Berita Arema Hari ini 11 Juli 2020: Arema FC Merugi & Oh In Kyun dan Matias Malvino Absen Rapid Test
Rangkuman Berita Arema Populer Hari Ini Sabtu 11 Juli 2020 membahas tentang persiapan tim Singo Edan menjelang kompetisi Liga 1 2020.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Rangkuman Berita Arema Populer Hari Ini Sabtu 11 Juli 2020 membahas tentang persiapan tim Singo Edan menjelang kompetisi Liga 1 2020.
Satu dari berita Arema hari ini menyoroti tentang respon Manajemen Arema FC yang lega meski harus merugi terkait keputusan Extraodinary Competition Liga 1 dari PT LIB.
Berita Arema lainnya juga menyajikan tentang pemain asing Arema FC Oh In Kyun dan Matias Malvino yang absen mengikuti raid test dan latihan perdana bersama yang lainnya.
Selengkapnya, langsung saja simak berita Arema hari ini populer yang telah terangkum.
1. Arema FC Lega Meski Merugi, Terkait Keputusan Extraodinary Competition Liga 1 dari PT LIB

PT LIB telah mengeluarkan surat keputusan soal kepastian dimulainya Liga 1 pada 1 Oktober mendatang dan selesai 28 Februari 2021 dengan title Extraodinary Competition.
Terkait keputusan kepastian dimulainya sepak bola kasta tertinggi di Indonesia ini, manajemen Arema FC mengaku lega, karena mendapat kepastian untuk segera menggelar persiapan tim.
"Alhamdulillah, kami segera bersiap. Minggu ketiga Juli Arema akan latihan perdana. Sebelum latihan kita akan clearkan terkait rekontrak dengan komponen tim," kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji pada SURYAMALANG.COM, Jumat (10/7/2020) malam.
"Kami juga akan menunggu arahan teknisnya dari LIB, termasuk regulasi yang mengatur protokol kesehatan," tambahnya.
Sementara soal keputusan laga tanpa penonton yang dipusatkan di Pulau Jawa, Sudarmaji menegaskan jika pihaknya akan mengikuti semua peraturan yang ditetapkan federasi dan operator, meskipun tak dipungkiri keputusan tanpa penonton ini akan menambah kerugian klub.
"Arema patuh pada regulasi protokol kesehatan," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT LIB selaku operator liga akhirnya mengeluarkan surat keputusan guna menindak lanjuti surat PSSI nomor SKEP/053/VI/2020.
Melalui surat nomor 244/LIB-COR/VII/2020 yang dikeluarkan, Jumat (10/7/2020) malam, PT LIB mengeluarkan beberapa keputusan penting. Di antaranya kick off Liga 1 yang bakal dimulai tanggal 1 Oktober 2020, tanpa penonton.
2. Oh In Kyun dan Matias Malvino Tak Bisa Ikut Rapid Test dan Latihan Perdana Bareng Arema FC

Oh In Kyun dan Matias Malvino terancam tidak bisa ikut rapid test bersama pemain Arema FC pada 17 Juli 2020 dan latihan perdana pada 20 Juli 2020.
In Kyun dan Matias belum bisa kembali ke Indonesia karena terganjal peraturan Pemerintah Indonesia yang melarang sementara orang asing masuk atau transit di Indonesia.
Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto mengatakan tim pelatih akan memberi dispensasi kepada In Kyun dan Matias.
"Pasti mereka kesulitan masuk Indonesia lagi. Kami sangat memaklumi dengan kondisi tersebut."
"Kalau memang ada kesulitan dan benar-benar tidak bisa dipaksakan, kami akan memberi dispensasi kepada mereka," kata Charis Yulianto kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (10/7/2020).
Saat ini In Kyun berada di Korea Selatan. Sedangkan Matias berada di Uruguay.
Sekarang mayoritas pemain lokal masih berada di daerah masing-masing.
Charis berharap pemain lokal datang ke Kota Malang tepat waktu untuk menjalani rapid test, renegosiasi kontrak, dan latihan bersama.
"Semua pemain harus paham dan mempersiapkan diri jauh-jauh hari terkait transportasi. Harapan kami, tidak ada pemain yang terlambat," jelasnya.
3. Renegosiasi Kontrak Berakhir 17 Juli 2020, Arema FC Siapkan Opsi Rekrut Pemain Baru
Manajemen Arema FC memberi kebebasan kepada pemain untuk memilih 'ya' atau 'tidak' saat renegosiasi kontrak.
Jika tidak berkenan dengan renegosiasi kontrak, pemain boleh tidak ikut serta melanjutkan Liga 1 2020.
Manajemen Singo Edan memberi tenggat waktu sampai 17 Juli 2020.
Jika tidak kembali ke Malang untuk tanda tangan kontrak sampai tanggal tersebut, otomatis pemain itu dianggap tidak bersedia melanjutkan ikatan kerja.
"Solusinya adalah nanti kami rekrut pemain baru. Tapi saya belum tahu karena regulasi yang terbaru belum keluar, khususnya regulasi U-20," terang Ruddy Widodo, General Manajer.
Arema FC masih menunggu hasil penandatanganan addendum kontrak pada 17 Juli 2020.
Ruddy Widodo mengklaim sejauh ini tidak ada indikasi penolakan kontrak dari pemain maupun anggota tim.
Penghapusan sistem degradasi membuat manajemen nothing to lose.
Pasalnya, tanpa kemungkinan turun kasta, manajemen bisa memiliki banyak pilihan untuk menata kembali pengeluaran tim.
Ruddy Widodo menjelaskan penyesuaian gaji pemain dan pelatih juga sudah sesuai dengan surat keputusan PSSI.
Manajemen Arema FC membuka diri jika ada pemain yang ingin negosiasi.
Namun, satu-satunya arah negosiasi adalah pengurangan jumlah kontrak.
Manajemen sudah tidak mungkin menambah di atas ketentuan gaji yang ditentukan PSSI.
Bagi pemain yang bersedia, maka dia menjadi bagian tim untuk melanjutkan Liga 1 2020.
Namun, pemain yang tidak sepakat, kontraknya akan ditangguhkan.
Keputusan tersebut sesuai dengan arahan PSSI dan FIFA mengenai renegosiasi kontrak pemain.
Sehingga, renegosiasi ini menciptakan pilihan 'ya' atau 'tidak' kepada pemain.
Ruddy Widodo mengungkapkan tidak sedikit agen yang mencoba untuk melakukan negosiasi.
Namun, keputusan manajemen sudah bulat karena kondisi sekarang pun tidak memungkinkan.
"Saya sampaikan bahwa kalau mau, besar kontraknya segini. Kalau tidak mau, ya sudah. Dasar saya adalah surat PSSI," ucap pria berkacamata.
"Hingga saat ini tidak ada komunikasi lagi. Kemungkinan sudah sepakat," terangnya.
(Dya Ayu/Frida Anjani/SURYAMALANG.COM)