Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Batu Surabaya Hari Ini 29 April 2020 ODP 1036 Positif 44

Intip UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Batu Surabaya hari ini 29 April 2020 ODP 1036 Positif 44

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/kolase instagram @pemkotmalang/infocovid19.jatimprov.go.id
UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Batu Surabaya Rabu 29 April 2020

Dari update virus corona di Malang hari ini jumlah orang positif corona masih tinggi mencapai 44 termasuk di Kabupaten Malang

Sementara untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Malang dan Kabupaten Malang jumlahnya 1036. 

Selain UPDATE Virus Corona di Malang, update virus corona di Batu juga belum mengalami penurunan angka positif corona. 

UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Batu Surabaya Hari Ini 28 April 2020
UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Batu Surabaya Hari Ini 28 April 2020 (SURYAMALANG.COM/kolase instagram @pemkotmalang/@pemkotbatu_official/lawancovid-19.surabaya.go.id/infocovid19.jatimprov.go.id)

Kemudian di Surabaya, jumlah orang positif corona terus bertambah sebanyak 392 dengan jumlah orang sembuh 75. 

Bila dirata-rata jumlah orang positif corona di Jawa Timur masih tinggi yaitu 855 dan yang sembuh 152.

Agar lebih rinci, simak rangkuman UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Batu dan Surabaya berikut ini:

- UPDATE Virus Corona di Malang

Pasien Positif Covid-19 = 16 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 8 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 8 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 699 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 163 orang 

- update virus corona di Kabupaten Malang

Pasien Positif Covid-19 = 28 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 7 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 3 orang

ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 337 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 155 orang 

- update virus corona di Batu 

Pasien Positif Covid-19 = 3 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 1 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 2 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 160 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 22 orang 

- update virus corona di Surabaya 

Pasien Positif Covid-19 = 392 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 75 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 263 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 54 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 2365 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 1056 orang 

- update virus corona di Jawa Timur 

Pasien Positif Covid-19 = 855 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 152 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 608 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 95 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 18769 orang 

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 2849 orang 

*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/

Simak juga berita terkait Corona di Malang, Surabaya, dan Jawa Timur berikut ini:

1. Persiapan Malang Terapkan PSBB

Bupati Malang, Muhammad Sanusi, saat memberikan keterangan soal pengajuan PSBB.
Bupati Malang, Muhammad Sanusi, saat memberikan keterangan soal pengajuan PSBB. (erwin wicaksono/suryamalang.com)

Malang Raya sedang bersiap-siap menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Tiga pemerintah daerah (Pemda) sudah sepakat mengajukan PSBB Malang Raya.

Kesepakatan itu lahir dari pertemuan antara Bupati Malang, Muhammad Sanusi, Wali Kota Malang, Sutiaji, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, Kepala Bakorwil III Jatim di Malang, Syaichul Ghulam, dan Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur, Benny Sampirwanto, Selasa (29/4/2020) malam.

Dari tiga daerah di Malang Raya, jumlah pasien terkonfirmasi virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Malang terbanyak, yaitu sebanyak 28 orang.

Jumlah ini membuat Sanusi berpikir untuk menerapkan PSBB Kabupaten Malang.

"Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Malang sudah semakin masif. Hampir semua kecamatan adalah zona merah. Maka dari itu PSBB adalah solusi," ujar Sanusi kepada SURYAMALANG.COM.

Sanusi mengaku sudah mempersiapkan segala berkas dan persiapan PSBB. Penerapan PSBB Kabupaten tinggal selangkah lagi.

Menurutnya, para kepala daerah di Malang Raya akan bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk membahas segala kesiapan di segala lini sampai pengajuan PSBB ke Kementrian Kesehatan RI.

"Kabupaten Malang sudah siap semuanya. Tapi sebelum penerapan PSBB, kami akan rakor bersama Gubernur Jawa Timur tentang apa yang harus disiapkan," terangnya.

Terkait jaring pengaman sosial, Sanusi akan berupaya memperbarui data warga miskin di Kabupaten Malang.

Jaring pengaman sosial adalah program pemerintah dalam memberi bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19.

Menurutnya, total kepala keluarga (KK) Kabupaten Malang berjumlah 769.000 KK.

Dinamika sosial selama pandemi Covid-19 membuat jumlah masyarakat tidak mampu bertambah, seperti pengangguran, ekonomi tidak stabil, dan masalah lain.

Selama data tersebut belum diperbarui, Pemkab masih menggunakan acuan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Warga desa bisa melapor ke pemerintah desa jika merasa belum terdata sebagai warga kurang mampu yang berhak menerima bantuan.

"Kami segera mendata warga yang belum terdata bantuan sosial itu. Pengaman sosial ini akan dibantu Pemprov dan pemerintah pusat," ungkap Sanusi.

 2. Suasana Bundaran Waru Hari Kedua PSBB Surabaya

Kondisi bundaran Waru yang padat kendaraan saat pemberlakuan PSBB hari pertama, Selasa (28/4/2020). Petugas gabungan memperketat akses masuk ke Surabaya dengan melakukan screening atau pemeriksaan kepada warga di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
Kondisi bundaran Waru yang padat kendaraan saat pemberlakuan PSBB hari pertama, Selasa (28/4/2020). Petugas gabungan memperketat akses masuk ke Surabaya dengan melakukan screening atau pemeriksaan kepada warga di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. (SURYAMALANG.COM/Ahmad Zaimul Haq)

Tidak ada penumpukan kendaraan pada hari kedua pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Surabaya, Rabu (29/4/2020).

Pantauan SURYAMALANG.COM di Bundaran Waru, tim gabungan mengarahkan kendaraan sesuai klasifikasinya, seperti motor dan mobil.

Petugas men-screening motor di frontage road A Yani dengan memilah sesuai pelat nopol, yakni pelat L, pelat W, dan pelat non-L atau W.

Petugas juga memeriksa pengendara yang berboncengan.

Sedangkan screening mobil dilakukan di jalan utama A. Yani dengan rekayasa empat lajur untuk memperlancar kendaraan saat proses screening.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan screening PSBB SUrabaya pada hari kedua relatif lancar.

"Sudah banyak warga yang tahu PSBB Surabaya," kata Irvan.

Lancarnya PSBB Surabaya hari kedua ini juga karena penerapan rekayasa.

Rekayasa dengan memilah kendaraan sesuai klasifikasi tertentu ini mempengaruhi teknis di lapangan. 

3. Pria Berstatus ODP Keluyuran 

Pria berstatus Orang Dalam Pentauan (ODP) terjaring razia PSBB Surabaya di depan pos Check Point Bundaran Waru, Selasa (28/4/2020) siang.
Pria berstatus Orang Dalam Pentauan (ODP) terjaring razia PSBB Surabaya di depan pos Check Point Bundaran Waru, Selasa (28/4/2020) siang. ()

Pria berstatus Orang Dalam Pentauan (ODP) terjaring razia Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Surabaya di depan pos Check Point Bundaran Waru, Selasa (28/4/2020) siang.

Pengendara berusia sekitar 45 tahun mengenakan jaket berwarna gelap, bertopi, dan menutup mulut serta hidungnya menggunakan masker.

Pria itu membawa surat keterangan sebagai ODP yang dikeluarkan Puskesmas di Jakarta.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan status pengendara tersebut diketahui dari surat keterangan yang dibawa.

Luki menyayangkan pria berstatus ODP itu masih bepergian ke luar rumah.

"Katanya, sudah tidak kerasan di rumah, kemudian dia mau main ke rumah saudara," jelas Luki kepada SURYAMALANG.COM.

Kini pria tersebut telah dibawa ke rumah sakit di Surabaya.

"Sebenarnya dia tidak boleh keluyuran," tambahnya.

Luki mengungkapkan Polda Jatim telah membentuk Tim Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Hunter.

Tim ini membantu kerja teknis tenaga medis di RS rujukan penanganan pasien Covid-19.

Tugasnya, anggota tim akan mengamankan warga berstatus ODP, dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang bandel.

Artinya, sudah dianjurkan secara medis oleh pihak RS untuk melakukan isolasi mandiri di rumah kurun waktu 14 hari, namun masih tetap berkeliaran di luar rumah.

Termasuk mengamankan pasien berstatus ODP atau PDP yang sengaja kabur dari penanganan medis RS.

Luki mengatakan anggota Tim Covid-19 Hunter ini bakal bekerja di dalam garis koordinasi dengan RS rujukan penanganan pasien Covid-19.

Anggota tim akan minta sejumlah rekapitulasi data pasien yang telah menjadi target, karena perilaku bandelnya; tak patuh aturan medis.

Lalu tim akan menjemput atau secara paksa bila mereka tetap saja tidak kooperatif.

"Tim akan mobile dan bekerja sama dengan RS. Kami akan ambil jemput pasien ODP," katanya.

Luki menerangkan tim tersebut gabungan dari anggota Ditreskrimum Polda Jatim, anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Jatim, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim.

Tim akan keliling ke sejumlah kawasan Kota Surabaya berdasarkan data yang dimiliki pihak RS.

Lalu tim akan melakukan penanganan kepada warga yang berstatus ODP atau PDP yang terbilang bandel.

"Ternyata ada laporan dari RS bahwa ada pasien PDP yang kabur, yang pulang tanpa sepengetahuan, atau tanpa izin," jelasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved