Virus Corona di Trenggalek

Ibu Hamil di Trenggalek Melahirkan Seusai Dinyatakan Positif Corona, Pulang dari Surabaya

Pasien corona itu dilaporkan pulang ke Trenggalek dalam kondisi hamil tua pada 15 Juni lalu.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: isy
Pemkab Trenggalek
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Trenggalek Murti Rukiyandari saat rilis kasus Covid-19 baru di Trenggalek. 

SURYAMALANG.COM | TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek mengumumkan tambahan dua pasien Covid-19, Kamis (26/6/2020). Keduanya merupakan warga yang pulang dari luar kota, sementara salah satu pasien dinyatakan positif Covid-19 sehari sebelum melahirkan.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Trenggalek, Murti Rukiyandari, mengatakan pasien yang melahirkan itu adalah perempuan 28 tahun asal Kecamatan Pule. Sebelumnya ia adalah asisten rumah tangga di Surabaya.

Namun tiga bulan terakhir, pasien itu berhenti bekerja karena hamil. Tapi ia masih tinggal di rumah kos di Surabaya bersama sang suami.

"Kesimpulan yang didapatkan dari hasil tracing, pasien terinfeksi atau terpapar virus Covid-19 saat berada di Surabaya," kata Murti.

Pasien itu dilaporkan pulang ke Trenggalek dalam kondisi hamil tua pada 15 Juni lalu.

"Bersama suaminya dari Surabaya naik sepeda motor. Sampai di rumah langsung melapor ke Satgas Desa dan selanjutnya melaksanakan isolasi mandiri di rumah," sambung Murti.

Ia bilang, pasien dan suaminya kemudian mengikuti tes cepat atau rapid test di balai desa tempat tinggalnya.

Hasilnya, keduanya reaktif.

Pasangan itu kemudian melakukan swab test dan diisolasi di asrama Covid-19 di salah satu gedung Badan Kepegawaian Daerah setempat.

Hasil swab yang keluar pada 24 Juni itu menunjukkan bahwa ibu hamil itu positif, sementara suaminya negatif Covid-19.

Pasien nomor urut 21 itu, kata Murti, kemudian melahirkan esok harinya.

Ia melahirkan secara normal di RSUD dr Soedomo.

Proses persalinan dilakukan dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat.

Bayi dari pasien tersebut saat ini dirawat di ruang isolasi bayi di RSUD dr Soedomo.

Sementara sang ibu, lanjut Murti, diisolasi di Asrama Covid-19.

Sementara satu pasien tambahan lain adalah perempuan usia 56 tahun asal Desa Cakul, Kecamatan Dongko.

Pasien nomor urut 22 ini adalah cleaning services di sebuah perusahaan konstruksi di Surabaya.

"Tanggal 13 Juni 2020, Pasien 22 dan suaminya pulang ke Desa Cakul dari Surabaya naik sepeda motor," ucap dia.

Setelah itu, pasien kembali ke rumah kos Surabaya.

Di Ibu kota provinsi itu, ia mengikuti rapid test dan hasilnya reaktif.

"Langsung diperiksa swab pada hari itu juga.

Karena hasil rapid tes reaktif, selama menunggu hasil swab pasien diminta melaksanakan isolasi mandiri di rumah kos," sambungnya.

Pasien kemudian memutuskan untuk pulang kampung pada 24 Juni.

"Tanggal 25 Juni 2020, hasil swab keluar dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19. Kesimpulan dari hasil tracing dan penelusuran kasus pasien 22, sangat mungkin terinfeksi atau terpapar virus di Surabaya," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved