Berita Surabaya Hari Ini

UPDATE Zona Virus Corona Jawa Timur, Surabaya Belum Aman Meski Turun Jadi Oranye, Sidoarjo Merah

UPDATE Zona Virus Corona Jawa Timur, Surabaya Belum Aman Meski Turun Jadi Oranye, Sidoarjo Merah

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Eko Darmoko
ILUSTRASI 

UPDATE Zona Virus Corona Jawa Timur, Surabaya Belum Aman Meski Turun Jadi Oranye, Sidoarjo Merah

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Windhu Purnomo mengatakan, meski saat ini Kota Surabaya sudah turun status risiko penularan Covid-19 dari zona merah menjadi zona oranye, namun bukan berarti Kota Surabaya sudah aman.

Dikatakan Windhu, Kota Surabaya masih rawan berubah kembali menjadi zona merah karena daerah sekitarnya yaitu Kabupaten Sidoarjo masih merah.

Sehingga potensi penularan akibat mobilitas antar daerah masih berisiko membuat Kota Surabaya kembali merah jika tidak dijaga betul oleh segenap masyarakatnya.

Hal itu sempat disampaikan Windhu saat memberikan paparan dalam acara Ekspose Hasil Survey Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Jawa Timur khususnya di kawasan Surabaya Raya yaitu Kota Surabaya, Kabupaten SIdoarjo, dan Kabupaten Gresik di Balai Kota Surabaya, Rabu (12/8/2020) malam.

Dalam kegiatan yang digagas oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Fadil Imran tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasnsa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iriansyah, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, dan juga jajaran pejabat dari Kabupaten Sidoarjo, serta perwakilan lintas elemen.

"Kota Surabaya telah berganti menjadi zona oranye tapi belum aman. Sebelumnya pada tanggal 13-19 Juli Kabupaten Sidoarjo juga telah menjadi oranye tapi kemudian merah lagi. Surabaya dan Gresik sudah oranye hal ini menjadi satu kemajuan dalam penanganan covid-19 di Jawa Timur khususnya Surabaya Raya," kata Windhu.

Lebih lanjut ia juga menyampaikan bahwa untuk Kota Surabaya yang kini sudah menjadi oranye, selama enam hari berturut-turut rate of transmission nya sudah di bawah angka 1.

Hal ini cukup menggembirakan dan harus tetap dijaga agar bisa konsiten dan diturunkan sehingga nantinya angka pertambahan kasus bisa nol.

"Akan tetapi, dari prediksi penelitian kami, pertambahan kasus konfirmasi covid-19 di Surabaya masih naik. Kalau pertambahan kasusnya nol, maka grafiknya baru akan datar. Tapi prediksinya masih naik. Karena yang terjadi saat ini, setelah mencapai puncak harusnya kasusnya grafiknya turun tapi di sini tidak begitu," kata Windhu.

Selain itu ia juga menyinggung tentang penularan covid-19 pada usia anak-anak hingga remaja. Di Jawa Timur case fatality rate pada kasus positif covid pada usia 0 - 9 tahun masih tinggi.

Hal ini menjadi catatan tersediri khususnya harus menjadi pertimbangan berat pemerintah dalam wacana membuka kembali sekolah tatap muka di tengah pandemi.

"Tingkat kematian kasus covid-19 di usia di bawah 9 tahun di Jawa Timur masih tinggi yaitu 2 persen. Ini harusnya menjadi pertanyaan bisa jadi kualitas gizi anak masih kurang baik atau lingkungan sekitarnya yang membuat CFR di usia ini tinggi," tegasnya.

Sementara itu Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Fadil Imran mengatakan bahwa kegiatan ini diinisiasi untuk menyampaikan hasil survei tentang penelitian penanganan kesehatan sekaligus pengendalian sektor ekonomi di tengah pandemi virus corona.

"Karena ini tidak mudah maka saya inisiasi dengan harapan Provinsi Jawa Timur ini bisa selangkah lebih awal untuk memikirkan dampak Covid-19 ke depannya. Karena kita tahu bahwa 18 provinsi lain di Indonesia yang bergantung logistiknya di Jawa Timur."

"Kedua kami juga berpikir kalau ekonomi tidak tertangani dengan baik di tengah pandemi ini, maka dampaknya juga akan berpengaruh pada keamanan dan ketertiban masyarakat juga," tegasnya.

Oleh sebab itu ke depan ia berharap sinergi lintas sektor bisa diperkuat agar bisa menghasilkan dampak penanganan dan pengendalian Covid-19 yang signfikan di Jawa Timur ini.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved