Breaking News

Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Hari Ini 21 April 2020: Sanusi Masih Enggan Ajukan PSBB

Update perkembangan virus corona dan informasi yang berdampak corona di Malang Jawa Timur hari ini 21 April 2020.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Hari Ini 21 April 2020 

SURYAMALANG.COM - Update perkembangan Virus Corona di Malang, Jawa Timur hingga hari ini Selasa 21 April 2020.

Update Virus Corona di Malang sampai hari ini belum ada penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Melansir dari data Jatim Tanggap Covid-19, ada total 18 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 dari Kabupaten Malang dan 8 dari Kota Malang.

Sedangkan di Kota Batu, ada 2 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Simak rangkuman update virus corona di Kota Malang, Kabupaten Malang & Kota Batu Jawa Timur berikut ini:

 

- Kota Malang

Pasien Positif Covid-19 = 8 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 7 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 1 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang

ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 594 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 118 orang

- Kabupaten Malang

Pasien Positif Covid-19 = 18 orang

ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 272 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 114 orang

- Kota Batu

Pasien Positif Covid-19 = 2 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 1 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 1 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang

ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 139 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 14 orang

Simak Informasi Situasi di Malang yang Berdampak Virus Corona:

1. Sri Untari Kunjungi RS UB, Tinjau Kesiapan Untuk Jadi Rumah Sakit Rujukan Tangani Covid-19

 

Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim, Dr Sri Untari yang juga anggota Komisi E mendatangi RS Universitas Brawijaya, Senin (20/4/2020).

Tujuan kunjungannya melihat kesiapan RS pendidikan ini untuk RS rujukan Covid-19.

"Selaku anggota DPRD Jatim, saya ikut mendorong Pemprov Jatim agar ikut membantu mengfungsikan RS UB untuk menangani Covid-19 jika laboratoriumnya siap," jelas Sri Untari, Senin (20/4/2020).

Dikatakan, jika labnya siap, maka akan sangat membantu masyarakat.

Saat ini butuh waktu satu minggu untuk mengetahui apakah positif atau negatif dari Covid-19.

Dikatakan, waktu yang cukup lama juga akan melelahkan buat pasien maupun tenaga kesehatannya.

Lokasi RS berada di lokasi yang strategis, maka jika siap, akan memudahkan untuk merawat pasien.

RS UB memiliki tiga tower. Namun yang difungsikan saat ini baru satu gedung.

Direktur RS UB, Dr dr Sri Andarini, menyatakan peralatan laboratorium rumah sakit belum lengkap.

Sebab pemesanan alat-alat lab baru dilakukan bulan lalu. Dikatakan, dalam kondisi saat ini, mendapatkan alat-alat lab juga susah.

"Akhir April ini banyak yang datang," jelas Sri terpisah.

Dikatakan, untuk menjadi RS rujukan, maka harus memenuhi standar-standar yang harus dilengkapi, termasuk kesiapan laboratoriumnya.

Diharapkan saat Mei 2020 nanti sudah bisa siap semua sehingga bisa bekerja optimal.

2. Bupati Malang, Muhammad Sanusi masih bersikukuh belum mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayahnya.

 

Orang nomor satu di kabupaten Malang itu menyatakan alasannya tak mengajukan PSBB adalah karena tingkat kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Malang belum signifikan.

Data dari Satgas Covid-19 menyebutkan, 18 orang yang positif Covid-19, enam​ orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal dunia.

Sedangkan yang masih dirawat di rumah sakit, berjumlah​ empat orang.

Serta tujuh orang positif virus corona​ sedang jalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Sejak awal yang meninggal itu diduga sudah punya riwayat sakit parah jadi komplikasi gak hanya corona. PSBB kami belum memenuhi syarat pasal 2 Permenkes, jadi belum kami ajukan," ujar Sanusi, Senin (20/4/2020).

Ditanya terkait berapa jumlah desa yang sudah menerapkan village physical distancing (VPD), Sanusi tak menerangkan secara detail.

VPD adalah model pembatasan sosial tingkat desa yang diserukan oleh pemerintahan yang dipimpin Sanusi.

Katanya, desa yang masih bandel tidak menerapkan VPD akan diberi peringatan keras.

"Camatnya nanti akan kami beri peringatan. Tapi yang laporan ke saya banyak sudah desa yang menerapkan physical distancing itu. Di (kecamatan) Dau, Pagelaran dan lain-lain," tutur Sanusi.

3. Polres Malang tidak melarang driver ojek online (Ojol) memasuki perumahan yang menerapkan physical distancing.

 

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengizinkan driver menerima dan mengantar pesanan makanan ke wilayah yang menerapkan pembatasan sosial secara mandiri.

"Bisa dititipkan ke penjaga kawasan physical distancing saat mengantar makanan atau paket. Tergantung bagaimana alur penerapan yang diterapkan para penjaga pos perumahan," terang Hendri ketika dikonfirmasi, Senin (20/4/2020).

Hendri menambahkan, driver ojek online memang harus mematuhi peraturan yang berlaku di setiap daerah, yang berhuhungan dengan pencegahan Covid-19.

Seperti pengecekan suhu badan, identitas dan kewajiban mengenakan masker.

"Kami himbau agar driver ojek online tetap memperhatikan sosial distancing dan tidak menggerombol pada tempat tertentu diasaat menunggu pesanan dari konsumen," imbau Hendri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved