PSBB di Malang Raya
New Normal atau Kenormalan Baru di Mata Pakar, Semua Kebiasaan Baik Harus Dipertahankan
Kenormalan baru adalah tentang dua hal yaitu kesadaran dan displin. Maka masyarakat harus memiliki kesadaran dan disiplin pada gaya hidup baru
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang gencar menyuarakan konsep New Normal atau kenormalan baru yang akan diberlakukan setelah masa PSBB berakhir.
Di Kota Malang atau di Malang Raya, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dipastikan hanya satu putaran atau berakhir pada 30 Mei 2020. PSBB Malang Raya dimulai pada 17 Mei 2020 lalu.
Lalu seperti apa kenormalan baru itu dari sudut pandang para pakar ?
Pakar komunikasi Universitas Brawijaya, Maulina Pia Wulandari, SSos MKom PhD menyatakan kenormalan baru adalah tentang dua hal yaitu kesadaran dan displin.
Maka masyarakat harus memiliki kesadaran dan disiplin pada gaya hidup baru yang lebih fokus pada keselamatan dan kesehatan diri sendiri, keluarga dan orang lain.
"Sayangnya di Indonesia masyarakatnya belum memiliki tingkat kesadaran dan disiplin yang tinggi," kata Pia dalam rilis yang dibuat humas UB, Kamis (28/5/2020).
Pia menambahkan tingkat kesadaran dan disiplin yang masyarakat yang masih rendah perlu ada sanksi tegas yang mengatur.
"Jika tidak ada sanksi tegas maka peraturan tersebut seolah seperti macan ompong,"katanya.
Pemberian sanksi tegas akan membentuk masyarakat yang disiplin dan patuh terhadap peraturan.
Dikatakan, penerapan sanksi jangan sampai transaksional.
"Kalau penerapan sanksi masih bersifat transaksional dan tidak tegas, maka masyarakat kita cenderung tidak akan patuh karena karakter masyarakat Indonesia yang masih suka ngeyel, sak karepe dewe, dan suka menawar," tambahnya.
Dijelaskan, dalam menerapkan kenormalan baru, maka beberapa lokasi yang beresiko seperti sekolah, mall, tempat wisata dan panti jompo harus sepenuhnya dididik dan diberdayakan di bawah konsep normal baru.
Selain itu, sistem kesehatan juga harus disiapkan apakah sudah bisa melacak setiap kasus baru.
Dalam menerapkan New normal life ke masyarakat harus disosialisasikan sesuai karakteristiknya di Indonesia.
Bentuk sosialisasi bisa dilakukan lewat media komunikasi tradisional misalnya pertunjukan wayang bagi masyarakat di wilayah pedesaan, dan media sosial bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan.
Tujuannya agar hal ini mudah diterima masyarakat.