Virus Corona di Jatim

PSBB Surabaya Raya Bakal Diperpanjang 14 Hari Lagi, Hasil Kajian FKM Unair pada Gubernur Jatim

Usulan perpanjangan PSBB Surabaya Raya disampaikan sesuai kajian Tim Kajian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Fatimatus Zahroh
Dr. Windhu Purnomo Tim Kajian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya saat konferensi pers di Grahadi Jumat (9/5/2020) malam. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Masa pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya untuk kawasan Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik berpeluang diperpanjang.

PSBB Surabaya Raya diminta diperpanjang lagi, ditambah selama 14 hari lagi.

Usulan perpanjangan PSBB Surabaya Raya disampaikan sesuai kajian Tim Kajian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

Seperti diketahui PSBB Surabaya Raya sudah memasuki hari ke 11.

Akan tetapi dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (8/5/2020), Dr. Windhu Purnomo Tim Kajian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya merekomendasikan agar masa PSBB di Surabaya Raya diperpanjang satu kali lagi.

Salah satu yang menjadi alasan usulan penambahan masa PSBB Surabaya Raya sebanyak 14 hari lagi adalah karena masa penularan covid-19 lebih dari 14 hari.

"Padahal nyatanya masa penularan covid-19 itu tidak hanya 14 hari. Ketika sesorang sudah tertular tapi dia belum muncul gejala sampai sudah ada gejala, maka jika dropletnya menyebar maka terjadi penularan," kata Windhu.

Begitu juga saat seseorang itu dinyatakan positif maka dia juga masih menulari sampai virus di tubuhnya hilang atau negatif.

Selama dia masih positif maka seseorang tersebut masih menulari pada orang lain.

Lebih lanjut ia mengatakan perjalanan alamiah dari covid-19 ini berdasarkan pengalaman di banyak daerah termasuk di luar negeri banyak masyarakat di populasi yang belum terdeteksi.

Sehingga penting jika masa di rumah saja dengan PSBB diperpanjang.

"Masa infeksi di mana seseorang bisa menulari orang lain itu 14 hari, itu selama masa inkubasi. Tapi nyatanya masa menginfeksinseseorang yang punya gejala ringan itu bisa sampai 21 hari. Sedangkan yang gejalanya parah dan kritis bisa sampai 25 hari," terangnya.

Sehingga menurutnya jika PSBB hanya diberlakukan selama 14 hari dan dihentikan maka potensi penularan masih akan terjadi.

Terutama dari orang tanpa gejala yang jumlahnya di populasi bisa mencapai 55 persen.

"Kalau PSBB diputus 14 hari, bagaimanapun kurvanya di tiga daerah ini maka yang kami khawatirkan akan terjadi second wave. Itu yang kita takutkan," tandasnya.

"Maka kami FKM Unair, kami usulkan pada gubernur agar PSBB Surabaya Raya tidak berhenti 14 hari. Hati-hati karena sebetulnya penyebaran tidak berhenti," Lanjutnya

Dari FKM Unair mengusulkan agar selama tahap pertama PSBB 14 hari ini dijadikan evaluasi dan pijakan awal. Kalaupun hasilnya sudah melandai maka tetap harus dilanjutkan agar tidak terjadi second wave.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved