Berita Arema Hari Ini
Ditinggal Tiga Pilar Asal Argentina, Ini Rencana Arema FC, Tak Mempengaruhi Persiapan Liga 1 2020
Rencana Arema FC setelah ditinggal tiga pilar asal Argentina menjelang liga 1 2020. Tidak mempengaruhi persiapan tim jelang kembalinya Liga 1 2020
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Ratih Fardiyah Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Meski telah ditinggal tiga pilar penting sekaligus, tidak mempengaruhi persiapan Arema FC menjelang Liga 1 2020.
Jelang Liga 1 2020 klub singo Edan ini ditinggal oleh tiga pilar asal Argentina.
Ketiganya adalah Sang pelatih kepala, Mario Gomez, dan asistennya Marcos Gonzales, serta satu pilar asing, Jonathan Bauman.
Ketiga pilar asal Argentina tersebut memutuskan mundur karena tidak setuju mendapat pemotongan gaji hingga 50 persen sehingga memutuskan hengkang dari klub.
Namun mundurnya ketiga pilar ini nampaknya tak terlalu diambil pusing oleh tim Arema FC lainnya.
Setelah eks pelatih Borneo FC itu mundur, manajemen menyerahkan tampuk kepemimpinan tim pada tiga asisten pelatih yang tersisa, yakni Charis Yulianto, Kuncoro, dan Singgih Pitino.
Ketiganya juga sudah mulai memimpin latihan perdana skuad Singo Edan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin (3/8/2020) sore WIB.

Melansir Kompas.com: Rencana Arema FC Setelah Ditinggal Mario Gomez, Charis Yulianto Cs Turun Tangan
Menurut Charis, kepergian Mario Gomez tidak akan mempengaruhi persiapan Arema FC jelang kembalinya Liga 1 2020.
Rencana Arema FC memutuskan untuk melanjutkan program yang sudah disusun sebelumnya.
Mengingat dirinya dan rekan-rekannya masih belum bisa berbuat banyak sebelum ada pelatih kepala yang baru.
"Sejauh ini kami terus berkoordinasi dengan pelatih Kuncoro dan Singgih," kata Charis Yulianto.
"Meskipun tanpa pelatih kepala, kami harus bisa menyikapinya. Sejauh ini kami hanya meneruskan apa yang sudah diberikan pelatih kepala."
"Kami tetap latihan terus, minggu pertama kami mungkin cuma melihat kondisi. Minggu kedua, sambil menunggu pelatih kepala datang, kami akan membuat program."
"Tetap menjalankan program yang sudah pelatih fisik berikan dan pelatih kepala berikan sampai menjelang kompetisi nanti," tutur Charis.
Arema FC sendiri masih menerapkan program latihan dengan intensitas rendah untuk mengembalikan kondisi fisik pemain.
Tim pelatih merencanakan agar tim berlatih rutin sebanyak satu kali setiap hari selama satu minggu ke depan.
Kemudian pada pekan kedua intensitas akan meningkat sambil melihat kondisi tim dan sarana yang tersedia.
"Mungkin minggu kedua, sambil melihat kesiapan dari lapangan juga, sewaktu-waktu lapangan juga bisa berubah," ujar Charis.
Sebelumnya Aremania juga mengusulkan agar Charis Yulianto yang merupakan asisten pelatih Mario Gomez sejak di Borneo FC dan kini di Arema FC, naik pangkat.
Aremania tak ingin kursi pelatih kepala kosong karena ditinggal pelatih asal Argentina itu.
Aremania memberikan usul agar Charis Yulianto yang merupakan asisten pelatih Mario Gomez sejak di Borneo FC dan kini di Bola Lokal Arema FC, naik menjadi pelatih caretaker atau sekaligus pelatih kepala.
"Ya sudah kalau memang mundur. Itu semua kembali ke masing-masing pelatih dan pemain. Kalau memang tidak ada kecocokan soal rekontrak ya tidak apa-apa, bukan salah manajemen. Biar Charis saja naik jadi pelatih kepala kalau memang mumpuni," kata Ketua Korwil Aremania Jalur Gaza, Amin Fals pada SURYAMALANG.COM, Rabu (5/8/2020).
Menurut Amin, tak perlu harus mengangkat pelatih asing untuk saat ini. Sebab potensi asisten pelatih Arema FC yang keseluruhan lokal masih terbilang mumpuni.
"Lokal tidak apa-apa, lagian musim ini tidak ada degradasi. Sehingga tidak akan mengurangi gregetnya Liga 1 kalaupun pelatih lokal. Realistis saja," ujarnya.
Meski demikian pihaknya mewanti-wanti pada pelatih yang akan menggantikan Mario Gomez, agar tak semena-mena soal prestasi tim.
Pasalnya target manajemen musim ini pada pelatih ialah bisa membawa Arema FC tampil di tingkat Asia.
"Tapi perlu diingat, Arema ini klub besar, jadi jangan sampai meskipun tidak ada degradasi nanti seenaknya saja, akhirnya peringkatnya di bawah atau dasar klasemen. Jangan sampai seperti itu juga," jelas Amin.