Berita Surabaya Hari Ini
Jalur Mandiri Unesa dan ITS Gunakan Nilai UTBK
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) menggunakan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)
Penulis: sulvi sofiana | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) menggunakan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk seleksi jalur mandiri.
Jalur mandiri menjadi peluang terakhir untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) usai jalur Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) diumumkan.
Di Unesa terdapat dua model Jalur Mandiri dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun ini. Yakni Jalur Mandiri Reguler, yang mana calon mahasiswa bisa mendaftarkan diri dengan menggunakan nilai ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) atau mengikuti Tes Masuk Unesa Berbasis Komputer (TMUBK). Sedangkan Jalur Mandiri lainnya yaitu dengan menggunakan Prestasi.
Di jalur ini Unesa menyediakan 30 persen dari total daya tampung 6800 calon mahasiswa baru. Calon mahasiswa bisa mendaftarkan diri mulai tanggal 9 Juli hingga sepuluh hari setelah pengumuman SBMPTN 2020.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unesa, Prof Bambang Yulianto menjelaskan tak banyak yang berbeda dalam SPMB Unesa untuk jalur Mandiri.
Hanya saja, jika tahun sebelumnya tidak menggunakan nilai UTBK, tahun ini pendaftar bisa memilih menggunakan nilai UTBK atau mengikuti TMUBK secara online dengan materi Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA).
"Jadi memang untuk nilai UTBK ini hanya bisa dipakai untuk lulusan tahun 2019 dan 2020. Tanpa tes. Tapi mereka juga bisa memilih ikut TMUBK dari Unesa secara online," ujar Warek 1 Unesa ini.
Sementara untuk jalur Mandiri Prestasi, ini hanya diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang mempunyai prestasi di Provinsi, Nasional hingga International.
Adapun jalur mandiri prestasi ini meliputi jalur prestasi keagamaan, jalur prestasi olahraga, jalur prestasu difabel dan jalur prestasi seni.
"Dari keempat Jalur Mandiri Prestasi ini mereka bisa memilih dua prodi (program studi), bisa masuk prodi manapun atau bisa masuk di prodi yang sesuai dengan kemampuan nya," urainya.
Sedangkan untuk jalur prestasi difabel diperuntukkan bagi pendaftar yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan syarat memiliki surat keterangan hasil asesmen dari profesional yang relevan. Dan memiliki sertifikat kejuaraan 1,2, atau 3 pada tingkat provinsi, nasional, dan internasional.
Jenis prestasi bisa dalam berbagai bidang. Seperti juara nasional olahraga, atau seni. Jalur ini juga bebas memilih prodi yang diinginkan.
Akan tetapi, Bambang menyarankan agar prestasi difabel lebih mempertimbangkan untuk masuk di prodi Pendidikan Luar Biasa karena lebih bisa untuk diakomodir.
"Proses seleksi jalur prestasi dan UTBK kita gunakan portofolio, verifikasi terhadap bukti-bukti prestasi, uji keterampilan dan wawancara online.
Begitu pun untuk TMUBK tak hanya hasil tes TKPA saja melainkan juga portofolio, dan verifikasi berkas lainnya," jelasnya.