Berita Gresik Hari Ini
Pedagang Daging Hewan Kurban Dadakan di Kawasan Kali Tutup, Aktivitas Musiman Idul Adha di Gresik
Pedagang daging dadakan selalu muncul setahun sekali pada Hari Raya Idul Adha di Jalan KH. Hasyim Asyari atau yang lebih dikenal dengan Kali Tutup
Penulis : Willy Abraham , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, GRESIK - Ada aktivitas musiman yang bisa ditemui di Kabupaten Gresik di moment Idul Adha.
Aktivitas musiman ini tak lepas dari daging dan balungan, yakni munculnya para pedagang daging musiman saat Idul Adha.
Setelah aktivitas memotong hewan kurban di masjid maupun mushola dan daging hewan kurban dibagikan, di sisi lain ada aktivitas jual beli daging hewan kurban.
Pedagang daging dadakan selalu muncul setahun sekali pada Hari Raya Idul Adha di Jalan KH. Hasyim Asyari atau yang lebih dikenal dengan Kali Tutup, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jumat (31/7/2020).
Mereka berjejer membuka lapak tepatnya di sepanjang jalan. Harga yang dijual pun sangat miring. Tidak sampai Rp 100 ribu per kilogram.
Pembeli sudah bisa membawa pulang daging sapi tersebut dengan uang sebesar Rp 70 sampai 75 ribu saja.
Seperti Nurma, pedagang yang biasanya menjual sayuran di pasar sembayat ini banting setir. Dia menjual daging hewan kurban sapi hanya sekitar Rp. 70 sampai 75 ribu saja per kilogram.
"Kalau tulang satu kilogramnya hanya Rp 35 ribu saja," terang Nurma.
Nurma membuka lapak dagangannya pukul 10.00 Wib hingga 15.00 Wib.
Daging sapi yang dijualnya hasil nempil, biasanya diburu oleh pedagang bakso atau soto.
"Biasanya ada saja yang borong. Bisa 30-40 kilo, hari ini belum ada yang memborong," ucapnya.
Jika dagangannya tidak habis hari itu juga, maka ia akan menjual malamnya di pasar atau di sate sendiri di rumah.
Pedagang lainnya, bernama Itra. Ia dan istri sehari-hari merupakan penjual nasi bungkus di rumahnya di Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik.
Setiap Hari Raya Idul Adha, ia selalu beralih menjadi pedagang daging dadakan.
"Cuman satu hari ini saja jual dagingnya," ucapnya.
Pria berusia 53 tahun ini membeli daging dari warga yang mendapatkan jatah qurban di berbagai Masjid dan Mushola dengan harga Rp 65 ribu per kilogramnya, Kemudian dia jual lagi.
"Saya jual lagi Rp 75 ribu," kata dia.
Meski aktivitas sebagai penjual daging musiman sudah dijalani di tahun-tahiun sebelumnya, para pedagang daging dadakan itu kali ini mengaku tidak bisa memiliki stok yang banyak.
Pandemi covid-19 membuatnya tidak memiliki cukup tabungan karena minim pemasukan. Padahal pada tahun sebelumnya dia bisa Nempil hingga 70 kilo daging sapi.
"Hari ini cuma bisa menebus daging sapi 50 kilo saja," tuturnya.
Salah satu pembeli, Khoirul terlihat membawa tiga kresek daging sapi. Dia membeli satu kilo daging sapi dari pedagang daging hewan kurban dadakan.
"Saya beli tiga kilo, satu kilonya kena Rp 70 ribu," tutupnya.
Daging sapi yang dia beli rencananya untuk dikonsumsi sendiri.