Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona Malang, Minggu 9 Agustus 2020: 1649 Positif Covid-19 & Pasien Sembuh Tembus 1026
Rangkuman update virus corona di Malang Raya hari ini Minggu 9 Agustus 2020. 1649 Positif Covid-19 & Pasien Sembuh Tembus 1026
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Ratih Fardiyah Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut rangkuman update virus corona di Malang Raya hari ini Minggu 9 Agustus 2020.
Update virus corona di Malang Raya hari ini merangkum perkembangan di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
Melansir infocovid19.jatimprov.go.id terdapat penambahan pada tiga wilayah tersebut
Hingga malam ini pasien positif virus corona di Malang Raya total ada 1649 orang pasien.

Diantaranya saat ini di Kota Malang terdapat 887 pasien positif Covid-19.
Lalu di Kabupaten Malang terdapat 567 pasien yang terinfeksi Covid-19.
Dan di Kota Batu terdapat 195 pasien yang terkonfirmasi positif virus corona terdapat.
Kemudian perlu diketahui untuk jumlah pasien sembuh saat ini ada 1026 orang terdiri 469 Kota Malang, 406 Kabupaten Malang, dan 151 di Kota Batu.
Selain update virus corona di Malang Raya, dalam artikel ini terdapat informasi yang terdampak virus corona di Malang.
- UPDATE Virus Corona di Malang
Pasien Positif Covid-19 = 887 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 469 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 64 orang
Pasien Suspek = 1778 orang
Pasien Dalam Pantauan = 354
- update virus corona di Kabupaten Malang
Pasien Positif Covid-19 = 567 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 406 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 62 orang
Isolasi di rumah = 50 orang
Gedung observasi = 6 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 43 orang
Pasie Suspek = 212 orang
Pasien Positif Covid-19 = 195 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 151 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 14 orang
Pasien Suspek: 176 orang
- Berikut update berita terkait virus corona di Malang Raya Jawa Timur:
1. SMA, SMK dan SLB di Kota Malang & Kota Batu yang Akan Uji Coba Tatap Muka Diusulkan ke Dindik Jatim

Sekolah jenjang SMA, SMK, dan SLB di Kota Malang dan Kota Batu akan ada yang diusulkan untuk melakukan uji coba tatap muka di masa pandemi. Saat ini masih tahap persiapan.
"Kalau dari Dindik Provinsi Jatim, permintaannya adalah ada satu SMA, satu SMK dan satu SLB yang melakukan uji coba," jelas Ema Sumiarti, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Malang dan Kota Batu pada SURYAMALANG.COM, Minggu (9/8/2020).
Untuk itu, ia pada Senin (10/8/2020) akan koordinasi dengan sekolah di Kota Batu yang juga area wilayahnya untuk diusulkan.
Di sisi lain, pihaknya juga masih menunggu kebijakan provinsi pasca ada penyesuaian kebijakan empat menteri pada Jumat lalu (7/8/2020) yang disiarkan secara online lewat YouTube Kemendikbud tentang pembelajaran tatap muka.
Di Kota Malang, setidaknya sudah ada dua SMAN yang sudah melakukan simulasi sekolah tangguh bencana pandemi Covid-19. Yaitu SMAN 2 dan SMAN 5.
Kedua sekolah itu juga telah ditinjau Wali Kota Malang Sutiaji yang juga Ketua Gugus Penanganan Covid-19. Dalam peninjauan itu juga memberikan masukan-masukan.
Sementara itu salah satu poin di kebijakan di penyesuaian SKB empat menteri adalah adalah SMK diperbolehkan melakukan praktik untuk mapel produktif.
Sedang mapel teori tetap lewat daring. Terpisah, Tri Endarwati, Kepala SMKN 9 Malang juga menyatakan menunggu kebijakan dari Disdik Provinsi Jatim.
"Namun demikian setelah ada pengumuman dari Mendikbud pada Jumat sore kemarin, kami akan melakukan tatap muka untuk mata pelajaran kejuruan dengan pengaturan kapasitas guru dan lab atau bengkel," jelas Tri.
Sedang mata pelajaran teori masih daring. Dijelaskan, saat nanti siswa boleh melakukan praktik di sekolah, prinsipnga mengedepankan protokol kesehatan.
Namun secara teknisnya, sekolah juga masih menunggu edaran dari Disdik Provinsi Jatim.
"Sembari kami menyiapkan SOP untuk siswa guru dan sarpras," paparnya.
Dikatakan, adanya kebijakan membolehkan siswa praktikum bisa membuat sekolah senang. Tapi tetap memerlukan izin orangtua.
Jika orangtua masih merasa belum nyaman dengan kondisinya, boleh juga tidak mengizinkan anaknya ke sekolah meski untuk praktik.
"Kalau orangtua belum izinkan, ya sekolah tidak bisa meminta siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah," terang kasek.
Jumlah siswa SMKN 9 saat ini sebanyak 890 orang. Ia berharap nanti jika usai melaksanakan praktikum, siswa segera pulang ke rumahnya.
Sementara itu (Kemendikbud) menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
Satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.
“Kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa,” jelas Mendikbud Nadiem Karim, Jumat lalu dalam keterangan pers dengan media 'Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19'.
Pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.
"Satuan pendidikan pada kondisi khusus dalam pelaksanaan pembelajaran dapat melakukan pilihan. Pertama, tetap mengacu pada Kurikulum Nasional. Kedua, menggunakan kurikulum darurat. Ketiga, melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri," jelas Nadiem.
2. Partai Golkar Sebut Sudah Kantongi Rekomendasi Gelar Musda saat Pandemi Covid-19 di Kabupaten Malang

DPD Partai Golkar Kabupaten Malang klaim sudah kantongi rekomendasi guna menggelar Musyawarah Daerah (Musda) di El Grande Hotel, Karangploso pada Sabtu (8/8/2020).
Rekomendasi tersebut didapat dari Dinas Pariwisata Kabupaten Malang dan Gugus Tugas Covid-19.
"Namun untuk kegiatan rapat itu kan izinnya ada di Dinas Pariwisata. Hotel tersebut sudah punya sertifikasi dari Dinas Pariwisata. Kami ada rekomendasi," ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Malang, Sudarman ketika dikonfirmasi pada Minggu (9/8/2020).
Sudarman membenarkan jika acara tersebut digelar tanpa mengantongi izin keramaian dari Polres Malang.
"Situasi pandemi polres (Malang) tidak mengeluarkan izin keramaian," kata Sudarman.
Anggota DPRD Kabupaten Malang ini menyatakan jika acara Musda yang digelar telah sesuai kepatuhan yang berlaku.
"Peserta Musda ada 80 orang. Diterapkan protokol kesehatan secara ketat. Semuanya protokol kesehatan. Mulai di tempat check in, rapat, tempat makan," terang Sudarman.
Terakhir, Sudarman menuturkan acara Musda tidak ada hubungannya dengan Pilkada Malang 2020.
"Tidak membahas pilkada sama sekali. Siadi terpilih menjadi ketua (DPD Golkar) secara aklamasi," ungkap Darman, sapaan akrabnya.
(Sylvianita Widyawati/ M Erwin/ Ratih Fardiyah/SURYAMALANG.COM)