PSBB di Malang Raya
Tol Pandaan Malang Siapkan Skema Arus Mudik Meski ada Larangan dan PSBB Malang Raya
Persiapan kini telah dilakukan di tol Pandaan Malang, di antaranya dengan menyiapkan rest area di Kilometer 66 dan skema arus lalu lintas.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - PT Jasa Marga Tol Pandaan Malang (JPM) tetap menyiapkan skema arus mudik lebaran 2020 meski ada larangan mudik dari Pemerintah Pusat.
Persiapan demi persiapaan kini telah dilakukan, di antaranya dengan menyiapkan rest area di Kilometer 66 dan skema arus lalu lintas.
Direktur Utama PT JPM, Agus Purnomo menyampaikan, bahwa mudik tahun ini memang berbeda dari tahun sebelumnya.
Dia memprediksi adanya penurunan jumlah intensitas kendaraan yang melaju di tol yang memiliki panjang sekitar 38,48 Kilometer tersebut.
Apalagi Malang Raya kini telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan berlangsung pada H-7 dan H+7 lebaran.
"Tol Mapan merupakan tol wisata. Dengan tutupya tempat wisata di Malang Raya, pasti akan sepi. Tapi apapun kita telah bersiap menyambut mudik. Karena kami juga tidak tahu kendaraan yang melintas itu untuk mudik atau apa," ucapnya.
PT JPM kini telah mempersiapkan empat check point yang bekerjasama dengan Polisi dan Pemerintah Daerah setempat.
Empat check point tersebut berada di gerbang tol Pandaan, rest area Kilometer 84, gerbang Tol Lawang dan gerbang Tol Malang di Madyopuro.
Pihaknya juga telah menyiapkan skema putar balik, bagi kendaraan yang tidak diperbolehkan memasuki wilayah Malang Raya selama PSBB.
Putar balik tersebut tersedia di Kilometer 85 yang nantinya akan dikeluarkan di daerah Lawang, Kabupaten Malang.
Selain itu, persiapan lain yang dilakukan adalah menyiapkan masing-masing mobil patroli mobil, mobil derek, ambulance, kamtib, dan water tank.
"Kami telah membentuk tim satgas Covid-19 dan kami juga telah bekerjasama dengan sejumlah rumah sakit seperti RS Medika Lawang, RS Persada dan Rumah Sakit Saiful Anwar Malang," ucapnya.
Penerapan PSBB di Surabaya dan di Malang diakui dirinya memang sangat berimbas kepada penurunan jumlah kendaraan di Tol Mapan.
Meskipun demikian, dia memperkirakan lonjakan kendaraan akan terjadi pada H-2 dan H+3 lebaran.
"Kalau dulu banyak orang yang pergi untuk berekreasi. Mungkin sekarang masyarakat hanya silaturahmi saja ke rumah saudara," ucapnya.
Tak hanya itu, tarif pengoperasian Tol Mapan hanya berlaku di seksi I-IV, yakni Pandaan - Pakis.
Sedangkan untuk Tol Mapan seksi V, Pakis - Malang tarifnya masih digratiskan sejak dilaunching pada April 2020 kemarin.
"Dengan masih gratisnya tarif di seksi V ini, sangat memungkinkan masih banyak masyarakat Malang Raya yang memanfaatkan jalan tol ini," tandasnya.