Pilwali Blitar 2020
Siap Jadi 'Kuda Hitam', PPP Putuskan Usung Calon Sendiri di Pilwali Blitar 2020
DPC PPP Kota Blitar memutuskan mengusung calon sendiri di Pilwali Blitar 2020. PPP menyatakan siap menjadi 'kuda hitam'.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | BLITAR - DPC PPP Kota Blitar memutuskan mengusung calon sendiri di Pilwali Blitar 2020. PPP menyatakan siap menjadi 'kuda hitam'.
"Kami akan mengusung kader sendiri (PPP) menjadi AG 1 (wali kota). Kami siap menjadi 'kuda hitam' di Pilwali Blitar 2020," kata Ketua DPC PPP Kota Blitar, Agus Zunaidi, Selasa (21/7/2020).
Sekadar diketahui, selama ini, DPC PPP memang belum mengambil sikap menghadapi Pilwali Blitar 2020. DPC PPP belum memutuskan mengusung calon sendiri atau membangun koalisi dengan partai lain.
Padahal PPP termasuk tiga partai besar di Kota Blitar setelah PDIP dan PKB. PPP memiliki tiga kursi di DPRD Kota Blitar.
Tetapi, selama ini, PPP memilih wait and see menghadapi Pilwali Blitar 2020.
Sedang partai besar lain, seperti PDIP dan PKB sudah mengambil sikap terlebih dulu untuk menghadapi Pilwali Blitar 2020.
Malah DPP PDIP sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Pilwali Blitar 2020.
Rekomendasi DPP PDIP diberikan kepada Wali Kota Blitar, Santoso yang berpasangan dengan Tjutjuk Sunario, yang merupakan kader Partai Gerindra Jatim.
Otomatis, PDIP berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilwali Blitar 2020.
DPC PKB juga sudah menyatakan akan mengusung pasangan Henry Pradipta Anwar-Yasin Hermanto di Pilwali Blitar 2020.
Henry merupakan putra sulung mantan Wali Kota Blitar, M Samanhudi dan Yasin adalah ketua tanfidz DPC PKB Kota Blitar.
PKB yang memiliki empat kursi di DPRD Kota Blitar akan berkoalisi dengan Partai Golkar dan PKS untuk mengusung pasangan Henry-Yasin.
Sementara itu, PPP yang awalnya tenang kini menyatakan akan mengusung calon sendiri di Pilwali Blitar 2020.
Agus mengatakan keputusan PPP mengusung calon sendiri di Pilwali Blitar 2020 bukan 'tiba-tiba'.
Tapi keputusan itu diambil sedah melalui proses di internal partai. DPC PPP sebelumnya juga sudah melakukan penjaringan bacawali dan bacawawali.
"Ini bukan tiba-tiba, tapi proses, sampai hari ini peta politik menjelang Pilwali Blitar 2020 masih dinamis, semua masih bisa berubah," ujarnya.
Agus mengaku sudah menjalin komunikasi dengan beberapa partai untuk bisa maju di Pilwali Blitar 2020.
Syarat untuk bisa mengusung calon di Pilwali Blitar harus punya lima kursi di DPRD.
PPP hanya memiliki tiga kursi.
"Insyaallah, kami akan lebih lima kursi. Sekarang sudah ada empat kursi, tiga kursi dari PPP dan satu kursi lagi dari partai lain. Yang lain masih proses komunikasi," ujarnya.
Tapi, Agus enggan menyebutkan partai apa yang akan berkoalisi dengan PPP untuk bisa mengusung calon di Pilwali Blitar 2020, termasuk saat ditanya soal kader PPP yang akan diusung menjadi calon wali kota di Pilwali Blitar 2020, Agus juga belum buka suara.
"Yang jelas kader PPP di Kota Blitar. Orangnya sudah populer di masyarakat Kota Blitar. Kami belum bisa sebutkan sekarang, karena ini akan menjadi kejutan. Termasuk partai yang akan koalisi dengan kami juga akan menjadi kejutan," katanya.