Berita Surabaya Hari Ini

Khofifah Minta Tak Ada Takbiran Keliling, Imbau Warga Jatim Jaga Protokol Kesehatan saat Idul Adha

"Kemarin di Jatim sempat ada klaster takbiran keliling. Maka sekarang kami imbau masyarakat dengan segala hormat takbirannya di masjid saja"

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: isy
SURYAMALANG.COM/Fatimatus Zahroh
Gubernur Jatim, Khofifah 

SURYAMALANG.COM | SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta warga Jatim tetap menjaga protokol kesehatan dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1441 H. Ia mengimbau agar tak ada takbiran keliling di malam hari raya dan menyarankan agar takbiran dilaksanakan di masjid atau musolah dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak.

"Kemarin di Jatim sempat ada klaster takbiran keliling saat Idul Fitri. Maka sekarang kami imbau masyarakat dengan segala hormat takbirannya di masjid saja atau di musolah. Demi keselamatan dan kesehatan bersama," kata Khofifah, Selasa (28/7/2020) siang.

Tak hanya masalah takbiran, ia juga mengimbau pelaksanaan salat Idul Adha, penyembelihan kurban, pendistribusian kurban juga dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Hal itu sebagaimana ia tuangkan dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur Nomor 451/10475/012.1/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Idul Adha 1441 H/2020 M pada situasi Pandemi Covid-19.

"SE ini berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama No.18 Tahun 2020 dan Fatwa MUI No.36 Tahun 2020," ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (28/7) pagi.

Untuk salat di masjid dan musolah tetap harus diperhitungkan kapasitas tempat ibadahnya. Sebaiknya diisi tak lebih dari  50 persen dengan adanya menjaga jarak.

"Selain itu, bagi warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang beresiko tinggi terhadap covid-19 dihimbau untuk tidak mengikuti sholat Idul Adha di masjid atau lapangan" tuturnya.

Sementara itu, penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban harus memenuhi sejumlah persyaratan untuk mencegah penularan virus.

Ia menyebut panitia menjaga jarak saat pelaksanaan penyembelihan, panitia wajib melewati proses pemeriksaan kesehatan dan menjaga kebersihan saat dan setelah penyembelihan, serta menjaga kebersihan lingkungan dan alat kerja.

"Hewan kurban juga harus dipastikan sehat terlebih dahulu dan telah sesuai dengan aturan yang berlaku agar memperoleh daging kurban yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)," ujarnya.

Khofifah berharap Idul Adha tahun ini mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, ke ihlasan, solidaritas dan ketaqwaan seluruh umat muslim ditengah bencana pandemi Covid-19.

"Idul Adha tahun ini sangat spesial karena dilaksanakan ditengah musibah wabah virus Covid-19. Semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan ke ihlasan serta  mampu meningkatkan kualitas taqwa kita dalam beriman dan berislam," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved