari 147 pasien yang pulih hanya 5 orang atau 3 persen yang positif corona setelah diuji dengan tes asam nukleat (setelah dinyatakan sembuh).
"Sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka menular," kata Wang.
Wang menambahkan pengawasan terhadap pasien yang sama menunjukkan sekitar 80 hingga 90 persen dari mereka tidak memiliki jejak virus corona dalam darah mereka satu bulan setelah dipulangkan dari rumah sakit.
Ahli penyakit pernapasan Hubei Tong Chaohui sepakat pemantauan lanjutan terhadap pasien pulih adalah hal penting.
"Meskipun tes asam nukleat itu positif, pemeriksaan acak menunjukkan bahwa pasien telah mengembangkan antibodi yang efektif dalam melindungi mereka dari asam nukleat virus," kata Wang seperti terkutip dalam artikel Kompas.com: "Dokter di Wuhan: Belum Ada Bukti Pasien Sembuh Bisa Tularkan Virus Corona Lagi"