Virus Corona di Jatim
Polda Jatim Bentuk Tim Covid-19 Hunter, Buru Warga Status ODP & PDP yang Berkeliaran di Luar Rumah
Tim Covid-19 Hunter itu akan mengamankan warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP), yang terbilang bandel.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Polda Jatim membentuk Tim Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Hunter, Selasa (28/4/2020).
Sesuai namanya, tim yang terdiri dari 15 orang itu akan memburu warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang berkeliaran.
Tim pemburu akan berbekal data ODP dan PDP resmi dari rumah sakit.
Anggota Tim Covid-19 Hunter ini akan membantu kerja teknis tenaga medis di rumah sakit (RS) yang menjadi rujukan penanganan pasien Covid-19.
Tim Covid-19 Hunter itu akan mengamankan warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP), yang terbilang bandel.
Artinya, sudah dianjurkan secara medis oleh pihak RS untuk melakukan isolasi mandiri di rumah kurun waktu 14 hari, namun masih tetap berkeliaran di luar rumah.
Termasuk mengamankan pasien berstatus ODP atau PDP yang sengaja kabur dari penanganan medis RS.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, anggota Tim Covid-19 Hunter ini bakal bekerja di dalam garis koordinasi dengan pihak RS rujukan penanganan pasien Covid-19.
Anggota tim akan meminta sejumlah rekapitulasi data pasien yang telah menjadi target, karena perilaku bandelnya; tak patuh aturan medis.
Lalu akan melakukan penjemputan ataupun secara paksa, bilamana tetap saja tidak kooperatif.
"Tim ini akan mobile dan bekerjasama dengan RS, kami akan ambil jemput untuk pasien ODP," katanya di depan Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Selasa (28/4/2020).
Luki menerangkan, tim tersebut dibentuk atas gabungan dari anggota Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim, anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Jatim, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim.
Mereka akan berkeliling ke sejumlah kawasan Kota Surabaya berdasarkan data yang dimiliki pihak RS.
Kemudian akan melakukan penanganan kepada warga yang berstatus ODP atau PDP yang terbilang bandel.
"Karena ternyata ada laporan dari pihak rumah sakit pasien-pasien PDP yang kabur, yang pulang tanpa sepengetahuan, atau tanpa izin," jelasnya.
Anggota tim tersebut juga dilengkapi baju alat pelindung diri (APD); Hazedhazardous Materials Suit (Hazmat), dan peralatan penyemprot cairan disinfektan, lengkap beserta tabung, dan alat penyemprotnya.
"Ini tim baru, karena Covid-19 ini merupakan virus yang tidak kelihatan, tapi adanya menempel dibawa oleh carier manusia yang sudah dinyatakan sebagai PDP dan ODP," pungkasnya.
(Luhur Pambudi)