Berita Malang Hari Ini 19 Mei 2020 Populer: Kronologi Santriwati Dibunuh Pacar dan Kecelakaan Maut

Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Selasa 19 Mei 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE SURYAMALANG.COM
Ilustrasi santriwati korban pembunuhan oleh pacar 

SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Selasa 19 Mei 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Berita Malang hari Ini mencakup tentang kronologi pembunuhan Santriwati oleh pacarnya sendiri dengan cara ditusuk menggunakan gunting sampai tewas.

Selain itu ada juga kabar tentang kecelakaan maut antara mobil dan truk di tol Pandaan-Malang.

Berikut ini rangkuman Berita Malang hari ini dari liputan langsung wartawan di lapangan.

1. Kronologi Remaja Tusuk Pacar Seorang Santriwati Menggunakan Gunting Hingga Tewas

Hubungan percintaan dua remaja di kabupaten Malang ini harus berakhir dengan peristiwa pembunuhan karena cemburu buta.

HYS (17) menikam leher pacarnya AL (17) warga Kromengan dengan gunting karena tak kuasa menahan emosinya usai mengetahui unggahan foto lelaki lain dalam status WhatsApp kekasihnya itu.

Peristiwa pembunuhan di antara sepasang kekasih itu terjadi di pintu air Sipon Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (16/5/2020) sore.

"Saya emosi melihat story pacar dengan unggahan foto bersama selingkuhannya. Ada caption Love," ujar HYS saat digelandang menuju ruang penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Malang, Senin (18/5/2020).

Emosi HYS yang tak terkendali tersebut akhirnya membuat AL menemui ajalnya.

Leher cewek asal Kromengan, Kabupaten Malang terluka parah akibat ditusuk dua kali oleh HYS dengan menggunakan gunting. Alhasil, nyawa AL sore itu melayang.

Ilustrasi gunting
Ilustrasi gunting (IST)

"Emosi saya tak terbendung. Akhirnya saya tusuk lehernya dua kali dengan gunting," beber remaja asal Kepanjen itu.

HYS menegaskan dirinya tak ada rencana membunuh kekasihnya. Hasrat melakukan pembunuhan menurutnya timbul dengan sendirinya.

"Gak ada niatan membunuh sebelumnya. Saya baru tau juga kalau dia berselingkuh dengan pria lain," ungkap HYS.

Ingin jejak pembunuhan yang ia lakukan terhapus, HYS kemudian menyeret tubuh AL ke jurang di pintu air Sipon Kepanjen.

"Saya seret untuk meninggalkan jejak pembunuhan," kata remaja yang hanya tamat hingga jenjang pendidikan SMP itu.

Di sisi lain saat rilis kasus pembunuhan berlangsung, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menjelaskan tersangka HYS sempat ada niatan kabur ke daerah Banyuwangi usai membunuh AL.

Namun, niatan tersangka pupus usai orang tuanya mengetahui kelakuan anaknya.

Kemudian orang tua tersangka melaporkan perbuatan anaknya ke Satreskrim Polres Malang.

"Orang tua mengetahui tersangka membunuh AL, usai tersangka bercerita. Namun tersangka ingin pergi ke Banyuwangi. Tapi dilarang dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya," jelas Hendri saat gelar rilis di Polres Malang.

HYS tertunduk lesu saat dipaparkan dalam rilis di Polres Malang, Senin (18/5/2020). Tampak barang bukti gunting yang digunakan tersangka untuk menghabisi nyawa pacarnya.
HYS tertunduk lesu saat dipaparkan dalam rilis di Polres Malang, Senin (18/5/2020). Tampak barang bukti gunting yang digunakan tersangka untuk menghabisi nyawa pacarnya. (SURYAMALANG.COM/Mohammad Erwin)

Hendri memastikan, motif HYS dalam melakukan pembunuhan atas dasar cemburu.

Tersangka tak terima dengan kelakuan AL yang main curang dengan lelaki lain.

"Pelaku akhirnya tanya ini chat dengan siapa? Ada emoticon love-nya. Kemudian cekcok ada saling tuduh. Korban juga menuduh tersangka selingkuh. Akhirnya si pelaku gelap mata menusukkan leher pacarnya dengan gunting," tutur Hendri.

Gunting yang dibawa tersangka berasal dari jok motor korban. Hendri mengungkapkan bahwa, korban memang menyuruh tersangka membawa gunting untuk berjaga-jaga jika ada pelaku kejahatan.

Siapa sangka, gunting tersebut malah jadi sarana tersangka menghabisi nyawa korban.
"Gunting disepakati dibawa oleh pelaku atas saran korban. Tujuan awalnya untuk berjaga-jaga jika suatu saat ada begal," ungkap Hendri.

Hendri menegaskan tidak ada unsur pembunuhan berencana dalam kasus pembunuhan ini.

Dia memastikan niat membunuh tersangka terjadi secara insidentil alias tiba-tiba.

"Insidentil, tidak ada niat membunuh," tegas Hendri.

Kini tersangka harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di balik jeruji besi tahanan. Akibat perbuatannya, tersangka dijerat pasal 338 KUHP.

"Ancaman hukuman pidana paling lama 15 tahun," terang pria kelahiran Solok, Sumatera Barat itu.

2. Sosok Cewek Santriwati Korban Pembunuhan Pacar Sendiri 

AL (17) remaja putri korban pembunuhan yang ditemukan di pintu air Sipon Kepanjen diketahui merupakan santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Malang.

Tersangka pembunuhan, HYS (17) mengungkapkan kondisi hubungannya dengan sang kekasih.

"Saat ini dia (AL) masih mondok, saya lulusan SMP. Kami acaran baru dua bulan. Kita berdua sudah pacaran dua bulan. Memang kemarin-kemarin ini jarang ketemu," ungkap HYS saat dipaparkan dalam rilis di Polres Malang, Senin (18/5/2020).

Tersangka mengakui jika dirinya yang menghilangkan nyawa kekasihnya, usai melihat postingan status WhatsApp AL dengan lelaki lain.

3. Rombongan SMKN 2 Turen Terlibat Kecelakaan Mobil vs Truk di Tol Pandaan-Malang

Rombongan SMKN 2 Turen terlibat kecelakaan mobil Avanza nopol K 9086 UA dan truk tronton nopol W 8904 L di Tol Pandaan-Malang KM 64.800/A, Minggu (17/5/2020) dini hari.

Kecelakaan ini mengakibatkan 4 orang tewas dan satu orang terluka.

Kanit Jatim 4 PJR Ditlantas Polda Jatim, AKP Imam Mahmudi menerangkan mobil Toyota Avanza yang dikemudikan Shodikin itu melaju dari arah Jateng menuju ke Malang dengan kecepatan sekira 100 KM/Jam.

Rombongan SMKN 2 Turen terlibat kecelakaan mobil Avanza dan truk tronton di Tol Pandaan-Malang KM 64.800/A, Minggu (17/5/2020).
Rombongan SMKN 2 Turen terlibat kecelakaan mobil Avanza dan truk tronton di Tol Pandaan-Malang KM 64.800/A, Minggu (17/5/2020). (PJR Ditlantas Polda Jatim)

Saat masih melaju kencang, mobil menghantam truk tronton crane yang dikemudikan Sugeng Prasetyo A.

"Mobil Avanza tetap berjalan sejauh 75 meter dari titik tabrak," kata Imam kepada SURYAMALANG.COM.

Kerasnya benturan membuat empat orang tewas di lokasi kecelakaan, termasuk sopir.

Benturan ini juga mengakibatkan satu penumpang lain kritis.

Imam menduga kecelakaan ini akibat Shodikin dalam keadaan mengantuk saat mengemudikan mobil Toyota Avanza.

Rombongan ini dalam perjalanan dari Juwana, Pati, Jawa Tengah menuju Malang.

"Sopirnya lelah dan mengantuk sehingga kehilangan konsentrasi," katanya.

Daftar korban meninggal dunia :

1) M Shodikin, sopir asal Lengkong, Batangan, Pati. Shodikin mengalami luka di kepala.

2) Yusuf Hendro Hargono (17), warga Sumbermanjing, Malang. Korban mengalami luka di kepala dan wajah.

3) Sulton Nuril Islam (17), warga Sumbermanjing, Malang. Korban mengalami luka di kepala dan wajah.

4) Rizky Dwi Wahyudi (17), warga Malang. Korban mengalami luka di kepala dan wajah.

Daftar korban luka :

1) Rizky Andhika Putra (17) warga Desa Urek-Urek, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Korban mengalami luka di kepala dan wajah.

(Muhammad Erwin/Luhur Pambudi/Frida Anjani/SURYAMALANG.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved