Berita Arema Hari Ini
Berita Arema Hari Ini 21 Mei 2020 Populer: Hasil Lelang Jersey Hingga Pemain & Ofisial Tidak Ada THR
Berikut ini rangkuman berita Arema hari ini Kamis 21 Mei 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Arema hari ini 21 Mei 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
berita Arema hari ini membahas tentang hasil lelang Jersey Dokjreng FC terkumpul dana Rp 8 Juta.
Selain itu berita Arema ada pula tentang Gaji Arema FC lebih cepat, tapi pemain dan Ofisial tidak menapat THR.
Selengkapnya, langsung saja simak berita Arema hari ini populer yang telah terangkum.
1. Hasil Lelang Jersey Dokjreng FC Terkumpul Dana Rp 8 Juta, 100 APD Diserahkan ke 2 RS Hari Ini
Dokjreng FC telah mengumpulkan uang sebesar Rp 8.750.000 dari tiga sesi lelang jersey.
Lelang jersey ini pemain, mantan pemain sepak bola asal Malang, dan beberapa pemain Arema FC.
Sebagaian uang hasil lelang ini dibelikan 100 Alat Pelindung Diri (APD) yang diserahkan ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen dan RS Hasta Husada, Rabu (20/5/2020) sore.
"Untuk tahap awal, kami serahkan langsung bantuan ke dua rumah sakit," kata Yanuar Tri Firmanda, Kordinator Dokjreng FC kepada SURYAMALANG.COM.
Beberapa pemain yang ikut serta dalam penyerahan bantuan itu, seperti Jayus Hariono, Johan Ahmat Farizi, dan Edy Gunawan.
Tiga pemain itu sama-sama domisili di sekitar Kepanjen.
Yanuar mengatakan Dokjreng FC akan melanjutkan lelang jersey bila ada permintaan.
"Masih ada beberapa jersey lain. Hasilnya akan kami belikan sembako. Kami ucapkan terima kasih kepada donatur yang sudah membantu."
"Semoga kegiatan ini bisa meringankan beban tenaga medis. Mari jaga diri dengan tetap di rumah. Jangan meremehkan dan tetap jaga kesehatan," terangnya.
2. Terima Gaji Lebih Cepat, Tapi Pemain dan Ofisial Arema FC Tidak Dapat THR
Manajemen Arema FC menggunakan dana dari hak komersial untuk membayar gaji pemain dan ofisial tim.
Salah satu klub Bola Lokal Arema FC menerima dana sebesar Rp 509 dari hal komersial.
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo mengatakan gaji pemain dan ofisial tim sengaja dimajukan agar bisa digunakan untuk kebutuhan sebelum Lebaran.
"Biasanya gaji pemain dibayar antara tanggal 29 sampai 30 per bulan. Tapi pencairan gaji bulan ini dimajukan seminggu sebelum jadwal biasanya."
"Kami memahami kebutuhan mereka meningkat karena menjelang Lebaran, dan dampak wabah corona," kata Ruddy Widodo kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (20/5/2020).
Selain itu, manajemen juga memahami karena pemain dan pelatih tidak ada pemasukan signifikan selama kompetisi dihentikan sejak Maret 2020.
"Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan selamat Lebaran, mohon maaf jika ada khilaf dan kesalahan," ujarnya.
Manajemen Singo Edan memastikan tidak ada Tunjangan Hari Raya (THR) untuk pemain ataupun ofisial.
"Hak komersial itu untuk gaji bulan Mei 2020, bukan untuk THR. Memang tidak ada THR," tegas pria asal Madiun itu.
3. Usulan Arema FC dalam RUPSLB
Arema FC menyampaikan tambahan poin pembahasan di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Senin (18/5/2020).
Bila sebelumnya manajemen Arema FC telah memberitahukan jika ada tiga poin yang akan mereka ajukan di RUPSLB PT LIB, tapi rupanya masih ada satu poin lagi yang menurut Arema FC perlu untuk dibahas.
Sebelumnya Arema FC telah memiliki tiga poin yang menjadi rekomendasi pada LIB, salah satunya soal desakan agar LIB segera menggelar RUPS yang telah dijalankan kemarin.
Berikutnya, usulan agar kompetisi dihentikan permanen dan menggelar kompetisi baru bulan September mendatang.
"Rekomendasi pertama kami, agar kompetisi Liga 1 2020 ini berakhir dan segera mempersiapkan untuk kompetisi baru. Kami juga meminta LIB agar segera menggelar RUPS dan yang ketiga kami bertanya adakah emergency jalan keluar, proyeksi bisnis plan kalau kompetisi ini diakhiri," kata Sudarmaji Media Officer Arema FC beberapa waktu lalu.

Selain tiga hal itu, ada satu poin tambahan yang disampaikan Arema FC pada RUPSLB kemarin.
Yakni soal kejelasan pembagian hak siar atau komersial.
Apalagi seperti diketahui, Arema FC menjadi salah satu klub yang menarik banyak penonton saat berlaga di televisi.
"Tidak dipungkiri, selain sponsor dan merchandise, salah satu pemasukan klub adalah tv rate. Jadi kami akan menanyakan kejelasan kapan itu dibagi. Klub tidak ada pemasukan sejak bulan Maret setelah kompetisi dihentikan. Sementara kami masih ada kewajiban sampai Juni (gaji 25 persen pada pelatih dan pemain, red)," kata Ruddy Widodo, Selasa (19/5/2020).
Apabila nantinya hak komersial dapat keluar, tentu sedikit banyak akan dapat membantu pemasukan klub, yang selama kompetisi libur membuat direksi Arema FC harus mengeluarkan Rp 500-600 juta tiap bulannya untuk membayar gaji pemain dan pelatih.
"Kami berharap dana komersial itu dibagikan. Meskipun klub dapat, kami juga masih menambah untuk membayar gaji pemain dan pelatih," jelasnya.
Seperti diketahui, PT LIB selaku operator Liga telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (18/5/2020) yang diikuti perwakilan 18 klub Liga 1 dan PSSI secara melalui video conference.
RUPSLB PT LIB itu juga ditandai dengan persetujuan pengunduran diri Dirut dan 3 Komisaris PT LIB.
Direktur Utama PT LIB Mayjen TNI (Purn) Cucu Somantri, Komisaris Utama PT LIB, Mayjen TNI (Purn) Son Hadji dan dua komisaris lainnya, yakni Hasani Abdul Gani dan Hakim Putratama resmi mengundurkan diri.
(Dya Ayu/Ratih Fardiyah/SURYAMALANG.COM)