Perhitungan & Cara Klaim Diskon Listrik PLN 900 VA Pra dan Pascabayar, Mei dan Juni, Potongan 50%
Perhitungan dan cara klaim diskon listrik PLN 900 VA pra dan pascabayar bulaln Mei dan Juni, potongan 50%
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Menurutnya, ada beberapa penyebab kenaikan tagihan listrik yang dirasakan oleh banyak pelanggan, tidak terkecuali di rumahnya.

Pertama, adanya work from home (WFH) yang membuat peningkatan penggunaan listrik selama di rumah.
"Efek dari work from home, konsumen ada peningkatan penggunaan listrik selama di rumah, seperti untuk kipas angin, nonton TV, bahkan AC," kata Tulus saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/5/2020) artikel 'Analisis YLKI soal Membengkaknya Tarif Listrik'
Tulus menyebut kenaikan tersebut bisa mencapai 20-30 persen dari biasanya.
Penyebab kedua menurut Tulus adalah tidak adanya petugas pencatat meter PLN ke rumah konsumen, sehingga PLN menggunakan formulasi tertinggi.
"Efeknya pada kenaikan tagihan karena ada kenaikan pemakaian kWh listrik," jelas dia.
Kesalahan dari PLN
Karenanya, YLKI menyarankan kepada masyarakat agar melapor ke PLN untuk meminta klarifikasi jika kenaikannya lebih dari 30%, bahkan 50%.
Sebab, apabila kenaikan mencapai 50%, Tulus menyebut kemungkinan besar ada kesalahan dari pihak PLN.
"Tapi jika hanya 20-30% kenaikannya dari biasanya, itu masih normal karena efek work from home," kata dia.
Seperti diketahui, sejumlah platform media sosial diramaikan dengan keluhan warganet soal kenaikan tarif listrik yang secara tiba-tiba dalam beberapa waktu terakhir.

Kenaikan tarif tersebut dirasakan oleh warga pengguna listrik non-subsisi.
Pihak PLN sendiri telah merespons kabar tersebut dan menegaskan bahwa tak ada kenaikan tarif listrik sejak 2017.
"Kami pastikan saat ini tidak ada kenaikan listrik, harga masih tetap sama dengan periode tiga bulan sebelumnya. Bahkan sejak tahun 2017 tarif listrik ini tidak pernah mengalami kenaikan," tutur Executive Vice President Corporate Communcation and CSR, I Made Suprateka.
Penangguhan pencatatan stand meter