Virus Corona di Jatim
Pasar Keputran Surabaya Diwaspadai, Gugus Tugas Jatim : Tidak Ada Penambahan Klaster Covid-19 Baru
Pasar Keputran Surabaya mempunyai potensi persebaran COVID-19 yang tinggi mengingat pasar ini menjadi sentral jual beli di Jatim.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur menyebut tidak ada lagi tambahan klaster baru meski kasus positif Covid-19 di Jatim masih terus bertambah.
Per Selasa (19/5/3/2020) ada tambahan 92 kasus atau pasien positif covid-19 baru.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso mengatakan sampai sekarang tidak ada penambahan klaster baru di Jawa Timur.
Jika pun ada tambahan, Kohar mengatakan penambahan tersebut berasal dari klaster yang lama.
"Bukan klaster baru tapi penambahan jumlah kasus di dalam klaster itu," kata Kohar, Selasa (19/5/2020).
"Seperti diketahui (di Jawa Timur) ada klaster pabrik rokok, pondok pesantren, pasar. Kalau jumlah klaster barunya tidak (bertambah)," tambahnya.
Dari data yang terakhir dipaparkan Kohar, ada 57 klaster yang ada di Jawa Timur.
Tiga klaster terbesar merupakan klaster tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) Sukolilo, Surabaya, lalu Klaster Ponpes Al Fatah Temboro, Magetan, serta Klaster pabrik rokok di kawasan Rungkut, Surabaya.
Selain itu ada juga Klaster pasar tradisional, mulai Pasar Bojonegoro hingga beberapa pasar di Surabaya seperti Pasar Simo Gunung, Pasar Jojoran, dan Pasar Keputran.
Sebelumnya, Kohar juga pernah memamparkan jika Pasar Keputran Surabaya mempunyai potensi persebaran COVID-19 yang tinggi mengingat pasar ini menjadi sentral jual beli di Jatim.
"Salah satunya adalah pedagang yang terkonfirmasi positif COVID-19 berasal dari Pujon Malang, yang tercatat sebagai kasus 693. Beliau merupakan pengepul di Pasar Pujon, yang sering riwa-riwi ke Pasar Keputran. Beliau terkonfirmasi positif dan kemudian meninggal dunia," ujarnya Kohar Kamis (14/5/2020) lalu.
Selain itu ada juga pedagang sayur asal Jombang yang sering ke Pasar Keputran dan saat ini sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
Kemudian ada pedagang sayur dari Krian, yang juga kulakan di Keputran, juga mengalami sakit serta pedang ikan dan pengunjung pasar yang sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga juga jatuh sakit.
(Sofyan Arif Candra)
