Berita Arema Hari Ini
Kurnia Meiga Datang Membawa Kabar Bagus, Aremania Akan Dapat Kejutan, Ini Respon Manajemen Arema FC
Kurnia Meiga Datang Membawa Kabar Bagus, Aremania Akan Dapat Kejutan, Ini Respon Manajemen Arema FC
Penulis: Dya Ayu | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Aremania dan Aremanita tentunya akrab dengan nama Kurnia Meiga, sang penjaga gawang andalan tim beralias Ongis Nade di beberapa musim silam
Kiper yang sempat menjadi langganan Timnas Indonesia tersebut kini datang dengan membawa kabar gembira.
Kurnia Meiga mengaku akan segera kembali mewarnai jagat sepak bola nasional.
Kurnia Meiga dalam YouTube Hanif & Rendy Show yang diunggah, Senin (8/6/2020), mengatakan bahwa dirinya tengah menyiapkan kejutan untuk sepak bola Indonesia.
Saat ditanya Hanif Sjahbandi gelandang Arema FC soal kondisinya, mantan kiper Arema dan Timnas Indonesia yang sudah tiga musim ini vakum karena sakit, mengaku saat ini kondisi kebugarannya sudah 70 persen dan bersiap untuk kembali berlaga.

Terkait rencana kembalinya Kurnia Meiga ke sepak bola Indonesia ini, manajemen Arema FC mengaku turut senang.
"Kebetulan saya belum menonton video itu. Tapi soal Kurnia Meiga mau come back ya Alhamdulillah," kata Ruddy Widodo General Manager Arema FC pada SURYAMALANG.COM, Selasa (9/6/2020).
Diberitakan sebelumnya, dalam YouTube milik Hanif Sjahbandi, Kurnia Meiga mengaku siap memberi kejutan di Liga Indonesia.
Ia mengaku sudah bugar 70 persen dan siap kembali bermain sepak bola.
"Surprise. Insya Allah ada kabar baik, pokoknya surprise."
"Entah jadi kawan atau jadi lawan," kata Kurnia Meiga dilansir dari akun YouTube Hanif & Rendy Show.
Kiper yang kini berusia 30 tahun itu mengaku, ia bisa saja kembali membela Singo Edan atau mungkin pindah ke klub lain.
Ia menegaskan, selama vakum ia masih tetap berlatih, meski tak seintens dan seberat saat masih membela Timnas dan Arema.
"Kan ada GOR futsal, jadi sering latihan juga."
"Latihan sendiri, bareng-bareng keponakan juga. Yang pasti persiapan, makanya surprise," terang Kurnia Meiga. (myu)

Kurnia Meiga Punya Rekor yang Belum Bisa Dikalahkan Kiper Lain di Indonesia
Mantan penjaga gawang Arema, Kurnia Meiga memiliki rekor yang belum bisa dikalahkan oleh kiper lain di Indonesia.
Kurnia Meiga pernah tercatat sebagai pemain terbaik di musim 2009/2010.
Catatan ini yang bisa dikalahkan kiper lain di Indonesia.
Mayoritas gelar pemain terbaik di Liga Indonesia diraih pemain berposisi penyerang, seperti Bambang Pamungkas, Ilham Jayakesuma, Zah Rahan, Boaz Solossa, dan sebagainya.
Dari sederet daftar pesepak bola terbaik dalam sejarah Liga Indonesia sejak tahun 1994, Kurnia Meiga berhasil menjadi pemain terbaik musim 2009/2010.
Meiga berhasil membawa Arema Indonesia menjadi juara Indonesia Super League atau ISL pada musim itu.
Meiga membuat Arema menjadi tim yang paling sedikit kebobolan saat itu.
Arema hanya kebobolan sebanyak 22 kali di 34 laga, atau lebih sedikit dari tim manapun.
Tim lain yang kebobolan paling sedikit hanya Persiba Balikpapan, yaitu kemasukan 31 gol.
Artinya, ada selisih sembilan gol yang menjadi catatan impresif.
Arema juga tercatat berhasil memenangi 23 laga dari 34 laga yang dimainkan dengan sisanya empat imbang dan tujuh kali kalah.
Tercatat Meiga juga melakukan 16 kali clean sheets di musim tersebut.
Dengan catatan segemilang ini, Meiga mampu mengalahkan nama Aldo Bareto, Christian Gonzales, dan Ricardo Salampessy.
Bahkan Aldo Bareto yang menjadi top skorer saat itu memiliki 19 gol dikalahkan oleh Meiga.
Sampai hanya Meiga yang tercatat menjadi pemain terbaik Liga Indonesia yang berposisi sebagai kiper.

Saran Arema FC Soal Protokol Kesehatan
Arema FC memiliki saran terkait penyelenggaraan Liga 1 2020 di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Saran ini disampaikan General Manajer Arema FC Ruddy Widodo.
Ruddy Widodo menyarankan adanya pertemuan khusus atau workshop untuk dokter tim guna membahas protokol kesehatan saat Liga 1 2020 bergulir.
Ruddy Widodo menyebut penyampaian informasi melalui pertemuan fisik jauh lebih efektif daripada pertemuan secara virtual.
Terlebih, informasi yang digunakan nantinya menaungi keselamatan banyak orang.
“Saya mengusulkan kepada dokter Syarif Alwi (dokter timnas), lebih baik panggil saja seluruh dokter tim ke Jakarta."
"Kalau dibagikan (informasi protokol kesehatan) lewat virtual meeting kurang (efektif),” kata pria asal Madiun itu.

Menurut Ruddy Widodo, pemberangkatan dokter tim ke lokasi workshop bisa diakomodir oleh masing-masing tim.
Dengan demikian, dia berharap informasi yang diberikan melalui workshop tersebut bisa tepat sasaran.
Selain itu, Ruddy Widodo menilai melalui workshop bisa terjalin informasi dua arah secara langsung.
Dengan begitu, informasi yang diberikan bisa lebih mendetail dan bisa disesuaikan dengan studi kasus masing-masing klub.
“Jadi, langsung workshop karena kabarnya latihan juga ada protokol kesehatannya,” kata Ruddy Widodo.
Di sisi lain, Arema FC sudah memiliki protokol kesehatan sendiri.
Intinya adalah memperhatikan memperhatikan aspek kesehatan yang paling mendasar, seperti lingkungan tempat tinggal.
“Alhamdulillah mes Arema itu maksimal dua orang dalam satu kamar, bahkan banyak yang tinggal sendiri dalam satu kamar sekarang."
"Yang sekamar dua orang mungkin cuma satu dua saja, yang lainya satu orang perkamar,” ucap Ruddy Widodo.
Menurut Ruddy Widodo, yang paling penting dalam kondisi pandemi virus corona ini adalah mengubah gaya hidup dengan menerapkan pola hidup sehat.
“Protokol kesehatan ya mengubah gaya hidup."
"Contohnya setelah keluar rumah dulu biasanya langsung bicara dengan orang rumah."
"Tapi sekarang diubah langsung menuju kamar mandi terlebih dahulu. Ya hal yang ringan-ringan saja dulu yang harus diubah,” tutur GM Arema FC itu.