Virus Corona di Batu
Petugas Periksa Ketat Orang Masuk ke Kota Batu, Jalan Sultan Agung dan Jl Imam Bonjol Ditutup
Para pendatang yang akan masuk kota Batu wajib menjalani pemeriksaan ketat terhitung mulai Jumat (3/4/2020).
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU - Pemerintah Kota Batu mulai memperketat pengawasan pada pendatang yang masuk ke kota Batu.
Para pendatang yang akan masuk kota Batu wajib menjalani pemeriksaan ketat terhitung mulai Jumat (3/4/2020).
Pemkot Batu memeriksa kesehatan setiap pengendara maupun penumpangnya yang masuk ke Kota Batu.
• Reaksi Warga Saat Petugas Semprot Disinfektan di Sekitar Mayat Korban Miras Oplosan di Kota Malang
• Kabar Baik Bagi Mahasiswa Abadi, SE Kemendikbud Atur Perpanjangan Masa DO Karena Faktor Virus Corona
• Wali Kota Malang Cabut Surat Edaran Soal Bantuan Penanganan Virus Corona, Sudah Disalahgunakan
Di jalur masuk kawasan Pendem, Pemkot Batu bersama Polres Batu membuka posko pemeriksaan di pertigaan Pendem.
Kendaraan dari luar kota dihentikan, kemudian pengendara dan penumpangnya diperiksa kesehatannya.
Saat akan masuk ke meja pemeriksaan, setiap orang yang diperiksa harus mencuci tangan terlebih dahulu.
Setelah itu masuk dan dicek suhu tubuhnya. Setelah mengecek suhu tubuh, dicek tekanan darahnya. Kemudian didata oleh petugas.
Jika tidak ada gejala, pengendara maupun penumpang dipersilahkan melanjutkan perjalanan. Jika terdapat gejala, diperiksa langsung oleh petugas medis yang berada di lokasi.
Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama meninjau langsung pelaksanaan tersebut. Ia datang ke lokasi untuk memastikan prosea pemeriksaan berjalan benar dan baik.
"Apabila thermal gun hasilnya agak tinggi, kami laksanakan pemeriksaan tensi. Sampai saat ini alhamdulillah tidak ada suhu yang melebihi ambang batas, apabila ada yang sakit kami siapkan ruang isolasi sementara kemudian ditreatmen lebih lanjut oleh Dinkes. Kemudian ada tempat isolasi di Bima Sakti yang bisa menampung sampai 200 orang," kata Harvi, Jumat (3/4/2020).
Dijelaskan Harvi, pelaksanaan serupa juga dilakukan di Jl Trunojoyo kawasan Songgoriti.
Ia mengatakan, pemeriksaan itu adalah pengawasan secara ketat, terutama terhadap kendaraan yang membawa banyak penumpang seperti bus maupum mobil travel.
"Kami laksanakan pemeriksaan dan pengawasan secara ketat di beberapa titik terutama arah masuk Kota Batu, ini di Pendem kemudian satu lagi di Jl Trunojoyo dari arah Songgoriti yang masuk ke Kota Batu. Kami melaksanakan pemeriksaan terhadap orang masuk Batu, dengan cara bertindak selektif prioritas terutama ada orang yang berkendara dengan bus, ataupun kendaraan yang dalam rombongan," terang Harvi.
Polisi juga memantau pengendara yang membawa barang cukup banyak atau yang mengindikasikan pulang kampung.
Selain pemeriksaan ketat, Pemkot Batu juga menutup Jalan Sultan Agung dan Jl Imam Bonjol. Tujuannya meminimalisir mobilitas masyarakat.
"Kami laksanakan sampai dengan situasi kembali normal," kata Harvi.
Terpisah, Wakil Walikota Batu Punjul Santoso menuturkan bahwa ke depannya masih ada kemungkinan untuk menambah waktu operasional.
Hal ini mengacu dari seberapa berhasilnya Kota Batu dapat menekan angka ODR (Orang Dalam Resiko), dan ODP (Orang Dalam Pantauan).
"Untuk nomor polisi yang terlihat dari luar kota maupun kendaraan yang terlihat melintas dari jalur kawasan perbatasan tidak luput dari pemeriksaan kami. Baik pengemudi maupun penumpang tadi kami tanyai dan kami cek suhu tubuhnya," kata Punjul.
Punjul berharap, operasi dapat menekan angka grafik ODP maupun ODR di Kota Batu.
Selain itu, Punjul menerangkan bahwa Pemkot Batu saat ini telah memiliki 30.000 paket sembako untuk warga yang kurang mampu.
Paket sembako tersebut diperuntukkan pada warga yang kurang mampu sebanyak 2.655 KK
"Untuk lansia miskin tercatat sebanyak 1051 orang dan difabel tercatat 175 orang. Mereka akan mendapatkan bantuan dari Pemkot Batu senilai Rp. 500 ribu per bulan selama 3 bulan ke depan," ujarnya.
Dia juga menambahkan untuk pekerja lapangan tercatat sebanyak 15.543 dengan rincian 749 orang sopir angkot, 2300 orang buruh tani, 9011 orang pekerja swasta, 2678 orang PKL UMKM, 314 orang usaha kantin sekolah, dan 491 orang tour guide/pelaku wisata.
"Saat ini kami sedang proses pendataan skala prioritas bagi sumbangan paket yang ada karena 30.000 paket sembako tersebut bagaimana caranya bisa bertahan hingga 3 bulan kedepan," katanya.