Berita Surabaya Hari Ini
Predator Anak di Surabaya Cabuli Bocah Laki-laki dan Perempuan di Gubuk, Kondisi Korban Diperhatikan
Pemerintah kota Surabaya memberikan perhatian khusus kepada empat anak dalam kasus pencabulan yang dilakukan Ismawan (56) di sebuah gubuk Kawasan Sura
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kelakuan predator anak di Surabaya yang mencabuli anak-anak laki-laki dan perempuan membuat polisi dan Pemkot Surabaya mengambil langkah khusus.
Ismawan atau IBR (56) warga Surabaya Utara yang sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka tega mencabuli empat bocah secara bergantian di sebuah gubuk di Kawasan Kuliner Surabaya Utara sejak tahun 2019 akhir.
Bukan hanya menangani kasus hukum predator anak itu, tapi polisi dan Pemkot Surabaya juga menangani kondisi para bocah yang jadi korban.
Pemerintah kota Surabaya memberikan perhatian khusus kepada empat anak dalam kasus pencabulan yang dilakukan Ismawan (56) di sebuah gubuk Kawasan Surabaya Utara.
Perhatian itu diberikan pemerintah, usai aksi kejahatan pedofilia itu dibongkar Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini datang langsung ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak untuk bertemu dengan korban serta orang tuanya, Sabtu (11/7/2020) pagi.
Dalam pertemuan tersebut, Risma juga mengajak psikiater untuk membantu memulihkan trauma korban, pascaalami pencabulan ini.
"Kami di sini ingin melihat langsung bagaimana kondisi anak-anak ini dan orsng tuanya. Kami berikan pendampingan psikiatrr untuk memulihkan trauma mereka," kata Risma, Sabtu (11/7/2020).
Selain dampingan psikologis, kondisi korban yang memprihatinkan, juga tak luput dari perhatian Pemkot Surabaya.
"Di antara korban ini ada yang tidak punya orang tua karena meninggal, nanti akan kami ajak tinggal di shelter kami, lalu ketiga lainnya tidak memiliki akta kelahiran, akan kami bantu buatkan. Bahkan ada yang tidak sekolah, nanti kami sekolahkan," tambahnya.
Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum menyebut jika aksi pencabulam yang dilakukan tersangka begitu membekas di benak para korban.
"Tadi kami dan bu Risma didampingi pula sama psikiater sudah sempat berbincang dengan korban. Mereka ini ketakutan karena ada ancaman dari tersangka jika melaporkan aksinya kepada orang tua mereka," kata Ganis.
Diduga kuat, jumlah korban yang menjadi keganasan otak cabul tersangka jumlahnya bisa lebih dari empat anak.
"Kemungkinan bisa lebih banyak. Hanya yang melapor baru empat korban," tambahnya.
Saat ini, polisi tengah memeriksakan kondisi kejiwaan tersangka Ismawan karena tega melakukan pencabulan terhadap anak-anak baik laki-laki maupun perempuan secara bergantian di sebuah gubuk dekat area makam di Surabaya.