Pedagang Manisan Ini Ditipu Pembeli, Bayar dengan Uang Rp 2000 Ditambah Satu Angka Nol, Kok Bisa?
Viral seorang pedangang manisan yang ditipu pembeli dengan membayar Rp 2000 namun ditambah satu angka nol menjadi Rp 20.000.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Ia juga meminta jika ditemukan kembali agar segera melapor.
Dikatakan Lisponi, bisa jadi oknum memnfaatkan pedagang yang ada di Desa atau situasi ramai.
"Ya dengan adanya penemuan inu kita imbau warga agar teliti, "tegasnya.
Sebelumnya juga viral pembobolan ATM di balik buang sembarangan struk ATM.
Pelaku pembobolan ATM yang hanya mengandalkan kertas struk sampah.
Jangan lagi membuang sembarangan struk ATM agar tak menjadi korban kejahatan seperti yang dialami oleh nasabah Malang ini.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan menangkap dua orang pelaku pembobolan di tiga bank daerah.
Kedua tersangka yang ditangkap tersebut yakni Aziz Kunadi (36), warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dan Mujianto (34), warga Desa Penarik, Kabupaten Muko-muko, Bengkulu. Mereka ditangkap pada (18/7/2020) di kediaman masing-masing tanpa perlawanan.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrum Polda Sumatera Selatan, Kompol Suryadi mengatakan, kasus ini terbongkar setelah petugas mendapatkan laporan dari salah korban pada 12 September 2019.
Korban yang merupakan salah satu nasabah di Bank Sumsel Babel mengeluhkan rekening miliknya sebanyak Rp 116,5 juta mendadak kosong diduga dikuras pelaku.
Melansir Kompas.com: Manfaatkan Sampah Struk di ATM, 2 Pria Ini Bobol 3 Bank dan Kuras Rp 300 Juta, Setelah dilakukan penyelidikan, uang milik korban di rekening tersebut ternyata ditarik oleh para komplotan Aziz dengan menggunakan dokumen palsu.
"Dokumen itu berhasil dibuat para tersangka ini dengan mengambil struk penarikan di setiap ATM.
Di sana, mereka langsung membuat KTP dan buku tabungan milik korban untuk dipalsukan.
Lalu tersangka menarik uang di bank dengan modus ketinggalan ATM," kata Suryadi saat gelar perkara, Senin (20/7/2020).
Suryadi menjelaskan, para tersangka ini diketahui telah beraksi di tiga bank daerah.