Update Zona Merah di Jawa Timur Selasa 14 Juli: Sampang Zona Merah, Kediri Oranye, Bondowoso Kuning
Berikut update zona merah di Jawa Timur Selasa 14 Juli 2020: Sampang masuk zona merah, Kota Kediri zona oranye, dan Bondowoso zona kuning.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut update zona merah di Jawa Timur, Selasa 14 Juli 2020 termasuk zona-zona lainnya.
Dari update zona merah di Jawa Timur, Kabupaten Sampang masuk zona merah daerah resiko tinggi penularan Covid-19.
Lalu, Kota Kediri masuk zona oranye dan Bondowoso zona kuning, daerah resiko rendah penularan Covid-19.
Penetapan zona tersebut sesuai penentuan dari BNPB dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat.
Berikut rincian dan ulasan update zona merah di Jawa Timur yang dihimpun SURYAMALANG.COM dari infocovidJatim:
- Daftar zona merah (daerah berisiko tinggi penularan Covid-19 Jatim)

1. Kabupaten Gresik
2. Kota Surabaya
3. Kabupaten Sidoarjo
4. Kota Malang
5. Kabupaten Malang
6. Kota Mojokerto
7. Kabupaten Mojokerto
8. Kota Bojonegoro
10. Kabupaten Tuban
11. Kabupaten Jombang
12. Kabupaten Nganjuk
13 Kabupaten Pamekasan
- Daftar zona oranye (daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19)


1. Kota Batu
2. Kabupaten Bangkalan
3. Kabupaten Lamongan
4. Kota Pasuruan
5. Kabupaten Pasuruan
6. Kota Probolinggo
7. Kabupaten Sumenep
8. Kabupaten Magetan
9. Kabupaten Blitar
10. Kabupaten Banyuwangi
11. Kabupaten Tulungagung
12. Kabupaten Ponorogo
13. Kota Kediri
14. Kota Madiun
15. Kabupaten Kediri
16. Kabupaten Trenggalek
17. Kabupaten Ngawi
18. Kabupaten Probolinggo
19. Kabupaten Situbondo
20. Kabupaten Lumajang
- Daftar zona kuning (daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19 di Jatim)

1. Kota Blitar
2. Kabupaten Bondowoso
3. Kabupaten Jember
4. Kabupaten Pacitan
5. Kabupaten Madiun
- Daftar zona hijau (daerah tidak terdampak Covid-19)
Belum ada (nihil)
- Berita terkait virus corona di Jawa Timur:
Kantor TVRI Surabaya Lockdown 2 Pekan

Kantor TVRI Surabaya menutup aktivitasnya hingga dua pekan ke depan per hari ini, Senin (13/7/2020).
Hal tersebut menyusul setelah dua orang karyawannya, dikabarkan meninggal dunia diduga terinfeksi virus corona.
Terkait hal tersebut, Kepala TVRI Jatim Akbar Sahidi, menceritakan awal mula kedua karyawannya menjalani perawatan di rumah sakit hingga tutup usia.
"Jadi memang hari Sabtu (11/7/2020) dan Minggu (12/7/2020) itu ada dua rekan kami yang meninggal dunia, yang satu gejala tifus dan yang satu DBD," kata Akbar, saat dikonfirmasi, Senin (13/7).
Sementara itu, saat kedua karyawan tersebut menjalani perawatan di rumah sakit, mereka juga telah menjalani pemeriksaan tes Swab PCR.
Namun, hasil tersebut belum keluar, keduanya lebih dulu meninggal.
Mereka pun dimakamkan dengan menerapkan protokol pemakaman pasien Covid-19.
"Mereka dimakamkan dengan proses Covid-19. Kami belum mendapatkan hasil tes swab PCR keduanya, karena keluarga yang tahu," ujar Akbar.
Sebelum keduanya meninggal, pihak TVRI juga telah melakukan rapid test massal terhadap 180 karyawannya. Hasilnya enam orang dinyatakan reaktif.
"Kami tanggal 9 Juli itu sudah melakukan rapid test, seluruh karyawan, dan ada enam orang reaktif. Enam orang reaktif ini, sudah kami lakukan swab. Dan belum turun hasilnya, masih isolasi mandiri," kata.
Kini kata Akbar, untuk memastikan kondisi semua karyawan, pihaknya telah mengajukan ke manajemen BUMN agar seluruh pegawai difasilitasi swab test.
"Ini kan sudah dua korban, saya sudah sampaikan pihak manajemen, supaya untuk memastikan kami baik-baik saja, harus lanjut dengan swab, konfirmasi dengan gugus tugas," ujarnya.
Selama masa lockdown, pihaknya pun memastikan kantor TVRI Surabaya menghentikan aktivitas produksinya secara total.
"Kita lockdown mulai hari ini sampai 27 Juli. Selama itu kami tidak produksi, kami hanya siarkan re-lay dari Jakarta," pungkasnya.