Berita Malang Hari Ini Senin 20 Juli 2020 Populer: Laporan Hewan Ternak & 2 Jambret Tertangkap Massa
Berita Malang hari ini Senin 20 Juli 2020 populer diantaranya Dinas Peternakan Kabupaten Malang belum terima laporan hewan ternak sakit.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berita Malang hari ini Senin 20 Juli 2020 populer diantaranya Dinas Peternakan Kabupaten Malang belum terima laporan hewan ternak sakit menjelang hari raya kurban.
Selain itu, Berita Malang Populer Hari Ini membahas Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ajukan bantuan UKT/SPP.
Dan Berita Malang hari ini mengulas dua pelaku jambret tertangkap massa di Puncak Mandala Malang.
Selengkapnya, langsung saja simak rangkuman Berita Malang di bawah ini:
1. Dinas Peternakan Kabupaten Malang belum terima laporan hewan sakit menjelang hari raya kurban.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang belum menerima laporan tentang hewan ternak untuk hari raya Idul Adha yang mengalami penyakit.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Nurcahyo menerangkan, pihaknya belum menerima laporan tentang hewan ternak yang mengalami penyakit ternak seperti anthrax.
"Kondisi kesehatan ternak baik. Tidak ada wabah, tidak ada laporan juga dari masyarakat kalau ada ternak yang sakit. Masih normal," beber Nurcahyo ketika dikonfirmasi, Minggu (19/7/2020).
Menurut Nurcahyo ada penyakit hewan ternak yang paling berbahaya yang patut diwaspadai.
"Penyakit paling berbahaya anthrax dan luka yang menular itu," ujar Nurcahyo.
Ada cara mudah guna mengetahui kondisi kesehatan hewan ternak agar tidak salah pilih.
"Pokoknya tidak ada luka kelihatan sehat matanya putih bersih sehat. Kalau sapi bersin-bersin ada indikasi, biasanya petugas diberitahu dan disuntik vaksin," jelas Nurcahyo.
Jelang Hari Raya Idhul Adha, harga hewan kurban jenis sapi di Kabupaten Malang masih bervariatif pada situasi pandemi Covid-19.
"Tapi kemungkinan sekarang mulai menurun harganya karena orang melakukan penyembelihan hewan korban pada saat situasi pandemi ini. Namun, saya dapat informasi kalau sapi limosin masih Rp 48 juta," bebernya.
Nurcahyo menegaskan, pihaknya telah memberikan himbauan mengenai penerapa protokol kesehatan pada saat melakukan penyembelihan hewan kurban.
"Kalau menjual harus satu jalur, harus pakai masker jaga kebersihan," tutur Nurcahyo.
Sebagai langkah pengawasan, Nurcahyo sudah menyuruh jajarannya untuk melaksanakan tugas monitoring.
"Panitia penyelenggara dapat rekomendasi oleh teman-teman di lapangan (dinas peternakan)," ungkap Nurcahyo.
Nurcahyo menyarankan agar pembagian daging kurban tidak dilakukan secara berkerumun.
"Nantinya caranya distribusi, tidak mengambil. Jadi panitia kurban diharapkan melakukan distribusi.
2. Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ajukan bantuan UKT/SPP.
Sudah banyak perguruan tinggi swasta (PTS) yang mengajukan usulan untuk mendapat bantuan UKT/SPP dari Kemendikbud melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) wilayah 7 Jawa Timur.
Bantuan ini bagi mahasiswa yang orangtuanya terkena dampak pandemi Covid-19.
Saat disampaikan lalu oleh Mendikbud Nadiem Karim, jumlah bantuan untuk 410.000 mahasiswa semester ganjil.
Ini di luar jumlah mahasiswa penerima Bidik Misi.
Jika untuk jenjang S1, yang diajukan adalah mahasiswa semester 3,5 dan 7.
"Sudah banyak usulan yang masuk," jelas Widyo Winarto, Sekretaris LL Dikti Jatim wilayah VII pada suryamalang.com, Minggu (19/7/2020).
Untuk mengurus ini, maka PTS harus mengajukan usulan, jumlah mahasiswa total, jumlah mahasiswa 3, 5, dan 7.
Serta untuk orang tua/mahasiswa terdampak dibuktikan dengan surat keterangan.
Rektor Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), Dr Pieter Sahertian menyatakan sudah mengajukan ke LL Dikti 200 an mahasiswa.
"Jumlah perguruan tinggi di Jawa Timur kan ada 300 an. Jawa Timur ada kuotanya. Nanti LL Dikti yang membaginya," jelas Pieter terpisah.
Nilai bantuan UKT/SPP sebesar Rp 2,4 juta. Maka nanti sisanya tinggal dibayarkan sesuai besaran UKT/SPP dimana mahasiswa itu kuliah.
Sejauh ini, bantuan ini belum turun. Sedang Rektor Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang, Prof Dr Suko Wiyono juga mengajukan 1000 mahasiswa untuk bantuan biaya kuliah dari Kemendikbud.
Sebelumnya, 1020 mahasiswa Unidha termasuk dari 17 PTS di Kota Malang yang mendapat dana hibah bansos dari Pemkot Malang. Per mahasiswa mendapat Rp 200.000.
3. dua pelaku jambret tertangkap massa di Puncak Mandala Malang
Sebuah kejadian penjambretan HP terjadi di Jalan Puncak Mandala, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Kejadian sendiri terjadi pada Sabtu (18/7/2020) sekitar pukul 20.30 wib. Kedua pelaku jambret berhasil ditangkap dan diamankan oleh warga sekitar.
Kedua pelaku sendiri juga sempat dihakimi massa karena warga geram dengan perbuatan pelaku.
Dari informasi yang didapat, korban bernama Raisa Ulfa (24), seorang mahasiswi warga Jalan Dewi Kunti, Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin yang kos di Jalan MT Haryono, Kota Malang.
Kejadian bermula ketika korban naik sepeda motor di lokasi kejadian sambil mengangkat telepon.
Dimana HP korban yaitu jenis Samsung A7 warna biru, ditaruh di telinga kiri dengan cara diselipkan di dalam helm.
Dari arah belakang kiri, kedua pelaku jambret yaitu Gustian Ahmad Pero (23), warga Air Umban, Kabupaten Bengkulu Selatan dan
Franta Syaputra (20), warga Desa Sindang Bulan, Bengkulu Selatan memepet motor korban.
Salah satu pelaku yang dibonceng langsung mengambil HP korban yang diselipkan di dalam helm. Setelah itu segera kabur melarikan diri.
Namun korban mengejar serta meneriaki kedua pelaku. Teriakan korban didengar oleh warga sekitar dan langsung membantu pengejaran.
Kedua pelaku akhirnya tak bisa berkutik, setelah seluruh akses jalan di perumahaan tertutup oleh portal. Warga yang geram langsung menangkap dan memukuli kedua pelaku.
Beruntung anggota Polsek Sukun datang dan mengamankan kedua pelaku. Pelaku segera dibawa ke Mapolsek Sukun untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Diketahui ternyata pelaku sempat membuang HP korban ke jalan raya. Sehingga HP korban mengalami sedikit pecah layar.
Kapolsek Sukun, Kompol Suyoto membenarkan adanya kejadian tersebut.
Namun dirinya enggan menjelaskan secara detail kejadian yang korbannya merupakan seorang mahasiswi tersebut.
"Kedua pelaku telah kami amankan. Dan saat ini kami terus lakukan penyelidikan," tandasnya.
(Kukuh Kurniawan/Sylvianita Widyawati/Mohammad Erwin/Ratih Fardiyah/SURYAMALANG)
