Virus Corona di Jatim
Perpanjangan PSBB Surabaya Raya Belum Diputuskan, Sekdaprov Jatim : Dari Data Ini Dimungkinkan
Meski di Sidoarjo dan Gresik sempat melandai untuk pertambahan kasus covid-19. Akan tetapi untuk Kota Surabaya masih belum didapat kabar baik
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim belum memutuskan akan diperpanjang atau tidak pemberlakuan PSBB Surabaya Raya.
Meski sudah ada rekomendasi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya untuk perpanjangan masa pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Surabaya Raya, tapi keputusan belum dibuat.
Sekdaprov Jawa Timur Heru Tjahjono mengatakan secara resmi, pihaknya belum bisa memberikan keputusan apakah akan ada perpanjangan PSBB di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
Sebab evaluasi dari pelaksanaan PSBB di hari ke 11 ini masih terus dilakukan.
"Sejak awal kita melakukan penerapan PSBB tanggal 28 April lalu kita melakukan identifikasi seluruh kondisi eksisting untuk melakukan PSBB selama 14 hari. Sampai di hari ke 11 ini tadi malam kita terus melakukan rapat evaluasi dan merumuskan format gang tepat agar ada has signifikan yang bisa dicapai," Kata Heru, saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Jumat (9/5/2020) malam.
Dari evaluasi yang didapatkan di tiga daerah memang masih belum ada penurunan.
Meski di Sidoarjo dan Gresik sempat melandai untuk pertambahan kasus covid-19. Akan tetapi untuk Kota Surabaya masih belum menghasilkan kabar yang menggembirakan.
"Maka per malam ini kami belum bisa mengumumkan apakah nanti ada perpanjangan PSBB atau tidak. Tapi dari data ini, dimungkinkan (untuk perpanjangan PSBB). Tapi keputusannya akan kita koordinasikan juga dengan BNPB dan pihak terkait untuk melakukan observasi lagi di dua hari lagi ke depan," Tegasnya.
Namun ia kembali menegaskan bahwa PSBB adalah salah satu cara yang diterapkan pemerintah untuk bisa melakukan pembatasan mobilitas penduduk.
Sebab sebagaimana sering dikatakan Heru, virus corona SARS-CoV-2 ini tidak bisa bergerak dan menyebar sendiri.
Melainkan spreading terjadi mengikuti pergeralan manusia yang dijadikan sebagai inang.
Oleh sebab iti jika ingin semua keadaan kembali menjadi normal, ditegaskan Heru yang harus dilakukan masyarakat adalah patuh dan disiplin menjalankan aturan.
Untuk stay at home kecuali utnuk urusan yang sangat penting, mengenakan masker setiap keluar rumah, dan rajin cuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak physical distancing.