Virus Corona di Surabaya

Pemkot Surabaya Beri Tanggapan, Bantah Rasio Tracing Kasus Covid-19 Disebut Terendah di Jatim

Dengan tracing yang cepat dan tepat, masyarakat yang potensi terpapar akan diketahui dan bisa dilakukan tindak lanjut, baik observasi atau isolasi

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sugiharto
ILUSTRASI - Para petugas kesehatan melayani rapid test dan tes swab di mobil laboratorium bantuan Badan Intelejen Nasional di Jalan Gresik Surabaya, Sabtu (30/5/2020). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pemkot akhirnya bereaksi terkait anggapan rasio tracing di Surabaya yang disebut rendah oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.

Anggapan itu dibantah lantaran Pemkot menyebut telah melakukan pola tracing yang massif.

"Saya rasa tracing kita sudah cukup lumayan," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, Rabu (17/6/2020).

Kasus Positif Covid-19 Tertinggi, Rasio Tracing Surabaya Terendah di Jatim Versi Gugus Tugas Jatim

Feny menyebut, tracing di Surabaya telah dilakukan sejak awal temuan kasus virus corona di kota pahlawan.

Tracing atau pelacakan dilakukan secara massif seiring pertambahan kasus terkonfirmasi di Surabaya.

Hingga saat ini, dia menyebut sudah ada ribuan orang yang terdata lantaran gencarnya tracing itu.

Jumlah ODP, ODR di Surabaya mencapai angka belasan ribu. Tepatnya sekitar 12 ribu sekian. Hal itu disebutnya lantaran gencar dilakukan pelacakan.

"Kalau misalnya itu dibilang kecil, ada enggak daerah lain yang 12 ribu nyarinya, tracing," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya itu.

Pola tracing yang digunakan oleh Pemkot, lanjut Feny, yakni dengan melacak kontak erat pasien konfirmasi di Surabaya.

Tak hanya dilingkungan keluarganya, melainkan juga tempat kerja sang pasien, serta pernah bertemu siapa saja dalam kurun waktu dua minggu terakhir.

Pola tracing ini bakal kian massif ke depan. Sebab, Feny mengungkapkan, dalam waktu dekat bakal ada bantuan tenaga dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair.

"Kemudian kita kemarin juga dapat bantuan beberapa tenaga yang biasa membantu kita dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi. Nah, itu nanti yang akan membantu kita lagi ke depan," tutur Feny.

Tracing itu kemudian diikuti oleh sejumlah pemeriksaan, seperti rapid test hingga swab test.

Hingga saat ini, dia menyebut rapid test di Surabaya telah dilakukan sekitar 66.522, hal itu terhitung sejak awal Mei lalu. Sedangkan, swab 9.304.

Sebelumnya, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa komitmen tracing Pemkot Surabaya masih rendah. Padahal kenaikan jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 Kota Surabaya sangat tinggi, bahkan attack rate nya tertinggi di Indonesia.

Rendahnya komitmen tracing ini menurut Joni tidak bisa dibiarkan jika ingin serius dalam melakukan pemutusan mata rantai penularan virus di tengah pandemi.

Dengan tracing yang cepat dan tepat, masyarakat yang potensi terpapar akan diketahui dan bisa dilakukan tindak lanjut, baik observasi, isolasi ataupun perawatan di layanan kesehatan.

"Kami ada data, yang membuat setiap malam itu kami ngenes. Yaitu daerah yang case nya banyak tapi tracingnya rendah. Surabaya tracingnya hanya 2,8 persen dari 1 kasus positif yang ditemukan dari tracing Kota Surabaya. Kondisi ini adalah komitmen tracing terendah di Jatim," kata Joni, dalam paparannya di hadapan Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla di Gedung Negara Grahadi, Rabu (17/6/2020).

Komitmen tracing tertinggi di Jawa Timur dari grafik yang dipaparkan Joni adalah Kabupaten Kediri. Rasio tracing nya adalah 19,9 dengan jumlah kematian kasus terkonfirmasi positif covid-19 sejumlah 8.

Sedangkan Kabupaten Sidoarjo rasio tracingnya adalah 3,5 dengan jumlah kematian kasus positif covid-19 Jatim nya sebesar 57. Dan untuk Kabupaten Gresik rasio tracingnya adalah 8,8 dengan jumlah kematiannya adalah sebesar 19.

"Nah untuk Kota Surabaya ini ternyata rasio tracingnya terendah di Jatim dan angka kematiannya tertinggi, dengan jumlah kematiannya adalah 234," tegasnya.

(Yusron Naufal Putra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved