Arema FC Sudah Ditinggal 2 Pelatih, Tak Cari Pengganti Marcos Gonzales, Mario Gomez Tunggu Waktu

Arema FC sudah ditinggal 2 pelatih, tak cari pengganti Marcos Gonzales, Mario Gomez tunggu waktu.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase instagram @pf_marcos_gonzalez/Arema FC
Mario Gomez dan Marcos Gonzales 

Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Arema FC telah membuat keputusan setelah ditinggal dua pelatihnya di Liga 1 2020

Dua pelatih Arema FC yang tidak meneruskan kontrak itu adalah pelatih fisik Marcos Gonzales dan pelatih utama Mario Gomez.

Untuk itu Arema FC memutuskan tidak mencari pengganti Marcos Gonzales, bagaimana dengan Mario Gomez?

Keputusan Arema FC tidak mencari pengganti ini Marcos Gonzales datang langsung dari General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo.

Asisten pelatih Arema FC Charis Yulianto menjelaskan persiapan program latihan perdana kepada Kuncoro dan Singgih Pitino serta General Manajer Ruddy Widodo di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Senin (03/08/2020) sore.
Asisten pelatih Arema FC Charis Yulianto menjelaskan persiapan program latihan perdana kepada Kuncoro dan Singgih Pitino serta General Manajer Ruddy Widodo di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Senin (03/08/2020) sore. (KOMPAS.com/Suci Rahayu)

Ruddy Widodo sebelumnya telah mengadakan diskusi dengan tiga asisten pelatih yang tetap bertahan yakni Charis Yulianto, Singgih Pitono, dan Kuncoro.

Ruddy Widodo mendapatkan masukan dari salah satu asisten pelatih untuk tidak merekrut pelatih fisik baru.

Diakui, kehadiran pelatih fisik sangat bagus untuk pemain, tetapi dengan kondisi saat ini dirasa tidak efisien.

Menurutnya, program latihan fisik membutuhkan waktu tersendiri sehingga bisa menggeser porsi latihan strategi.

Mengingat jadwal kompetisi Liga 1 berlangsung selama 5 bulan mulai 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021.

"Marcos bagus, tetapi ritmenya tidak stabil karena lebih banyak fisik daripada strategi," kata Ruddy dikutip dari Kompas.com.

Posisi pelatih fisik bisa diserahkan kepada salah satu asisten pelatih yang ada.

Ruddy Widodo juga mendapat saran dari salah satu mantan pelatih Arema, Rahmad Darmawan.

Dia mengatakan, setiap pelatih yang memang lisensi A dibekali dengan pengetahuan latihan fisik, tetapi memang butuh sertifikasi khusus agar dapat titel pelatih fisik.

Menengok kepada asisten pelatih yang ada, semua cukup teruji kualitasnya dalam melatih, termasuk latihan fisik.

Pelatih arema FCMario Gomez
Pelatih arema FC Mario Gomez (Arema FC)

Terkait pelatih kepala baru, kabarnya akan diumumkan pada pertengahan sampai akhir Agustus mendatang

Sejauh ini, baik Charis, Singgih maupun Kuncoro dinilai berpeluang menjadi juru racik baru.

Namun tidak menutup kemungkinan akan mencari pelatih baru yang mempunyai pengalaman lebih tinggi.

"Saya jadi teringat perkataan Rahmad Darmawan, kalau pelatih mengambil lisensi A, itu pasti punya bekal. Jangankan latihan fisik, cara memijat yang benar saja itu diajari," tutur pria asal Madiun itu.

"Kebetulan mereka bertiga ini bisa, tinggal siapa nanti yang menonjol. Sejauh ini kan Singgih yang menonjol," katanya.

Seperti diketahui Arema FC tidak saja ditinggalkan dua pelatihnya namun juga satu strikernya Jonathan Bauman.

Ketiga sosok asing asal Argentina itu mundur karena tidak sepakat soal renegosiasi kontrak.

Padahal persiapan bertempur di Liga 1 2020 hanya terpaut kurang dari dua bulan lamanya.

"Pekerjaan" baru Pelatih kiper

Pasca ditinggal tiga timnya, Pelatih kiper Arema FC, Felipe Americo kini mempunyai 'pekerjaan' sambilan.

Pekerjaan sambilan Felipe Americo adalah menjadi penerjemah Elias Alderete. 

Ya, Elias Alderete menjadi satu-satunya pemain asing asal Argentina yang tersisa selepas ketiga rekan kopatriotnya hengkang.

Biodata Elias Alderete
Elias Alderete (Instagram: Elias Alderete)

Elias yang notabene baru pertama kali berkecimpung di sepak bola Tanah Air mengaku kesulitan dalam berkomunikasi.

Terlebih, penyerang 25 tahun itu kurang lancar dalam berbahasa Inggris karena selama ini banyak bermain di Liga Argentina.

Beruntungnya masih ada Felipe Americo yang biasa menggunakan bahasa Portugis.

Untuk urusan wawancara dan komunikasi, Elias banyak bergantung kepada Felipe Americo.

Pelatih kiper Arema FC, Felipe Americo menerapkan protokol kesehatan sebelum menjalani latihan gabungan bersama kiper-kiper.
Pelatih kiper Arema FC, Felipe Americo menerapkan protokol kesehatan sebelum menjalani latihan gabungan bersama kiper-kiper. (Suci Rahayu)

Seperti saat menyatakan kesetiaannya pada Arema FC di depan wartawan pada beberapa waktu lalu.

“Saya mencoba membantu, ini pertama kali saya menjadi penerjemah,” kata Felipe dikutip dari Kompas.

“Rasanya tidak enak, Bahasa Indonesia saya tidak bagus, tetapi saya berusaha membantu,” tutur dia.

Felipe sendiri kurang lebih baru tiga tahun belajar Bahasa Indonesia, tepatnya saat bergabung Barito Putera 2017 lalu

Saat itu ia bekerja sekaligus belajar berbahasa dengan Jacksen F. Tiago.

“Saya belajar sendiri, bertanya kepada orang lain. Saya belajar karena saya bekerja di Indonesia dan saya perlu berkomunikasi dengan cara yang terbaik. Saya masih perlu banyak belajar."

“Semuanya menjadi mudah bila Anda tertarik untuk belajar dan berkembang. Ya, salah satu caranya harus sering berbicara,” tutur dia.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved